Berita Kesehatan

Limfoma atau Kanker Kelenjar Getah Bening Memiliki Sejumlah Gejala yang Perlu Diwaspadai

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik tubuh yang berfungsi melawan infeksi, sel kanker dan zat yang membahayakan tubuh.

Editor: Amiruddin
HO/Adi Husada Cancer Center
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik tubuh yang berfungsi melawan infeksi, sel kanker dan zat yang membahayakan tubuh. 

TRIBUNKALTARA.COM - Kanker darah adalah keganasan yang berasal dari sel darah yang diproduksi sumsum tulang.

Kanker darah dapat menganggu sel darah normal menjalankan fungsinya.

Tiga jenis kanker darah paling umum pada dewasa, yaitu: Leukemia, Limfoma, Myeloma.

Gejala yang umum terjadi pada limfoma adalah pembesaran kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik tubuh yang berfungsi melawan infeksi, sel kanker dan zat yang membahayakan tubuh.

Karena kelenjar ini bagian dari sistem limfatik, sehingga kelenjar getah bening tersebar di seluruh tubuh, termasuk leher, ketiak, perut, dan selangkangan.

Ada dua jenis utama kanker limfoma atau kelenjar getah bening, yakni

- Limfoma Hodgkin, yang melibatkan tipe limfosit sel B yang tidak normal disebut sel Reed-Sternberg. Jenis ini termasuk limfoma yang lebih jarang terjadi.

- Limfoma Non-Hodgkin (LNH), merupakan jenis yang paling umum, biasanya berkembang dari limfosit B dan T (sel) di kelenjar getah bening atau jaringan di seluruh tubuh.

Limfoma memiliki sejumlah gejala yang perlu diwaspadai. Pada Limfoma Hodgkin terjadi pembesaran kelenjar getah bening, biasanya di selangkangan, leher, atau ketiak.

Demam, kelelahan, keringat malam, batuk dan sulit bernapas, serta gatal.

Sedangkan pada Limfoma Non-Hodgkin terjadi pembesaran kelenjar getah bening, perut bengkak, merasa kenyang dengan sedikit makan. Demam, Sesak napas, Batuk, Berkeringat serta penurunan berat badan.

Faktor resiko kedua kanker getah bening ini juga berbeda, pada Limfoma Hodgkin biasanya terjadi antara usia 15-40 tahun. Faktor risiko meliputi adalah Riwayat keluarga, Sistem kekebalan tubuh yang lemah, Infeksi sebelumnya dengan virus Epstein-Barr (EBV), Infeksi HIV.

Sedangkan Limfoma Non-Hodgkin bisa terjadi pada hampir semua usia. Faktor risiko meliputi: Sistem kekebalan tubuh yang lemah, Paparan beberapa bahan kimia, Infeksi Helicobacter pylori kronis, Radiasi atau kemoterapi sebelumnya, penyakit autoimun, dan infeksi HIV.

Baca juga: Banyak Anak Didiagnosis Kanker, Adihusada Cancer Center Tegaskan Orang Tua Jangan Terlambat

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved