MotoGP
Honda dalam Mode Terpuruk di MotoGP, Marc Marquez Diharapkan jadi Penyelamat
Marc Marquez diharapkan jadi penyelamat Honda yang sedang dalam mode terpuruk di MotoGP.
Motor RC213V sulit dikendalikan
Honda semakin kebingungan ketika penampilan pembalapnya yang jauh dari harapan. Pengembangan motor yang dilakukan musim ini sepertinya tak berjalan sesuai rencana.
Alokasi gaya berkendara yang ditentukan untuk seluruh pembalap Honda tampak mogok di tengah jalan.
Honda telah mengubah filosofi bahwa mereka akan menciptakan motor tak hanya untuk Marc Marquez saja.
Namun nyatanya pengembangan itu masih tak tampak pada Pol Espargaro dkk yang menjalankan tugas setelah Marquez harus absen.
Meskipun mereka telah tampil cukup meyakinkan pada awal musim MotoGP 2022, tim berlogo sayap tunggal itu makin kesakitan saat tak mampu meraih poin konstruktor pada GP Jerman lalu setelah 40 tahun lamanya.
Tak berhenti sampai disitu, pada GP Belanda kemarin giliran Pol Espargaro yang ikut-ikutan absen menyusul Marquez karena cedera.
Alhasil tak ada dua pembalap di tim utama Honda yang berlaga dan hanya menyisakan Stefan Bradl selaku pembalap penguji.
Bradl yang bertugas menguji RC213V juga tak bisa memberikan banyak dampak positif.
Bahkan dia juga bingung mau ke arah mana pengembangan kuda besi RC213V.
"Situasi di Honda masih sulit. Kami belum tahu ke mana arah pembangunan. Kami benar-benar dalam kegelapan," kata Bradl.
"Saya ingin tahu apa yang akan terjadi selama liburan musim panas," ujarnya.
Tak hanya pembalapnya, seluruh pasukan pabrikan asal Jepang itu juga seperti kehilangan arah untuk memperbaiki situasi sulit yang sedang terjadi.
"Kebenarannya adalah bahwa kita tidak tahu hari ini. Jika kami tahu apa yang sedang terjadi, kami pasti sudah melakukan sesuatu," kata manajer Repsol Honda, Alberto Puig kepada AS.com.
"Pada awal tahun sepertinya motornya bisa bekerja, tapi kemudian ada yang salah dan kami mencoba mencari tahu alasannya," ujar Puig.
"Kami akan memiliki catatan yang bersih tahun depan, tetapi kami harus mengubah banyak hal," tutur Puig.
(*)