Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru, Lengkap dengan Maknanya, Dijamin Lucu dan Menghibur
Simak kumpulan pantun jenaka terbaru yang sudah dilengkapi dengan maknanya. Dijamin lucu dan menghibur
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
Makna: Tentang seseorang yang menggunakan gigi palsu, namun gigi palsunya tidak dapat bekerja sama sehingga melompat ke piring saat si empunya sedang makan.
Ada lomba makan kerupuk,
Minum susu bikin badan sehat
Siapa bilang sahabatku gemuk?
Itu supaya lebih gampang dilihat
Makna: Pantun ini merupakan candaan untuk menghibur seorang sahabat yang sedang sedih karena merasa berat badannya naik.
Ke mall beli boneka cucu
Eh di sana ada pentas tablo
Aku punya sahabat baik nan lucu
Tapi sayang, masih jomblo
Makna: Pantun ini merupakan pantun ledekan sekaligus pujian untuk seorang sahabat yang lucu, baik, dan menyenangkan tapi sayang sampai sekarang belum ada pasangannya.
Baca juga: Kumpulan Pantun Cinta Melayu Klasik , Dijamin Sweet Banget Buat Pasangan
Buai-buai dalam buaian,
Buaian dari rotan saga
Panjang benar janggut tuan,
Mari dibuat tali timba.
Makna: sebuah candaan mengenai seorang dengan janggut panjang, yang saking panjangnya dapat dibuat menjadi tali timba.
Ingin belajar di tanah Jawa,
Tapi enggan jauh dari orang tua,
Perutku sakit sebab tertawa,
Melihat rambutnya tercukur semua.
Makna: candaan ketika melihat orang yang memiliki rambut botak atau tercukur semua.
Sang arjuna membawa gandewa,
Menunggang kuda berwarna hitam,
Sungguh ku tak bisa tahan tawa,
Melihat kakek berkacamata hitam.
Makna: Bagi anak-anak, banyak hal yang dianggapnya lucu. Seperti pantun jenaka diatas yang bermakna candaan ketika melihat kakek-kakek yang terlihat lucu ketika memakai kacamata hitam.
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu meloncat ke piring.
Makna: pantun jenaka ini adalah ketika melihat seseorang yang mengenakan gigi palsu dan gigi palsunya lepas dari mulutnya.
Burung perkutut Burung kutilang,
Kamu kentut enggak bilang-bilang