Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Sindiran Untuk Orang yang Berutang, Menohok Banget, Biar Cepat Bayar
Kumpulan pantun menyindir halus teman atau siapa saja yang berutang namun seperti tak punya niat melunasi. Kamu bisa menyindir halus dengan pantun
TRIBUNKALTARA.COM- Memang kesal jika seseorang berutang pada kita namun luput untuk segera melunasi.
Nah, bagi yang ingin menyindir teman atau mereka yang berutang dengan kata-kata halus namun menohok, bisa mencoba dengan pantun.
Siapa tahu setelah diberi pantun sindiran menohok, auto sadar untuk membayar.
Jangan khawatir akan kehabisan kata-kata karena dalam artikel ini terdapat kumpulan pantun sindiran halus untuk orang yang berutang.
Jenis pantun sindiran semacam ini cocok ditujukan pada orang yang berutang pada kita, tetapi sanggup membeli barang-barang mewah dan baru.
Pada dasarnya, kita harus melunasi kewajiban dahulu sebelum memuaskan keinginan sendiri, terlebih berutang itu bukan sikap terpuji jika tidak dibarengi itikad baik untuk melunasi.
Meski bersifat menyindir, pantun dapat membuat kata-kata jadi tampak seperti candaan dan penuh jenaka.
Berikut ini kumpulan pantun sindiran halus, tapi pedas yang bisa dipakai untuk meluapkan kekecewaan pada mereka yang lupa dengan kewajiban membayar utang.
Baca juga: Kumpulan Pantun Perkenalan yang Cocok Mencairkan Suasana Kaku di Awal Pertemuan, Makin Percaya Diri
Dodol durian kue ratu
Semuanya mama yang bikin
Keren juga hp baru
Utang lama udah dibalikin?
Buah delima di tengah sawah
Petik buahnya buat berlayar
Di sosmed terlihat mewah
Tapi hutang tak pernah dibayar
Adik datang membawa kacang
Kacang dimasak bersama pacar
Sungguh tega tidak membayar utang
Padahal rezekinya amatlah lancar
Sarapan pagi di Kota Medan
Setelah sarapan, pergi ke gua
Bukannya aku rindu seorang teman
Hanya saja ingat utangnya
Apalah arti sebuah taman
Hanya indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih hutang, malah pergi
Pergi ke kantor naik sepeda
Ketika pulang langsung ke rumah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar utangnya sangatlah susah
Monyet melompat jatuh ke bawah
Karena membawa makanan panas
Jangan sok-sokan terlihat mewah
Hutangnya banyak, tak lunas-lunas
Baca juga: Kumpulan Pantun Agama, Nasihat Kebaikan Sedekah, Mengigatkan tentang Berbagi itu Indah
Belajar keluar di negeri Spanyol
Disuruh menebang sebatang pohon
Dunia ini semakin konyol
Yang nagih hutang, yang memohon-mohon
Ada pembajak mencuri kentang
Kentang disulap jadi batang
Orang bijak mencicil utang
Orang bejat menilap utang.
Lantai marmer diinjak serigala
Marmer mahal dari Denpasar
Silakan pamer di dunia maya
Jangan lupa utang dibayar
Setelah empat adalah tiga
Tulis dengan bahasa Sunda
Sudah lama tiada berjumpa
Utang dilupa bagai amnesia
Ayam berbulu tinggal sarangnya
Suaranya parau bunyi kokoknya
Aku tak perlu bunga-bunganya
Kembalikan saja utang pokoknya
Tanaman karet tiada bergetah
Karena lama tidak dibabat
Memang benar kata pepatah
Utang piutang memutus sahabat
Pohon semangka tumbuh sebatang
Duduk sejenak pedagang asongan
Berbulan-bulan menagih utang
Uang tak dapat, tinggal kenangan
Disulut korek sampai menangis
Pedih kaki kena iris
Merengek-rengek sampai menangis
Ditagih utang seperti pengemis
Berbelanja ke Tanah Abang
Beli baju, dapat selendang
Tali silaturahmi menjadi hilang
Gara-gara tak bayar utang
Batang geragih dimakan macam
Macan ditangkap buat gambaran
Utang ditagih, mohon maafkan
Tolonglah jangan banyak alasan
Jalan-jalan ke Dago
Berharap dapat jodoh
Sudah banyak diberi tempo
Tapi sikapmu masa bodoh
Dari hulu membawa rakit
Sampan kecil layarnya kulit
Utang menggunung seperti bukit
Saat ditagih sangatlah sulit
Layang-layang talinya melilit
Benangnya dikait di tiang satelit
Pamer busana yang elit-elit
Utang kutagih, berbelit-belit
Ada orang mencari katak
Dia cari mencari di sawah petak
Meminjam uang datang mendadak
Saat diminta, emosinya meledak
Liburan ke tanah dewata
Tak lupa pergi bersama keluarga
Boro-boro bayar bunganya
Utang pokoknya malah dilupa
Langit malam bersinar terang
Kerlap-kerlipnya indah nian
Barang siapa membayar utang
Moga rejekinya makin dilancarkan
Nasi goreng diambil gratis
Sambil makan buah manggis
Gayanya layaknya seorang selebritis
Tapi utangnya berlapis-lapis
Pergi liburan ke Kota Blitar
Pulang pulang terkena cacar
Janji sebulan utang dibayar
Sudah setahun tiada kabar
Malam gelap mata terpejam
Saat sore opor dihabiskan
Barang siapa suka meminjam
Hukumnya wajib mengembalikan
Pisau tajam punggungnya tebal
Sambil mengiris tersengal-sengal
Saat meminjam pandai ngegombal
Saat ditagih, kupingnya bengal
Belanja ke toko membeli leci
Leci tak ada jadinya stroberi
Lama sudah menanti janji
Utang ditagih tiada diberi
Jika ingin menjadi kiai
Jangan menyerah, selalu gigih
Kalau dicari selalu sembunyi
Yang pinjam uang takut ditagih
Naik mobil harus giliran
Agar sesuai dengan pesanan
Ini pantun untuk sindiran
Buat yang lupa sama angsuran
Kulit kurap terkena kudis
Belang-belang ada sebaris
Jangan sok-sokan tampil modis
Kalau hutang tak pernah digubris
Sopir masinis menabrak gajah
Ke Balikpapan mencari nafkah
Kalau bisnis untung berlimpah
Bayarlah utang supaya berkah
Tukang sulap ciptakan intrik
Agar terkesan lebih menarik
Dari gayanya terlihat nyentrik
Tapi pinjaman susah ditarik
Ke Malang membeli asam
Ke Bandung melihat taman
Pamer jalan-jalan di Instagram
Punya utang tak dihiraukan
Pergi ke selatan jangan berhenti
Jalan-jalan berburu terasi
Janjinya esok, lusa, atau pun nanti
Utang-utangmu tak jua dilunasi
(*)