Kumpulan Pantun

Kumpuan Pantun Saat Mantan Ngajak Balikan, Ngeselin tapi Bikin Cengar Cengir, Gagal Move On

Simak dalam artikel ini kumpulan pantun balasan saat mantan ngajak balikan. Jangan takut kehabisan kata-kata

Editor: Hajrah
TribunKaltara.com
Ilustrasi - Kumpulan Pantun Saat Mantan Ngajak Balikan (TribunKaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM- Simak dalam artikel ini kumpulan pantun saat mantan ngajak balikan.

Membahas tentang mantan kekash memang tidak akan ada habisnya.

Seperti pada kumpulan pantun ini yang bisa bikin cengar cengir dan gagal move on.

Memang dalam hubungan tidak selalu berjalan lancar dan kalanya harus merasakan pahitnya putus cinta.

Adapun kumpulan pantun ini bisa menjadi balasan alias sindiran saat mantan tiba-tiba ngajak balikan.

Jenis pantun ini juga bisa jadi penyampai pesan dan bentuk mengekspresikan diri kepada doi.

Kesan yang ditangkap dalam pantun untuk mantan pun bisa beragam, mulai dari mengusung kesan melankolis hingga kesan humor.

Jika kamu kehabisan kata saat mantan ngajak balikan, bisa menggunakan artikel ini sebagai balasan pantun.

Baca juga: Kumpulan Pantun Sindiran Kekinian yang Lucu, Cara Menyinggung Seseorang dengan Cara Halus


Dari pasar ibu beli rantan

Rantan disimpan di dalam lemari

Seorang mantan tetaplah mantan

Tapi kalau mau balikan, ayo mari!

 

Keliling kampung naik sepeda

Sengaja lewat jalan raya

Pria berseragam memang punya aura beda

Eh, ternyata itu mantan saya


Ikan wader banyak di kali

Bersama teman mencari-cari

Dunia memang sempit sekali

Sekarang sekantor sama mantan sendiri


Bersih-bersih sampai lelah

Karena harus geser lemari

Andai mencari kerja baru itu mudah

Karena bos baru ternyata mantan sendiri


Gelap malam diterangi purnama

Ambil gitar dendangkan lagu

Padahal aku di sini selalu setia

Kenapa kamu tega menyakitiku

Hujan turun membasahi bunga

 

Kuntumnya segar tak jadi layu

Entah apa salah yang kupunya

Hingga kau tega menduakanku

Berjalan dari puncak gunung

Baca juga: Kumpulan Pantun Singkat Lucu dan Menghibur, Dijamin Sukses Bikin Ngakak

 

Tak pernah berhenti sampai ke pantai

Kenapa harus aku yang menanggung

Rasa sakit karena sudah didustai

Ada sapi makan jerami

 

Disuapi petani langsung pakai tangan

Mengapa harus aku yang mengalami

Kegagalan cinta karena kebohongan

Siang-siang makan semangka

 

Dilanjutkan makan buah kiwi

Tak pernah aku menyangka

Kau tega menyakitiku begini

Sore-sore makan mangga

 

Makannya di atas dipan jati

Siapa yang pernah mengira

Kalau dia sampai tega menyakiti


Masuk hutan mencari pelepah

Hampir petang tapi tak ada pinang

Walau sudah lama kita berpisah

Semua kenangan masih kukenang


Hari libur rumput disiangi

Jangan lupa pakai topi

Sampai sekarang tak ada yang menyaingi

Kenangan tentangnya masih menguasai hati

 

Anak ketiga diberi nama Tri

Keempat Catur kelima Panca

Ingatan tentangnya masih kuat terpatri

Semua tempat pernah didatangi berdua

 

Adopsi kucing untuk dipunya

Untuk menambah teman yang lama

Tak terasa sudah setahun lamanya

Padahal rasanya baru kemarin bersama


Tumpah darah Indonesia selalu dipuja

Tak ada alasan untuk jadi nomor dua

Di sini aku sibuk bekerja

Tapi ternyata kau malah asyik mendua

 

Ada gubuk atap daun lontar

Lantainya tanah dialasi dahan

Padahal aku hanya pergi sebentar

Pulang-pulang kau punya selingkuhan

 

Lewat sawah lihat rombongan itik

Berhenti ibu membawa kain

Memangnya aku kurang cantik

Sampai kamu sempat melirik yang lain

 

Gadis manis punya jari lentik

Sukanya makan buah kelengkeng

Apa gunanya punya wajah cantik

Jika punya hobi menyeleweng

 

Dapat piala buat dipajang

Bersiap bapak hendak berangkat

Memang dasar kamu mata keranjang

Lihat yang bening sedikit langsung disikat

 

Ibu guru menitipkan pesan

Belajar jangan pernah dilupakan

Punya dompet tebal bukan alasan

Toh aku tetap ditinggalkan


Pohon mangga berjajar-jajar

Dipetik buahnya untuk asinan

Ketemu mantan yang ngejar-ngejar

Afwan ya, saya sudah nggak pacaran

 

Ikut ke sungai memancing ikan

Malah tercebur sampai basah

Itu si mantan ngajak balikan

Maaf saja, saya sudah sah

 

Hujan-hujan makan ketan

Biar enak diberi kelapa

Bukan maksud nolak Mas mantan

Tapi hati sudah ada yang punya

 

Ke danau mencari ikan

Pakai kail agar tak merusak tatanan

Si mantan tiba-tiba ngajak balikan

Padahal si Abang ngajak naik pelaminan

 

Jangan pernah memilih-milih teman

Siapa tahu ada yang setia sampai mati

Ngapain juga mau nerima mantan

Padahal dulu sudah pernah disakiti

 

Si adek mau gulali

Minta lima biar tidak rugi

Mantan ngajak balikan berkali-kali

Maaf saja, aku nggak mau disakiti lagi


Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,

Naik kuda pada pelana.

Usah mantan dikenang-kenang,

Hati sakit makin merana


Usah main kunang-kunang,

Biarlah indah ketika terbang.

Usah mantan dikenang-kenang,

Mantan sudah jadi milik orang.


Sakit perut mungkin kambuh,

Emas indah menjadi gelang.

Dari jauh cintaku tumbuh,

Sayang sudah diambil orang.


Anak Belanda makan roti,

Tulip mekar berseri-seri.

Janjinya dulu sehidup semati,

Bertemu janda lupa diri.


Kalau kutahu hutan perdu,

Tak mau pergi ke hutan rimba.

Kalau kutahu sakit merindu,

Tak mau aku jatuh cinta.


Dari Arab minyak wangi,

Cicipi kurma ambil satu

Malang nian nasibku ini,

Pacar pergi, mantan ke penghulu.


Samudra luas tempat ikan,

Angin berhembus dari selatan.

Ternyata mantan ngajak balikan,

Maaf ya saya maunya ke pelaminan.


Pohon jati tumbuh berjajar-jajar,

Anak Melayu sedang sisiran.

Ketemu mantan yang ngejar-ngejar,

Afwan ya, saya sudah tak pacaran.


Kalau mau menangkap ikan,

Jangan takut badan basah.

Kalau mantan ngajak balikan,

Maaf ya, saya mah sudah sah.


Bukan suka menolak ikan,

Saya suka ikan digarang.

Bukan menolak mantan balikan,

Cinta saya untuk kekasih sekarang.


Jalan-jalan ke Balik Papan

Badan letih tetap ditahan.

Si mantan ngajak balikan,

Si dia ngajak ke pernikahan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved