Berita Tarakan Terkini

Seorang Anak Tarakan Terlempar dari Perosotan Waterpark Setinggi 4 Meter, Alami Luka di Kepala

Asyik bermain prosotoan di Amal Beach Waterpark Tarakan, seorang anak terjatuh dari ketinggian 4 meter. Alami luka di kepala, pamit mau jalan santai.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
zoom-inlihat foto Seorang Anak Tarakan Terlempar dari Perosotan Waterpark Setinggi 4 Meter, Alami Luka di Kepala
TRIBUNKALTARA.COM/ DOKUMENTASI WARGA TARAKAN
Kondisi FR, bocah berusia 13 tahun yang jatuh dari ketinggian 4 meter saat bermain di Amal Beach Waterpark Tarakan kini dirawat di RSUD dr.H.Jusuf SK.

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Seorang anak berusia 13 tahun dikabarkan terjatuh saat bermain di wahana fasilitas permainan perosotan di area Amal Beach Waterpark yang berlokasi di Kelurahan Pantai Amal, Tarakan, Minggu (28/8/2022).

Kejadian ini terekam dalam video warga yang kebetulan berada di lokasi dan viral di media sosial. Tampak dalam video, seorang anak berjenis kelamin laki-laki tampak terlempar keluar dari badan atau cekungan silinder terbuka di lokasi dan kemudian terjatuh ke bawah.

Setelah ditelusuri, korban berinisial FR, warga Kelurahan Karang Rejo. Syahruddin, ayah korban yang diwawancarai awak media mengakui takt ahu menahu kronologis lengkapnya.

Baca juga: Sempat Ditunda Akibat Terkendala Izin, Kini Amal Beach Waterpark Dibuka, Biaya Masuk Rp 25 Ribu

“Kronologisnya saya juga kurang tahu bagaimana kronologisnya. Anak saya kemarin sudah operasi. Dokter sampaikan, lumayan parah di kepala ada pembekuan darah,” ungkap Syahruddin.

Adapun lanjutnya, setelah insiden ini, pihaknya belum sampai melaporkan pengelola ke kepolisian karena harus mengetahui bagaimana kronologis sesungguhnya.

“Sebenarnya sih memang saya tidak pernah melapor di kepolisian. Cuma tidak tahu siapa melapor tiba-tiba ada polisi datang ke rumah saya pun bingung. Dari polisinya nanya kronologis juga tapi saya tidak tahu karena saya tidak ada di tempat,” beber Syahruddin.

Baca juga: Amal Beach Waterpark Tarakan Diresmikan Gubernur Kaltara, Bioskop juga Segera Launching

Ia melanjutkan, dari pihak keluarga sendiri saat ini belum mau melaporkan ke kepolisian. Karena saat ini pihaknya masih disibukkan mengurus administrasi di RSUD dr.H.Jusuf SK Kota Tarakan.

Adapun ke depannya apakah akan membuat laporan, belum terpikirkan olehnya dan diakui Syahrudin dari pihak pengelola juga sudah melakukan perundingan.

“Dengan pengelola sudah ketemu dengan keluarga kami. Iya ada mediasi,” ujarnya.

Di Amal Beach Waterpark inilah seorang anak terlempar dari prosotan, pada Minggu (28/8/2022).
Di Amal Beach Waterpark inilah seorang anak terlempar dari prosotan, pada Minggu (28/8/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Adapun lanjutnya, untuk anaknya sendiri, pamit awalnya pada hari Minggu (28/8/2022) hendak pergi mengikuti jalan santai.

“Di situ kan ada penerimaan hadiah juara satu main futsal. Nah, saya pun tidak tahu bagaimana sampai akhirnya dengar kabar dia jatuh sudah sore itu saya tahu kabarnya jatuh di Amal, sudah di rumah sakit itu baru saya tahu,” urainya.

Adapun yang menginformasikan dirinya adalah anaknya yang lain alias saudara korban dan menginformasikan terjatuh di wahana Amal Beach Waterpark.

Baca juga: Detik-detik Ambrolnya Perosotan Waterpark Kenjeran Surabaya, 15 Anak Jatuh dari Ketinggian 10 Meter

“Anak saya juga tidak tahu dan cuma dapat info. Dicari di rumah sakit yang telepon saya ada di rumah sakit,” ungkapnya.

Adapun sebelumnya disampaikan pihak pengelola bahwa ada terjadi dugaan didorong rekannya sehingga tidak siap saat meluncur dan terjatuh. Syahruddin juga belum bisa menjawab hal tersebut.

“Kalau itu saya juga kurang tahu,” ungkapnya.

Termasuk juga kembali ditanyakan sang anak nekat bermain di wahana yang sebenarnya diperuntukkan untuk usia dewasa.

“Kalau masalah itu saya juga kurang tahu karena tidak di lokasi,” ujarnya.

Adapun sikapnya mewakili keluarga korban dan juga sebagai ayah, terhadap pengelola yang sudah meminta surat pernyataan dan minta difasilitasi ke pihak kepolisian, ia juga turut membenarkan.

“Ia betul dari pengelola juga sampaikan untuk surat pernyataan. Respons saya kalau pengelolanya itu siap membantu saya, karena saya orang susah, kenapa harus dilaporkan,” ujarnya.

Ia melanjutkan artinya pihaknya siap damai dan tidak memperpanjang persoalan kasus ini asalkan dari pihak pengelola membantu pihaknya.

Baca juga: Waterpark Pertama di Tideng Pale, Pengunjung Lokal dan Luar Daerah Datang ke Kabupaten Tana Tidung

Ia mengakui pihaknya dijanjikan akan diberikan santunan dan biaya kebutuhan dan pengobatan selama di rumah sakit dan itu dibenarkan Syahruddin.

“Memang rencananya juga mau bantu masalah kebutuhan di rumah. Saya menerima kalau ada bantuan karena saya cuma buruh bangunan, sementara ini kerja di Kampung Satu. Kemarin posisi kejadian, saya kerja,” ujarnya.

Untuk korban sendiri saat ini diakuinya masih bersekolah dan duduk di bangku kelas enam SD dan pernah tinggal kelas setahun.

“Usianya 13 tahun. Pernah satu kali ketinggalan kelas di SD. Sekarang harusnya di SMP kelas satu. Kelahiran 2009 sekolah di SDN 018 Karang Rejo,” ungkapnya.

Baca juga: Sempat Viral, Launching Wisata Amal dan Water Boom Ditunda, Disbudporapar Tarakan: Harus Urus Izin

Lebih jauh kembali membahas kronologis bisa berada di Amal Beach ia tak mengetahui pasti karena tiba-tiba ia mendengar kabar anaknya kecelakaan.

“Pamitnya pergi jalan santai Minggu kemarin. Pergi pagi kemarin,” lanjutnya.
Adapun kondisi saat ini lanjutnya, dikatakan Syahruddin sudah menjalani operasi. Awalnya memang saat sebelum

operasi ia melihat kondisi luka di bagian kepala.

“Luka di kepala, kemudian mata memar, sebelah bengkak. Pas dia jatuh katanya informasinya mukanya duluan sampai di lantai. Tingginya empat meter kabarnya tingginya ia jatuh,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved