Kumpulan Pantun

Kumpulan Pantun Sindiran untuk Korban Ghosting, Ditinggal Pas Lagi Sayang-sayangnya

Simak Kumpulan Pantun sindiran bagi korban ghosting, untuk menyindir doi yang sudah ninggalin pas lagi sayang-sayangnya

Editor: Hajrah
TribunKaltara.com
Ilustrasi - Kumpulan Pantun unuk Korban Ghosting (TribunKaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM- Simak kumpulan pantun sindiran untuk para korban ghosting status.

Adapun pantun Ghosting banyak berisi tentang sindiran.

Istilah ghosting sendiri paling sering dijumpai dalam konteks hubungan romantis walaupun sebenarnya ghosting dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan interpersonal yang lain seperti hubungan bisnis, maupun pertemanan.

Namun ghosting yang terjadi dalam hubungan yang dilandasi rasa kasih sayang begitu kuat tentu berdampak psikologis lebih besar.

Apalagi jika hanya jadi tempat pelarian dari perasaan sesaat dari doi.

Atau kena ghosting pas lagi sayang-sayangnya.

Berikut ini adalah kumpulan pantun yang tepat menggambarkan kondisi hati para korban ghosting.


Membuka laci terdapat paku
Membuka lemari terdapat baju
Sudah lama dekat dengan mu
Ternyata aku hanya pelarian mu


Rumah kosong tak berpenghuni
Rumah kosong untuk uji nyali
Emang dasar laki tak punya hati
Sudah lama hanya obral janji


Minum yoghurt baik untuk usus
Makan wortel baik untuk mata
Aku kira kamu bakal serius
Ternyata aku salah kira


Kaki merah di gigit semut
Tangan kesetrum hati terkejut
ku kira bakal berlanjut
Si mba pelakor pandai merebut


Cabe rawit cabe keriting
Di cuci lalu di bilas
Ternyata aku hanya Di ghosting
Tunggu aku pasti ku balas

Baca juga: Kumpulan Pantun Pembuka Acara Ala Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, Penuh Nasihat dan Pesan Kebaikan


Bikin kopi di campur susu
Bikin es rasa tiramisu
Aku tak butuh obral janji mu
Dasar laki laki yang tak bermutu


Sarapan pagi pakai sereal
Pergi ke masjid kehilangan sandal
Ternyata aku banyak menghayal
Sedangkan dirimu tukang ghosting handal

Merokok merusak paru paru
Sesak nafas di puncak semeru
Jangan kamu mendekati ku
Aku sudah tau semua masalalumu

Madu berasal dari sarang lebah
Minuman sehat untuk kesehatan mu
Ternyata aku bertemu orang yang salah
Ku beri hati malah memilih batu

Di Kuncup bunga terdapat kupu kupu
Di halaman rumah menanam labu
Ku kira engkau memilihku
Ternyata engkau main di belakang ku


Pohon jeruk di tembuh i benalu
Di luar rumah terdapat jambu
Memilih dia itu urusanmu
Semoga bahagia dan jangan kembali padaku


Menulis tugas di atas kertas
Selesai itu ku masukkan tas
Aku kira aku prioritas
Ternyata ada yang lebih pantas


Pergi kerumah tante untuk arisan
Arisan nya dapat jutaan
kita hanya sebatas teman
Ternyata Aku yang salah perasaan


Merah kuning hijau dan biru
Semua itu warna favorit ku
Cemburu itu bukan lagi hak ku
Pergi menjauh adalah pilihanku


Ngeteh pagi sambil baca koran
Di temani sepiring
Hanya sebatas teman chattingan
Mencintai mu hanya dalam diam

Baca juga: Kumpulan Pantun Jenaka Terbaru, Lengkap dengan Maknanya, Dijamin Lucu dan Menghibur

Buah kuweni entah terbelah,
Kayu kering dipahatnya.
Aku ini selalu salah,
Kalau matamu yang melihatnya.


Baju ini baju batik,
Tidak dibuat sembarang kain.
Wajahku ini begitu cantik,
Cantik di mata lelaki lain.


Entah terbakar oleh api,
Atau angin satu amukan.
Entah apa yang terjadi,
Berpisah darimu, aku gemukan.


Jika ada suara kereta,
Siap-siap dengan segera.
Jika ada cerita cinta,
Jangan lupa untuk dibawa.


Untuk apa bunga melati,
Kalau mekar di tepi kali.
Untuk apa datang ke sini,
Aku tak terima kalau kembali.


Pagi hari makannya roti,
Diberi gula manis sekali.
Cukup Sudah tersakiti,
Yang nonton yang kedua kali.


Paling kuat dari kawat,
Kawat besar ujung berduri.
Dibalik wanita yang kuat,
Ada hati yang tersakiti.


Daripada pergi ke kota,
Pergi ke desa lebih seru.
Daripada kembali bersama,
Lebih baik mencari yang baru.


Kebun luas kebun pepaya,
Terlihat segar di waktu pagi.
Di sini sudah berbahagia,
Mohon jangan mengganggu lagi.


Bunga mawar berwarna merah,
Biru biru tumbuhan paku.
Cinta lama usai sudah,
Ketika engkau tinggalkan diriku.


Dahulu memang parang besi,
Telah dijual telah dibeli.
Dahulu kenapa engkau pergi,
Sekarang kenapa datang kembali.


Ada santan dibalik ikan,
Ikan emas di dalam peti.
Ada mantan pengen balikan,
Sayang hati sudah tersakiti.


Hati siapa takkan gembira,
Kalau esok Idul Fitri.
Hati siapa yang tak bahagia,
Kekasih lama ingin kembali.


Tupai memanjat pohon kelapa,
Kelapa disimpan di dalam peti.
Mungkin dia sudah lupa,
Dahulu sering menyakiti.


Malam hari begitu gelap,
Ranting tua jatuh patah.
Mohon maaf beribu maaf,
Hatiku ini tertutup sudah.


Air sumur dalam timba,
Hendak dibawa ke dalam hutan.
Gaya seperti harimau rimba,
Rupanya hanya kucing penyakitan.


Bunga melati memang harum,
Tumbuhnya jauh di perbukitan.
Mulut besar pandai mengaum,
Sekali disentak gemetaran.


Padang pasir penuh singa,
Kumpulan rusa yang dicari.
Puasku menabur bunga,
Rupanya terinjak jadi duri.


Langit di bukit berwarna merah,
Bagai api yang mulai padam.
Salah sedikit langsung marah,
Bagaikan api dalam sekam.


Hujan gerimis hari Selasa,
Di pagi hari ke kebun lada.
Mulut manis rupanya berbisa,
Pandai berjanji, bukti tak ada.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved