Kabar Artis
Setelah Awkarin, Selebgram Sarah Gibson Bakal Jalani Ritual Melukat di Bali bareng Sang Suami
Awkarin lewat Instagram Storynya memberikan ucapan kepada Sarah Gibson dan Diska Resha serta mendoakan keduanya menemukan kedamaian.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM - Deretan publik figur yang melakoni ritual Melukat kini bertambah. Setelah Awkarin, selebgram Sarah Gibson dan suaminya Diska Resha ikut menjalani tradisi ini.
Sarah Gibson merupakan sahabat dekat dari Awkarin yang tampaknya tertarik menjalani ritual melukat.
Melalui Instagram Storynya, Awkarin memberikan ucapan kepada Sarah Gibson dan Diska Resha serta mendoakan keduanya menemukan kedamaian sebagaimana tujuan dari ritual melukat.
"Selamat melukat dan semoga menemukan kedamaian!" tulis pemilik nama Karin Novilda sembari mengunggah potret dua sahabatnya itu.
Dalam postingannya, sahabat Awkarin ini terlihat memakai busana adat khas bali.
Sarah Gibson tampil memesona dalam balutan kebaya warna lilac dengan selendang ungu tua dipadukan dengan kain jarit.
Sementara suaminya memakai kemeja putih dan udeng atau topi khas masyarakat Bali serta kain jarit.
Menilik akun Instagram resmi pasangan suami istri ini, keduanya belum mengonfirmasi kegiatannya untuk melakukan ritual melukat sebagaimana yang disampaikan Awkarin.

Baca juga: Desain Ilustrasi Terbaru Selebgram Awkarin di Instagram buat Wargent Salfok: Kenapa Mata Satu?
Sebelumnya, Karin Novilda ramai diperbincangkan lantaran menjalani ritual melukat.
Seperti diketahui, melukat merupakan ritual yang umumnya dilakukan oleh penganut agama Hindu di Bali.
Namun tak sedikit pula dari berbagai kalangan yang menjalani ritual seperti wisatawan manca negara hingga publik figur tanah air.
Hal itu karena melukat merupakan upacara yang diperuntukkan membersihkan jiwa dan pikiran dalam diri manusia termasuk cara untuk trauma healing.
Awkarin juga membagikan momen melukat di mana dia terlihat menangis saat ritual berlangsung.
"Di sini yang gue rasain, sakit banget, kecewa, marah, merasa dipermainkan. Semua perasaan-perasaan masa lampau yang gue pendam sendiri keluar di waktu yang bersamaan," tulisnya.
Setelah menumpahkan emosinya, Awkarin melanjutkan ritual melukat.

Baca juga: 7 Potret Awkarin Jalani Ritual Melukat di Bali, Minta Netizen Bijak tak Saling Menyudutkan
Kali ini dia diguyur air kembang oleh guru spiritual tokoh adat yang memimpin ritual ini.
Di momen itu Awkarin mengaku lebih tenang sebab ia telah meluapkan emosinya.
"Di sini gue udah lebih tenang, lega, ploooong banget. Jujur kayak tempat sampah yang penuh banget, sekarang tongnya kosong," ungkap Awkarin.
Setelah membagikan pengalamannya ke publik, Awkarin sontak memunculkan pro dan kontra di kalangan netizen.
Banyaknya reaksi netizen terkait ritual melukat yang ia jalani, Awkarin mengimbau agar netizen tak saling menyudutkan.
"Hey guys kepercayaan masing-masing ya, jangan jadi ngejelekin budaya & agama lain dong," tulis Awkarin.
Tentang Melukat
Apa sebenarnya ritual Melekat dalam kepercayaan umat Hindu di Bali?
Diyakini, orang yang melakukan prosesi melukat akan dapat memberi vibrasi positif, terutama pada pikiran dan jiwa secara niskala.
Situs Kementerian Agama RI Gianyar Bali menyebut umumnya terdapat 3 tempat untuk melukat.
Pertama, di kelepusan sumber mata air seperti pancoran Sudamala, Pancoran Solas, Pancoran Tirta Empul dan yang lainnya.
Kedua, palukatan dapat dilakukan di pertemuan dua sumber mata air atau lebih.
Ketiga, pelukatan juga dapat dilakukan di pantai, karena diyakini memiliki energi-energi positif yang banyak berasal dari alam.
Adapun mantra yang digunakan sebelum melukat adalah Om Sarira Parisudhamam Swaha yang artinya; Semoga badan fisik dan badan pikiran menjadi suci.
Melukat berasal dari kata Lukat (Bahasa Kawi, Bali) yang memiliki arti pembersihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia melukat memiliki arti melepaskan.
Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana menjelaskan, melukat berasal dari kata Sulukat yakni “Su” yang artinya baik dan “Lukat” yang memiliki arti penyucian.
"Artinya menyucikan diri untuk memperoleh kebaikan," ucap Sudiana dikutip melansir Kompas.com pada Senin, (25/10/2021).
• 6 Tempat Melukat di Bali yang Wajib Harus Dikunjungi, Salah Satunya Pantai Lovina
Umat terlebih dahulu melakukan persembahyang dan menghaturkan banten (sesaji) dengan canang sari dengan sesari, dupa dan alat persembahyangan lainnya.
Umat diminta untuk memohon doa kepada Dewa-Dewi yang berada di tempat pemelukatan agar dilancarkan dalam menysucikan energi-energi negatif dari dalam tubuh.
Kemudian masyarakat Hindu yang hendak melakukan pelukatan tidak diperkenankan untuk memakai pakaian secara penuh.
Tetapi diperkenankan untuk mengenakan kamben bagi laki-laki sedangkan perempuan mengenakan kamben yang menutup dari bagian atas.
Tujuannya untuk memudahkan energi-energi positif mudah masuk dengan sempurna ke dalam tubuh.
(TribunKaltara.com/TitikWahyuningsih)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok officialtribunkaltara
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official