Berita Islami

Bacaan Niat Puasa Asyura di Bulan Muharram dalam Tulisan Arab dan Latin, Lengkap Terjemahan

Berikut bacaan niat puasa Asyura di bulan Muharram lengkap dengan tulisan Latin dan Arab.

Istimewa via Tribunnews
ILUSTRASI Puasa Ayyamul Bidh. ( Istimewa via Tribunnews ) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut bacaan niat puasa Asyura di bulan Muharram lengkap dengan tulisan Latin dan Arab.

Adapun puasa Asyura dilaksanakan setiap 10 Muharram bulan Hijriah.

Khusus tahun ini, hari Asyura 10 Muharram 1444 H bertepatan pada Senin (8/8/2022).

Pada umumnya, untuk melakukan segala sesuatu aktifitas apapun pasti diawali dengan niat.

Sebab, niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Simak Keutamaan Amalan Sunnah Ini

Dikutip TribunKaltara.com dari nu.or.id, Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat. Saat niat di dalam hati seseorang menyatakan maksudnya, dalam hal ini berpuasa (qashad).

Selain qashad, seseorang juga menyebutkan hukum wajib atau sunah perihal ibadah yang akan dilakukan. Hal ini disebut ta’arrudh. Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin).

Dalam konteks puasa Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, ulama berbeda pendapat perihal ta‘yin.

Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunah Asyura’ saat niat di dalam batinnya. Sedangkan sebagian ulama lain menyatakan bahwa tidak wajib ta’yin.

Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:

وْلُهُ نَعَمْ بَحَثَ إلَخْ ) عِبَارَةُ الْمُغْنِي وَالنِّهَايَةِ وَالْأَسْنَى فَإِنْ قِيلَ قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ هَكَذَا أَطْلَقَهُ الْأَصْحَابُ وَيَنْبَغِي اشْتِرَاطُ التَّعْيِينِ فِي الصَّوْمِ الرَّاتِبِ كَعَرَفَةَ وَعَاشُورَاءَ وَأَيَّامِ الْبِيضِ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ كَرَوَاتِبِ الصَّلَاةِ أُجِيبُ بِأَنَّ الصَّوْمَ فِي الْأَيَّامِ الْمَذْكُورَةِ مُنْصَرِفٌ إلَيْهَا بَلْ لَوْ نَوَى بِهِ غَيْرَهَا حَصَلَ أَيْضًا كَتَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ ؛ لِأَنَّ الْمَقْصُودَ وُجُودُ صَوْمٍ فِيهَا ا هـ زَادَ شَيْخُنَا وَبِهَذَا فَارَقَتْ رَوَاتِبَ الصَّلَوَاتِ ا ه

Artinya, “Perkataan ‘Tetapi mencari…’ merupakan ungkapan yang digunakan di Mughni, Nihayah, dan Asna. Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawwal seperti ta’yin dalam shalat rawatib’.

"Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya.

Tetapi, jika seseorang berniat puasa lain di waktu-waktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved