BNI-Kementan Luncurkan Program Taksi Alsintan untuk Percepat Transformasi Pertanian

BNI sebagai agen pembangunan berkomitmen mendukung ketahanan sekaligus penguatan sektor pertanian pangan.

DOK. BNI
Peluncuran Program Taksi Alsintan oleh BNI dan Kementerian Pertanian di Gresik, Jawa Timur, Senin (22/8/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) sebagai agen pembangunan berkomitmen mendukung ketahanan serta penguatan sektor pertanian dan pangan nasional.

Salah satunya dilakukan melalui model pengelolaan tata kelola usaha jasa alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan sistem sewa atau kepemilikan melalui skim kredit perbankan.

Saat ini, sektor pertanian memasuki periode percepatan transformasi yang semakin memperkuat produktivitas serta stabilitas pangan nasional.

Peran pelaku perbankan menjalankan fungsi intermediator semakin krusial, khususnya dalam penyaluran kredit investasi serta pemberian solusi keuangan yang tepat untuk para petani

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama BNI pun meluncurkan program Taksi Alsintan yang merupakan model pengelolaan tata kelola usaha jasa alsintan dengan sistem jasa sewa atau kepemilikan alsintan melalui skema kredit perbankan.

Kementan dan BNI sepakat bahwa dalam pemberdayaan kelembagaan petani perlu dilakukan melalui penguatan permodalan, relaksasi pembiayaan, dan pendampingan.

Kedua institusi tersebut berkolaborasi melalui integrasi data mitra dan/atau binaan guna mempermudah aplikasi permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Taksi Alsintan.

Kerja sama itu dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto di Gresik, Jawa Timur, Senin (22/08/2022).

Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama (Dirut) BNI Royke Tumilaar.

Skema kerja sama dalam pola pembiayaan Taksi Alsintan dapat diproses menggunakan KUR dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 500 juta.

Bunga yang ditawarkan sebesar 6 persen per tahun dengan tambahan subsidi bunga 3 persen yang berlaku hingga 31 Desember 2022.  Pola pembayaran angsuran kredit pun disesuaikan dengan musim panen.

Jokowi mengaku optimistis bahwa Taksi Alsintan akan lebih mudah dilakukan dengan bantuan sistem perbankan, khususnya milik BNI.

Menurutnya, akan ada banyak daerah dan desa yang mampu membeli alat pertanian guna meningkatkan produksi sektor pertanian.

"Ini (Taksi Alsintan) kita coba. Kalau didukung dengan bunga bank yang kita subsidi, saya kira akan banyak daerah, desa, dan kabupaten, yang para petaninya yang mau membeli alat dan mesin pertanian," kata Jokowi melalui keterangan persnya, Senin.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved