Liga Spanyol
Bersama Camavinga dan Valverde, Tchouameni jadi Pelengkap Regenerasi Lini Tengah Real Madrid
Kedatangan Aurelien Tchouameni membuat regenerasi lini tengah Real Madrid menjadi lengkap.
TRIBUNKALTARA.COM - Kedatangan Aurelien Tchouameni membuat regenerasi lini tengah Real Madrid menjadi lengkap.
Sebelum kedatangan Aurelien Tchouameni, Real Madrid sudah memiliki sosok Federico Valverde dan Eduardo Camavinga.
Ketiga pemain tersebut nantinya dipercaya menjadi penerus dari trio gelandang andalan Real Madrid saat ini, yaitu Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric.
Untuk saat ini, sepertinya Aurelien Tchouameni masih sulit mendapatkan tempat reguler di skuad Real Madrid.
Performa Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric yang belum juga menurun nampaknya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Aurelien Tchouameni di Santiago Bernabeu.
Sepertinya, Aurelien Tchouameni sulit bermain reguler di Real Madrid selama Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric yang dijuluki trio MCK masih ada.
Walaupun demikian, diyakini Aurelien Tchouameni akan tetap baik-baik saja, meskipun belum mendapat kesempatan bermain reguler di Real Madrid.
Pelatih yang mempromosikan Aurelien Tchouameni, Gus Poyet, percaya mantan anak asuhnya itu punya segalanya untuk mencapai kesuksesan.
Baca juga: AC Milan Buka Peluang Jual Rafael Leao Jika Dapat Tawaran yang Tepat, Real Madrid Merapat
Hanya saja, Aurelien Tchouameni butuh diberikan sedikit waktu untuk lebih berkembang di bawah asuhan Carlo Ancelotti.
"Dia memiliki segalanya untuk sukses. Dia akan punya waktu untuk menyesuaikan diri dan bersenang-senang," ujar Poyet seperti dikutip BolaSport.com dari AS.
"Madrid memiliki sesuatu yang sangat bagus dengan Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni. Mereka punya waktu untuk berkembang."
"Dengan Casemiro, Kroos, dan Modric masih di sana, persaingan berkurang."
"Siapa yang tahu apa yang bisa terjadi pada Aurelien Tchouameni dalam setahun.
"Dia ingin langsung bermain, tetapi jika itu tidak terjadi, dia akan baik-baik saja," tutur Poyet melanjutkan.
Poyet merupakan sosok yang pertama kali memberikan kesempatan Tchouameni bermain di tim senior saat masih melatih Bordeaux pada 2018.
Pelatih asal Uruguay itu memberikan kesempatan kepada Tchouameni untuk menjadi bagian dari tim senior Bordeaux pada musim 2018-2019.
Baca juga: Performa Trio MCK Belum Menurun, Kesempatan Tchouameni Bermain Reguler di Real Madrid Masih Sulit
Namun, Poyet tidak lama bekerja sama dengan Aurelien Tchouameni karena hengkang dari Bordeaux pada 17 Agustus 2018.
Selama di bawah asuhan Poyet, Aurelien Tchouameni tampil sebanyak lima kali dan mampu mencetak satu gol.
Setelah itu, Aurelien Tchouameni merasakan tangan dingin dari tiga pelatih berbeda selama di Bordeaux, yakni Paulo Sousa, Ricardo Gomes, dan Eric Bedouet.
Pada bursa transfer musim dingin 2020 Aurelien Tchouameni pindah ke AS Monaco sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid pada 2022.
Perekrutan bintang muda asal Prancis berusia 22 tahun itu membuat Real Madrid kembali menggemparkan bursa transfer.
Aurelien Tchouameni diboyong Real Madrid dari klub Liga Prancis, AS Monaco, dengan biaya yang mahal.
Uang senilai 80 juta euro atau setara dengan Rp1,26 triliun setidaknya harus dibayarkan Real Madrid kepada AS Monaco.
Baca juga: Liverpool dan Man United Bersaing Dapatkan Asensio dari Real Madrid, Opsi Bagus Lini Tengah The Reds
Alasan sesungguhnya Mbappe tolak Real Madrid
Gelandang Paris Saint-Germain, Ander Herrera, mengungkap alasan Kylian Mbappe menolak Real Madrid. Ternyata, alasan Mbappe tersebut tidak ada hubungannya dengan uang.
Saga transfer Kylian Mbappe memang sempat memanaskan jagat persepakbolaan dunia.
Mbappe dikabarkan hampir bergabung dengan Real Madrid sebagai pemain bebas transfer pada musim panas 2022.
Akan tetapi, hanya dalam waktu singkat, Mbappe memutuskan untuk bertahan di Paris Saint-Germain.
Mbappe pun memperpanjang kontraknya selama tiga tahun dan akan bertahan di PSG hingga 2025 mendatang.
Banyak pihak yang menyebut Mbappe mendapatkan tawaran yang sangat besar dari PSG.
Bahkan, penyerang asal Prancis itu disebut-sebut mendapatkan hak istimewa dari PSG sebagai seorang pemain.
Mbappe dikabarkan bisa ikut ambil andil dalam keputusan memilih pelatih dan membeli pemain anyar untuk Les Parisiens.
Namun, kabar tersebut dibantah langsung oleh rekan setim Mbappe di PSG, Ander Herrera.
Dilansir BolaSport.com dari AS, Herrera mengatakan alasan Mbappe bertahan di PSG bukan karena uang.
Herrera menyampaikan alasan Mbappe tinggal di PSG adalah karena lebih nyaman dan ingin membela tanah kelahirannya.
Gelandang asal Spanyol itu menyebut Mbappe bisa saja menjadi pemain terbaik di Real Madrid.
Akan tetapi, Mbappe harus hidup dengan berbagai pengamanan karena tidak tinggal di kota kelahirannya.
Sementara itu, ketika penyerang berusia 23 tahun bermain di PSG, dirinya akan mencatatkan sejarah di kota kelahirannya yang penuh kenyamanan.
Herrera juga menyamakan kondisi Mbappe seperti penyerang Barcelona, Ansu Fati, yang lebih memilih untuk tetap membela klub asal Catalunya itu.
"Di Real Madrid, dia akan menjadi salah satu pemain terbaik dalam sejarah mereka, dengan semua pengamanan yang ada dengan bermain di sana," kata Herrera.
"Namun, dengan PSG, dia bisa menjadi pemain terbaik dalam sejarah klub, dan membuat sejarah di kota kelahirannya."
"Ini mirip dengan Ansu Fati di Barcelona. Barcelona adalah hidupnya dan itu sama untuk Kylian," tutur Herrera melanjutkan.
Mbappe akan kembali membela PSG pada musim depan, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.
Penyerang timnas Prancis itu jelas akan membidik Liga Champions sebagai target utama bersama Les Parisiens pada musim depan.
Pasalnya, Mbappe belum pernah sekali pun mencicipi trofi Si Kuping Besar sepanjang kariernya.
(*)