Berita Tana Tidung Terkini
Diperpanjang Hingga Oktober 2022, Cakupan BIAN Kabupaten Tana Tidung Capai 72,99 Persen
Capaian Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) masih 72,99 persen, Dinas KesehatanTana Tidung perpanjang hingga Oktober 2022. Sebelumnya target Juli.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tana Tidung sebut, pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) diperpanjang hingga Oktober 2022.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinkes Tana Tidung diterget rampungkan BIAN di bulan Juli 2022.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tana Tidung, Hanna Juniar mengatakan, saat ini cakupan BIAN di Kabupaten Tana Tidung capai 72,99 persen.
Baca juga: Gandeng Kader PKK Tarakan, Dinkes Kaltara Sosialisasi BIAN, Berharap Anak tak Mudah Terkena Penyakit
"Itu cakupan pertanggal 3 (Agustus 2022) kemarin. Kalau sekarang mungkin sudah 73 persen lebih, karena kita rutin laksanakan sesuai jadwal," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Jumat (5/8/2022)
Dia menyampaikan, cakupan imunisasi anak di Kabupaten Tana Tidung berada di posisi ketiga setelah Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan.
Dia tak memungkiri, dalam melaksanakan program BIAN, pihaknya masih mengalami kendala-kendala.
Baca juga: Belum Capai Target, Dinas Kesehatan Tarakan Akui Pelaksanaan Imunisasi BIAN Baru 64,2 Persen
Seperti, kurangnya antusias masyarakat mengikut sertakan anak-anak dalam program BIAN.
Tak hanya itu, beberapa orang tua juga menganggap anak-anaknya sudah melengkapi imunisasinya, sehingga tidak membawa anak ke Posyandu.

Selain itu, akses jalan menuju desa-desa yang sulit dijangkau transportasi darat, juga menjadi kendala Dinkes Kesehatan merampungkan program BIAN.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi anak di Kabupaten Tana Tidung, dengan strategi yang telah dipersiapkan.
Baca juga: Capaian BIAN Kabupaten Tana Tidung sudah 75 Persen, Ditarget Vaksinasi Anak Rampung Juli 2022
Salah satunya, memberikan edukasi terkait BIAN kepada masyarakat dengan cara melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah masyarakat.
"Ya semoga saja masyarakat kita bisa memahami pentingnya program ini, dan tidak termakan hoax yang berkembang di masyarakat," harapnya.
(*)
Penulis: Risnawati