Breaking News:

Berita Bulungan Terkini

ENM Grup Ubah Limbah Pembakaran Batu Bara Jadi Batako untuk Dinding Rumah dan Pedestrian Jalan

Limbah sisa pembakaran batu bara yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU tak selamanya dibuang ke penampungan limbah.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
Proses pembuatan batako dan paving block dari limbah sisa pembakaran batu bara yakni limbah FABA di PT Pesona Agri Khatulistiwa di bawah naungan ENM Grup, di Desa Apung, Bulungan, Kaltara (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Limbah sisa pembakaran batu bara yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU tak selamanya dibuang ke penampungan limbah.

Adalah fly ash and bottom ash atau abu halus dan abu endapan dari sisa pembakaran batu bara, limbah yang telah dikeluarkan dari daftar limbah B3 ini, masih bisa dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.

Lewat PT Pesona Agri Khatulistiwa (PAK) di bawah naungan Energi Nusa Mandiri (ENM) grup, limbah batu bara dari pembangkit PLTU PT SAS diolah menjadi batako dan paving block.

Kedua bahan bangunan ini dapat digunakan sebagai dinding rumah dan pedestrian jalan.

Baca juga: Gencarkan Pembangunan Kaltara, Gubernur Jalin Kerja Sama dengan Unpad dan PT ENM

"Jadi batako dan paving block ini diambil dari abu halus dan abu endapan. Campurannya itu, pasir sirtu dan semen," kata Local Community Officer, Fadli, Rabu (27/7/2022).

Menurut Fadli, hasil olahan limbah abu halus dan abu endapan serta pasir dan semen ini mampu menghasilkan 1.000 paving block dan 500 batako per harinya.

Ia menjelaskan, secara kualitas, batako dan paving block dari limbah fly ash and bottom ash sudah lulus uji kekuatan.

Lewat PT Pesona Agri Khatulistiwa (PAK) di bawah naungan Energi Nusa Mandiri (ENM) grup, limbah batu bara dari pembangkit PLTU PT SAS diolah menjadi batako dan paving block.
Lewat PT Pesona Agri Khatulistiwa (PAK) di bawah naungan Energi Nusa Mandiri (ENM) grup, limbah batu bara dari pembangkit PLTU PT SAS diolah menjadi batako dan paving block. (Tribun Kaltara)

"Kalau kekuatan uji tekan sudah kita uji di Dinas PU, dan itu mampu menahan tekanan hingga 5 ton untuk batakonya," ungkapnya.

Fadli menuturkan, dengan adanya pengolahan limbah fly ash and bottom ash atau abu halus dan endapan, masyarakat sekitar juga merasakan dampak ekonomi.

“Kalau pekerjanya ini dari warga sekitar juga ada dari Desa Apung."

Baca juga: PT PKN Bangun Asrama Putri di Bulungan, Gubernur Zainal Minta Perusahaan Lain Ikut Mencontoh

Kendati mampu mengolah limbah fly ash and bottom ash, pihaknya menjelaskan pemasaran batako dan paving block masih terbatas di lingkup ENM Grup.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan batako dan paving block dari limbah ini dapat dipasarkan ke konsumen yang lebih luas.

"Ini sudah kita pasarkan ke luar, tapi memang untuk sementara konsumennya untuk kebutuhan kita juga. Contohnya kemarin pembangunan Asrama Putri itu batako dan pavingnya dari sini," tuturnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved