Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Cinta Melayu Klasik , Dijamin Sweet Banget Buat Pasangan
Dalam artikel ini terdapat kumpulan pantun cinta melayu klasik, dijamin bikin sweet pasanganmu
TRIBUNKALTARA.COM- Berikut kumpulan pantun melayu klasik bertema cinta.
Berbicara mengenai pantun cinta Melayu, tentu ini tak lepas dari willayah yang memakai bahasa Melayu yang mencakup daerah Sumatera, Malaysia, dan pulau-pulau sekitarnya.
Adapun ciri khas dari pantun Melayu yang membedakan dari jenis pantun lainnya karena identik dengan penggunaan kosakata bahasa Melayu, semisal kata Tuan dan Puan, atau Kakanda dan Adinda.
Selain itu dalam pantun Melayu, rima tengah dan rima akhir pada setiap baris disusun dengan cermat agar terkesan indah didengar.
Kamu tentu bisa menjadikan pantun cinta Melayu sebagai ide untuk melancarkan rayuan maut ke pasangan.
Dijamin dengan pantun cinta Melayu klasik ini bakal sweet banget buat pasangan.
Siap-siap saja bikin doi makin dimabuk asmara.
Baru sekali menebas lalang
Kaki luka tertikam duri
Baru sekali adik dipandang
Cinta sudah melekat di hati.
Kain batik koyak melintang
Tidak boleh dijahit lagi
Bila adik merajuk panjang
Tidaklah boleh dipujuk lagi.
Kalau ada cempedak di pintu
Cempedak di raga jangan dedahkan
Kalau ada cita begitu
Jiwa dan raga hamba serahkan.
Lipat baju lipatnya kain
Bawa belayar tanah seberang
Hati tiada pada yang lain
Hati ingat abang seorang.
Pasir putih Pasir Linggi
Tempat abang bermain bayang
Adik putih mahligai hati
Di situ tempat abang sayang.
Kalau roboh Kota Melaka
Papan di Jawa hamba dirikan
Kalau sungguh bagai di kata
Badan dan nyawa hamba berikan.
Ambil susu di pasar ikan
Susu domba di pasar Nusa
Bukan lesu tak kurang makan
Lesu sebab menahan rasa.
Layang-layang bertali besi
Tanam selasih muka pintu
Sekali sayang sekali benci
Orang berkasih memang begitu.
Kalau abang pergi ke Daik
Ikan gelama masak kelapa
Kalau abang berhati baik
Sampai bila adik tak lupa.
Limau purut jatuh ke pangkal
Sayang selasih condong ke barat
Hujan ribut dapat kutangkal
Hati rindu apa nak buat.
Layang-layang bertali benang
Putus benang berganti tali
Siang malam duduk mengenang
Orang dikenang jauh sekali.
Petir guruh berselang-selang
Kilat menyambar si dahan jati
Cantik sungguh tuan dipandang
Tidak tertahan asyik di hati.
Limau manis batang berduri
Batang selasih dalam dulang
Mulut manis kerana budi
Hati kasih kerana sayang.
Cik Dayang berkain batik
Memakai tudung sutera Cina
Semakin ku pandang bertambah cantik
Makan tak kenyang tidur tak lena.
Pukul gendang hari Khamis
Bunga Melati dalam raga
Makin dipandang makin manis
Dalam hati menyala cinta.
Membeli sirih dari pekan
Mengasah kapak menuju kebun
Hati kasih kepada tuan
Sehari tak nampak rasa setahun.
Limau manis merah masaknya
Terlindung pula di balik dahan
Sungguh manis nampak wajahnya
Tak nampak sehari rasa sebulan.
Indah sungguh ciptaan Tuhan
Kau lah impian di masa depan
Andai takdir kita berpasangan
Doaku agar kita disatukan.
Banyak itik anak itik
Turun ke sawah makan padi
Tengok cantik di pandang cantik
Tambah pula berhati budi.
Dari pauh permatang layang
Singgah berapat papan kemudi
Dari Jauh abang datang
Mengenang adik baik budi.
Kalau datang kapal serati
Naik bendera separuh tiang
Kalau datang si jantung hati
Bulan mengambang ku sangka siang.
Memandang luas taman ilalang
Berdua minum sambil bersulang
Setiaku ini tak pernah hilang
Sampai sang maut datang menjelang.
Intan baiduri di dalam puan
Gelang suasa dalam raga
Bila ku pandang wajahmu tuan
Bagai terpandang pintu syurga.
Kalau dedak katakan dedak
Tidak aku tertampi-tampi
Kalau hendak katakan hendak
Tidak aku ternanti-nanti.
Kalau tuan pergi ke laut
Bawakan saya ketam betina
Kalau tuan menjadi rambut
Saya menjadi sekuntum bunga.
Banyak terbang si burung camar
Di pokok ara singgah menanti
Banyak orang datang melamar
Hanya abang aku menanti.
Rumah batu pintu ke laut
Indah terbina di pinggir jalan
Kerana senyum banyak terpaut
Ingin hati hendak berkenalan.
Dua tiga kucing berlari
Tidak sama kucing belang
Sudah lama adik mencari
Tidak sama abang seorang.
Kalau tuan pergi ke hulu
Petikkan saya bunga seroja
Kalau tuan mati dahulu
Tunggu saya di pintu syurga.
Kalau merendam biji selasih
Mari minum dalam cawan
Sudah jodoh bertemu kasih
Laksana paku lekat di papan.
Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain mata
Kalau tidak dengan sungguhnya.
Anak cina menjual kesuma
Mari menjual di Pekan Rabu
Makan tak lalu tidur tak lena
Teringat abang sepanjang waktu.
Burung serindit di dalam perahu
Bunga bayam di dalam dulang
Hati adik merasa rindu
Kerana berjauhan dengan abang.
Pergi memancing mendapat toman
Toman lompat ke halaman
Dinda ibarat bunga di taman
Cantik sungguh jadi idaman.
Di batang buruk sarang tekukur
Tempat bersarang semut api
Saya di sini rindu tak tidur
Kerana tuan saya ingati.
Buah rambutan masaknya ranum
Hendak ditaruh bulan puasa
Abang lalu adik tersenyum
Hendak bertanya belum biasa.
Buah kemuning setangkai lebat
Mari diperam dalam panggung
Sakit dan pening dapat diubat
Rindu dendam siapa nak tanggung.
Datuk Bentara mudik ke hulu
Hajat membina sebuah kota
Walau bahaya datang bertalu
Kerana cinta ku gagah jua.
Anak lebah main di rawa
ikan sepat di dalam karang
Rasanya badan tiada bernyawa
Sebelum dapat adinda sayang.
Beribu biji nangku
Cincin permata jatuh ke ruang
Kalau rindu sebut namaku
Air mata jangan dibuang.
Ambil tali panjang sedepa
Makan manggis dengan bijinya
Sampai mati tidakkan lupa
Orangnya baik, manis budinya.
Burung bangau terbang bergantian
Makan batu sulit menelan
Jadilah pasangan yang pengertian
Agar hidup seiring sejalan.
Menulis surat di atas bangku
Surat biru dibawa kepompong
Cintaku ibarat sekeping kuku
Selalu tumbuh meski dipotong.
Kain batik, kain lurik
Polanya wajik terlihat cantik
Setiap kali dikau melirik
Jiwaku berbisik makin terpantik.
Minum jamu sambil berdiri
Dijual satu jangan emosi
Bila hatimu masih sendiri
Dapatkah aku yang mengisi?
Kemeja baru dari seberang
Warnanya elok sangat menawan
Cemburu jangan sembarang
Cemburu hanya demi kebahagiaan.
Tujuh tentara bawa senjata
Senjata hebat membuat bangga
Kamu suka, aku pun cinta
Mari membangun rumah tangga.
Di serambi memungut udang
Udang sebakul hilang di kota
Di setiap mimpi, dirimu datang
Mungkinkah aku t’lah jatuh cinta.
Kuas hitam di atas kasur
Kasur rusak disobek parang
Tiap malam tak bisa tidur
Karena memikirkan kamu seorang.
Pergi ke desa mengukur suhu
Sambil berdiri lihat melati
Aku ingin engkau yang tahu
Cintaku suci sampailah mati.
Malam minggu makan ketupat
Badan besar terasa berat
Bila sayangmu tak ku dapat
Lama-lama hidupku sekarat.
Ambil pita di Kampung Duri
Selaguri tumbuh di darat
Besar cinta di dalam diri
Dari dunia sampai akhirat.
Jalan-jalan pakai lamborgini
Dipakainya sambil berlari
Cobalah tatap mataku ini
Hanya engkau yang aku cari.
Sesat di jalan malu bertanya
Tak kunjung tiba lelah rasanya
Kujatuh cinta, sakit rasanya
Maukah kamu jadi obatnya?
Dari jauh terlihat semu
Datang dekat mencari paman
Izinkan aku mencintaimu
Cinta sepanjang putaran zaman.
Setumpuk kertas digulung ombak
Kertas pun lenyap diterjang perahu
Walaupun nafas di ujung tombak
Takkan menyerah dapatkan cintamu.
Jadi pemimpin harus berkarisma
Dan tak boleh hidup berzina
Setiap hari aku terkesima
Pandang wajahmu yang mempesona.
Mata pisau terlihat tajam
Kakek menunggu ingin meminjam
Mengapa mataku sulit terpejam
Mungkin asmaramu yang menghujam.
Ada hadiah dari pak lurah
Sepatu baru dan topi bundar
Bibirnya indah berwarna merah
Membuat dadaku berdebar-debar.
Malam-malam ada tamu
Tamunya jauh bawa celana
Saat ku tatap indah matamu
Terasa sejuk ada di sana.
Ke Mekkah membawa gajah
Gajah gemuk, taringnya basah
Asmara indah mekar di wajah
Membuat jiwaku selalu gelisah.
Baca juga: Kumpulan Pantun Peringatan Hari Anak Nasional, Berisi Pesan Moral dan Nasihat Penuh Makna
Menyadap karet mendapat sagu
Sagu dimasak diberi tamu
Janganlah dikau merasa ragu
Setiaku ini hanya untukmu.
Burung perkutut tersambar petir
Kayu jati untuk diukir
Jangan takut jangan khawatir
Hatiku setia sampai akhir.
Angin berlalu berhembus pelan
Tanah tertutup tak beri jalan
Kasih sayangmu seteduh rembulan
Membuat jiwaku bangkit perlahan.
Kamar kos bentuknya persegi
Disewa sama tukang roti
Aku ucapkan selamat pagi
Untuk dikau sang pemilik hati.
Sapu rumah hingga bersih
Atapnya satu dibawa pergi
Tatap mataku wahai kekasih
Cintaku satu tak terbagi – bagi.
Salju mendera di seberang kota
Ibu berduet dengan Bang Roma
Cintaku bukan sembarang cinta
Cintaku awet dan tahan lama.
Baca juga: Kumpulan Pantun Teka-Teki Lucu Berbagai Tema, Dijamin Bikin Ngakak, Jawabannya tak Terduga
Siapa suka menggoreskan tinta
Pasti sering menggambar bendera
Siapa suka permainkan cinta
Pasti nanti hidupnya sengsara.
Bertudung cantik mata memikat
Melirik senyuman memukau semua
Wahai cantik saya terpikat
Bolehkah tahu siapa namanya?
Anak ikan main di paya
Banyak berudu tiada induknya
Tolong katakan kepada saya
Kalau rindu apa obatnya?
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/kumpulan-pantun-cinta-270522_1.jpg)