Liga Spanyol
Performa Trio MCK Belum Menurun, Kesempatan Tchouameni Bermain Reguler di Real Madrid Masih Sulit
Aurelien Tchouameni sepertinya masih sulit mendapat kesempatan main reguler di Real Madrid karena performa trio MCK masih belum menurun.
TRIBUNKALTARA.COM - Performa Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric yang belum juga menurun nampaknya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Aurelien Tchouameni di Santiago Bernabeu.
Sepertinya, Aurelien Tchouameni sulit bermain reguler di Real Madrid selama Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric yang dijuluki trio MCK masih ada.
Walaupun demikian, diyakini Aurelien Tchouameni akan tetap baik-baik saja, meskipun belum mendapat kesempatan bermain reguler di Real Madrid.
Pelatih yang mempromosikan Aurelien Tchouameni, Gus Poyet, percaya mantan anak asuhnya itu punya segalanya untuk mencapai kesuksesan.
Hanya saja, Aurelien Tchouameni butuh diberikan sedikit waktu untuk lebih berkembang di bawah asuhan Carlo Ancelotti.
"Dia memiliki segalanya untuk sukses. Dia akan punya waktu untuk menyesuaikan diri dan bersenang-senang," ujar Poyet seperti dikutip BolaSport.com dari AS.
"Madrid memiliki sesuatu yang sangat bagus dengan Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni. Mereka punya waktu untuk berkembang."
"Dengan Casemiro, Kroos, dan Modric masih di sana, persaingan berkurang."

Baca juga: Liverpool dan Man United Bersaing Dapatkan Asensio dari Real Madrid, Opsi Bagus Lini Tengah The Reds
"Siapa yang tahu apa yang bisa terjadi pada Aurelien Tchouameni dalam setahun.
"Dia ingin langsung bermain, tetapi jika itu tidak terjadi, dia akan baik-baik saja," tutur Poyet melanjutkan.
Poyet merupakan sosok yang pertama kali memberikan kesempatan Tchouameni bermain di tim senior saat masih melatih Bordeaux pada 2018.
Pelatih asal Uruguay itu memberikan kesempatan kepada Tchouameni untuk menjadi bagian dari tim senior Bordeaux pada musim 2018-2019.
Namun, Poyet tidak lama bekerja sama dengan Aurelien Tchouameni karena hengkang dari Bordeaux pada 17 Agustus 2018.
Selama di bawah asuhan Poyet, Aurelien Tchouameni tampil sebanyak lima kali dan mampu mencetak satu gol.
Setelah itu, Aurelien Tchouameni merasakan tangan dingin dari tiga pelatih berbeda selama di Bordeaux, yakni Paulo Sousa, Ricardo Gomes, dan Eric Bedouet.
Pada bursa transfer musim dingin 2020 Aurelien Tchouameni pindah ke AS Monaco sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid pada 2022.
Pelengkap regenerasi lini tengah
Perekrutan bintang muda asal Prancis berusia 22 tahun itu membuat Real Madrid kembali menggemparkan bursa transfer.
Aurelien Tchouameni diboyong Real Madrid dari klub Liga Prancis, AS Monaco, dengan biaya yang mahal.
Uang senilai 80 juta euro atau setara dengan Rp1,26 triliun setidaknya harus dibayarkan Real Madrid kepada AS Monaco.
Kedatangan Aurelien Tchouameni dinilai menjadi pelengkap regenerasi lini tengah yang sedang dilakukan oleh Real Madrid.
Sebelum kedatangan Tchouameni, Real Madrid sudah memiliki sosok Fede Valverde dan Eduardo Camavinga.
Ketiga pemain tersebut nantinya dipercaya menjadi penerus dari trio gelandang andalan Real Madrid saat ini, yaitu Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric.
Baca juga: AC Milan Buka Peluang Jual Rafael Leao Jika Dapat Tawaran yang Tepat, Real Madrid Merapat
Khawatir ditinggal Kroos
Real Madrid sedang takut gelandang mereka, Toni Kroos, mengikuti jejak Zinedine Zidane yang pergi terlalu mudah.
Situasi kontrak terkini Toni Kroos membuat Real Madrid mengalami kekhawatiran seperti masa lalu Zinedine Zidane.
Kontrak Kroos bersama klub Ibu Kota Spanyol tersebut tersisa hingga 30 Juni 2023.
Real Madrid berusaha menyodorkan kontrak baru untuk mempertahankan salah satu gelandang andalan.
Namun, secara mengejutkan, Kroos justru menolak tawaran perpanjangan kontrak lebih awal.
Melihat tanggapan Kroos, Real Madrid pun berusaha menghormati keputusan sang gelandang.
Klub berjuluk Los Blancos tersebut menyadari Kroos akan mengobservasi perannya pada musim depan sebelum memutuskan perpanjangan kontrak.
Gelandang asal Jerman tersebut ingin melihat tentang peluangnya masih memegang peran vital dalam tim.
Namun, seperti dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo, Real Madrid tetap khawatir Kroos mengikuti jejak Zidane pada musim 2005-2006.
Zidane saat itu memutuskan pergi setelah merasa tidak nyaman karena jarang menjadi pemain inti.
Kondisi Kroos saat ini bisa dibilang hampir serupa dengan pengalaman Zidane tempo dulu.
Kroos mulai kehilangan peran penting dan baru dipercaya lagi mendekati akhir musim 2021-2022.
Proyek sepak bola Real Madrid yang terbaru juga diklaim tidak menyediakan tempat untuknya.
Los Blancos saat ini memiliki dua gelandang muda, Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni.
Dua gelandang muda tersebut dianggap akan menjadi fokus utama Real Madrid dalam membangun tim.
Oleh karena itu, transfer mereka membuat Kroos sangsi akan masa depannya sendiri.
Kroos pun berniat melihat transisi Real Madrid setelah kedatangan Camavinga dan Tchouameni.
Jika ia masih memungkinkan untuk mendapat tempat, maka perpanjangan kontrak pun mudah tercapai.
Sejak datang ke Real Madrid pada 2014, Kroos mampu mengunci tempatnya sebagai pilihan utama di posisi lini tengah.
Ia menjadi salah satu legenda Real Madrid yang memenangi empat gelar Liga Champions di klub tersebut.
Namun, rencana Real Madrid akan terus berubah dan Kroos harus bersiap jika tidak menjadi bagian penting di dalamnya.
(*)