Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Keren Bertema Keluarga yang Inspiratif, Penuh Makna Haru dan Keharmonisan
Keluarga menjadi tempat pulang paling berharga, setia dalam kondisi apapun. Berikut kumpulan pantun bertema keluarga yang bisa jadi ucapan
TRIBUNKALTARA.COM- Harta yang paling berharga adalah keluarga.
Begtulah keluarga digambarkan menjadi satu-satunya harta yang paling berharga yang ada di dunia.
Kamu bisa menunjukkan rasa cinta pada keluarga dengan coba memberikan pantun bertema keluarga ini.
Kata-kata dalam pantun keluarga ini bisa mewakilkan isi hati bahwa tidak ada yang dapat menggantikan tulusnya kasih sayang dan cinta dari keluarga.
Adapun pantun keluarga sarat akan makna haru dan inspiratif untuk kembali mengingatkan arti sesungguhnya dari keluarga yang amat berharga.
Mewujudkan sebuah keharmonisan melalui sentuhan kalimat berharga untuk keluarga.
Jangan khawatir kehabisan ide karena dalam artikel ini kumpulan pantun keluarga bisa kamu manfaatkan untuk berbagi pesan kepada mereka yang tercinta.
Simak kumpulan pantun keluarga berikut.
Baca juga: Kumpulan Pantun Semangat Kerja, Motivasi Mengawali Pekan, Biar Makin Gigih Berjuang
Apabila Anda ingin berkunjung
Jangan lupa ke negeri seberang
Keluarga tempat kita berlindung
Tempat menyemai kasih dan sayang
Indonesia pernah dijajah Belanda
Banyak rakyat bekerja paksa
Tak usah bangga karena emas permata
Yang penting bahagia bersama keluarga
Bunga melati daunnya hijau
Ambil setangkai dijadikan obat
Ketika hati sedang galau
Keluarga adalah teman curhat
Burung dara terbang melayang
Hinggap di dahan pohon rambutan
Keluarga itu dermaga cinta dan sayang
Tempat berlabuhnya kapal kesetiaan
Gadis cantik berselendang sutra
Gelang dan antingnya berkilau-kilauan
Apalah arti sebuah rumah tangga
Tanpa merasa hangatnya kebersamaan
Angkat kursi di pinggir kolam
Di sana kakek membaca koran
Kalau bekeluarga mengincar kemewahan
Itulah prinsip yang membawa kesesatan
Si manis si kucing belang
Tidur bergelung di kamar belakang
Baca juga: Kumpulan Pantun Persahabatan, Ucapan terbaik Untuk Bestie dalam Berbagai Kebersamaan
Jangan terlalu nafsu mencari uang
Nanti lupa tempatmu pulang
Asalkan manusia banyak salah
Yang sempurna hanya Tuhan Yang Esa
Suami taat imam keluarga sakinah
Istri dan anak adalah makmum setia
Pak Suta pintar beternak itik
Kandangnya dibangun jauh dari desa
Dalam keluarga anak-anak dididik
Supaya tahu bertatakrama
Rumah mewah berpagar tinggi
Pagar berlingkar kawat berduri
Pantun keluarga sampai disini
Nyambung tidaknya nilailah sendiri
Masak lemak dengan kelapa,
Kelapa dicari oleh sang kera
Cintai ibu sayangi bapa,
Pasti hidup aman sejahtera.
Buah naga masak merah,
Sedap dimakan oleh Bibah
Dengan ibu bapa jagan marah-marah,
Takut di akhirat terima musibah.
Daun pandan wangi baunya,
Boleh dibuat bunga rampai
Tolong menolong sesama keluarga,
Hubungan erat ukhwah tercapai.
Sorong papan tarik papan,
Buah keranji dalam perahu
Apa diharap masa hadapan,
Doa keluarga pohon restu.
Engkar dayang Sultan pun murka,
Menutup lubang di pohon kera,
Kenapa sayang bermasam muka,
Bisa abang menghapus lara.
Terbang debu di balik pepohon,
Jatuh rebah askar upahan,
Sayang ibu ingat pesanan,
Sayang abah patuh arahan.
Negara dijajah beralih kitaran,
Sabar menanti hadir purnama,
Cantik wajah bukan ukuran,
Indah pekerti syarat utama.
Rentak putera pendekar silam,
Keris belia lincah dilayang,
Hati gembira terhapus kelam,
Jiwa mulia semua pun sayang.
Penat sungguh ke ladang anggur,
Ladang terletak di seberang titi
Ayah menasihat ibu menegur,
Itulah tanda kasih sejati.
Selasih tumbuh di tepi telaga,
Selasih dimakan si anak kuda,
Kasih ibu membawa ke syurga,
Kasih saudara masa berada.
Terang bulan di malam sepi
Cahya memancar kepangkal kelapa,
Hidup di dunia buatlah bakti,
Kepada ibu dan juga bapa.
Bintang tujuh sinar berseri,
Bulan purnama datang menerpa,
Ajaran ibu mesti ditaati,
Mana yang dapat jangan dilupa
Rusa betina berbelang kaki,
Mati terkena jerat sembat,
Orang yang muda kita sanjungi,
Orang yang tua kita hormat.
Ayam jantan berkokok megah,
Tandanya subuh telah tiba,
Nasihat ibu jangan ditegah,
Takut nanti musibah menimpa.
Pergi hutan mencari kayu api,
Untuk dijual menyara keluarga,
Hormat-menghormati amalan terpuji,
Menjadi amalan sepanjang masa.
Padi menguning lahir kegembiraan,
setelah semusim mengerah keringat,
Pentingnya kerjasama dalam kumpulan,
Kejayaan dicapai silaturrahim dierat.
Cantik kebaya dipandang mata,
Sayang kainnya terkoyak ditepi,
kasih ibu membawa ke syurga,
Kasih ayah kekal abadi.
Biji selasih di tepi telaga
Sering dimakan si anak kuda
Cinta ibu mengantar ke surga
Cinta saudara masa berada
Sejuk bunga dipandang mata
Sedikit kumbang yang menepi
Kasih ibu membawa ke surga
Kasih ayah takkan pernah mati.
Dorong papan ambil papan
Buah kenari dalam perahu
Apa diharap masa depan
Doa keluarga pohon restu
Buah semangka warna merah
Sedap dimakan oleh indah
Pada bapak ibu jangan marah-marah
Ingat akhirat terima musibah
Daun jatuh diatas tanduk
Ranting itu terpaksa merela
Seorang anak hidup di pondok
Demi kesuksesan di akhirat kelak
Tanah merah untuk batu bata
Jangan lupa gunakan air
Cintai anak tak ada ibu bapak
Agar pahalamu terus mengalir
Hujan badai membawa petir
Hujan gerimis membawa hatinya
Orang tuamu selalu menanti
Kunjungan doa dari keluarganya
Depan pagar ada kemangi
Kemangi subur hinggaplah lebah
Jika ibumu merestui
Hidupmu kan dipenuhi berkah
Daun bamboo saling berdesik
Batangnya menari-nari
Jika doa ibu berbisik
Hidupmu kan tentram abadi
Bangun pagi karena upacara
Berdiri di bawah pohon
Keluarga akan selalu ada
Di saat situasi tersulit apapun
Habis satu ada angka dua
Habis tiga ada empatnya
Keluarga Bahagia tujuan kita
Hidup Bahagia selamanya
Coba memanjat pohon manga
Tertangkap dihantam batu
Terimakasih untuk keluarga
Selalu hadir sepanjang waktu
Mulai ujian di hari selasa
Duduk bersila di samping guru
Jangan lupakan keluarga
Mereka selalu menunggumu
Di hutan bertemu kera
Si kera suka makan dobel
Jika lelah merasuk dada
Kembalilah ke rumah asal
Padi dipanen lahir kegembiraan
Habis triwulan memeras keringat
Pentingnya kerjasama di perkumpulan
Kejaan diraih silahturahmi dierat
Bunga mawar layu mati
Kupu–kupu sedang bersendu
Hujan badai kan dilalui
Dengan keluarga yang bersatu
Taman hijau sedap dipandang
Kumbang–kumbang senang sekali
Keluarga satu enak dipandang
Buat iri hati sekali
Jalan–jalan beli kecapi
Anak udang sembunyi di kali
Sungguh berbunga suasana hati
Melihat ayah datang dari Bali
Buku basah terkena hujan
Tulisan kabur sudah terlanjur
Janganlah kau terus melamun
Bapak ibumu datang berkunjung
Daun pisang bukan daun jati
Daun jati bergetah merah
Jika hatimu bersedih
Cepat datanglah ke rumah
Ambil keris sultan pun murka
Memotong pohon yang lara
Apa gerangan bermasam muka
Bertemu anak hilanglah lara
Kembang tebu di dedaunan
Di terpa angin bertebangan
Sayang ingat ibu berpesan
Sayang abah patuh ajaran
Sudah menanti cukup lama
Hanya termenung tanpa bicara
Sabar menjadi tiang utama
Dalam menuju keluarga Bahagia
Kincir angin dihidupkan
Bergerak kea rah selatan
Berusaha saling membahagiakan
Harap terbit dibibir senyuman
Telah datang hari raya
Tinggalkan dulu mimum jamu
Jika denganmu ia Bahagia
Sukar untunya meninggalkanmu
Hidup sendiri di dalam hutan
Makan minum di balik ilalang
Jika lelah jiwa badan
Bertemu keluarga terasa hilang
Sepuluh tahun hidup di luar
Berimajinasi pulang ke rumah
Betapa hati tak gelegar
Menunggu bunda datang ke rumah
Sarung baru dari malaka
Jangan lupa beli tasbihnya
Melihat tawa di ayah bunda
Senangnya hati tak terkira
Sedap malam di vas bunga
Bunga matahari tumbuh berseri
Sungguh senang hati bunda
Melihat kakak pulang kemari
Senja datang buat kue putu
Putu matang enak rasanya
Hari raya yang ditunggu
Lepas rindu dengan keluarga
Pergi belanja ke toko batik
Dijalan bertemu anak itik
Di balik sifat yang baik
Ada keluarga yang mendidik
Ada kerbau di danau
Sedang lelah dari sawah
Tak ada yang lebih risau
Daripada keluarga di rumah
Paman pulang dari Bali
Bawa buah tangan pie susu
Sejauh adik pergi berlari
Ada ibu yang selalu menunggu
Pulang ke desa bersama paman
Jangan lupa bawa buah tangan
Saat nenek beri ciuman
Anak cucu senyum-senyuman
Pergi ke ladang dengan tok dalang
Upin ipin ikut menanam
Ketika rasa sedihmu datang
Peluk ibu terasa meredam
Anak madura pergi ke Bali
Bawa barang sekarung jala
Selalu rindu berkumpul kembali
Saat jauh dari sanak saudara
Berkemeja rapi kumis tipis
Kemeja rapi warnanya merah
Takkan ada yang lebih harmonis
Jika bukan saudara di rumah
Ada ikan di dalam kotak
Ikan di kotak buatan ibu
Tolak ukur keluarga yang baik
Tercipta keharmonisan setiap waktu
Ada paku ada pula palu
Hendak memaku sebatang kayu
Kakak adik yang selalu ganggu
Akan merindu suatu waktu
Jalan–jalan dengan mesin waktu
Mesin waktu berwarna biru
Harmonis itu akan dirindu
Tuk bahagia setiap waktu
Ada gajah ada serigala
Sedang bersiap cari mangsa
Kebahagiaan harus dijaga
Agar keluarga damai Sentosa
Di piring ada roti brownies
Roti brownis buatan ibu
Tak ada yang paling romantis
Jika bukan ayah dan ibu
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/kumpulan-pantun-nasihat-bijak-teka-teki-270522.jpg)