Berlanjut Tahun ini, Anggaran Puluhan Miliar Direalisasikan untuk Pemulihan Ekonomi Daerah Malinau

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Malinau akhir 2021sebesar Rp 41,1 miliar APBD dialokasikan untuk dukungan program pemulihan ekonomi daerah.

Dengan realisasi akhir per Desember 2021 sebesar 88,09 persen atau Rp 36,2 Miliar.

Demikian halnya dengan Program Perlindungan Sosial, dialokasikan Rp 27,8 Miliar dan terealisasi 98,84 persen atau Rp 27,5 Miliar.

Sementara program dukungan ekonomi dialokasikan Rp 13,2 Miliar dan terealisasi 65,43 persen atau Rp 8,6 Miliar pada tahun 2021.

Baca juga: Sebelas Kecamatan di Kabupateni Malinau Dapat Jatah Pengadaan Alat Berat, 17 Unit Sudah Diserahkan

Melalui Nota Pengantar Raperda APBD Perubahan 2022, Bupati Malinau Wempi W Mawa menerangkan pemerintah kabupaten juga mengalokasikan sejumlah program pemulihan ekonomi tahun ini.

"Termasuk pada tahun ini masih dialokasikan untuk program berbasis pemulihan ekonomi melalui optimalisasi sektor ekonomi kreatif," ungkapnya.

Adapun beberapa strategi Pemerintah Kabupaten Malinau dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dijabarkan melalui Nota Pengantar Raperda APBDP 202w sebagai berikut:

1. Pemulihan ekonomi melalui optimalisasi pengembangan sektor ekonomi kreatif, terkhusus bagi UMKM dan pedagang kecil dengan pelatiha keterampilan usahawan bagi masyarakat;

2. Peningkatan alokasi fungsi pendidikan,

3. Peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana di pedesaan,

4. Mengoptimalkan anggaran Gerdema dan RT Bersih untuk ekonomi kerakyatan.

Baca juga: Progres Perbaikan Jalan Apau Kayan Masih Nihil, Bupati Malinau Beber Langkah Penanganan Sementara

Sementara itu, Ketua DPRD Malinau, Ping Ding mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten Malinau mengoptimalkan seluruh sendi perekonomian terdampak.

Khususnya menyasar pelaku UMKM dan pedagang kecil agar menjadi stimulus ekonomi dari kalangan masyarakat.

"Supaya program-program yang diajukan menghidupkan ekonomi rakyat. Terutama bagi pedagang kecil, UMKM dan usaha-usaha kecil agar kembali produktif," katanya.

(*)

Penulis: Mohamad Supri