Berita Tarakan Terkini

Tuntutan Masa Aksi Tolak BBM di Tarakan Mengerucut jadi 3 Poin, Nilai BBM Subsidi Tak Tepat Sasaran

Tuntutan masa aksi tolak BBM di Tarakan mengerucut jadi 3 poin, nilai BBM subsidi tak tepat sasaran: Harap tuntutan dikawal bersama DPRD.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aksi massa saat meringsek masuk ke gedung DPRD Kota Tarakan, Senin (5/9/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dari tujuh poin tuntutan aksi Aliansi Sedarah September Berdarah yang disampaikan mahasiswa tadi, hasilnya dikerucutkan menjadi tiga poin.

Dikatakan Dicky Nur Alam, Korlap alias Jenderal Lapangan juga anggota BEM Universitas Borneo Tarakan mengungkapkan dalam aksi ini ada sekitar 11 lembaga dan organisasi internal dan eksternal kampus terlibat.

Mulai dari seluruh BEM se-UBT, kedua PMII Cabang Tarakan, GMKI Cabang Tarakan, HMI Cabang Tarakan, IMM Tarakan, LMND Tarakan, BEN NUS Kaltara, IMDKT, SNI.

Alasan memilih nama Aliansi Sedarah September Berdarah dijelaskan Dicky, mengingat sejarah kelam di bulan September pernah terjadi peristiwa besar.

Baca juga: Tiga Jam Dialog Bersama Masa Aksi, Mahasiswa dan DPRD Tarakan Kompak Tolak Kenaikan Harga BBM

Dicky Nur Alam, Korlap alias Jenderal Lapangan Aliansi Sedarah September Berdarah saat diwawancarai awak media, Senin (5/9/2022).
Dicky Nur Alam, Korlap alias Jenderal Lapangan Aliansi Sedarah September Berdarah saat diwawancarai awak media, Senin (5/9/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

“September ini menggerakkan mahasiswa seluruh elemen masyarakat di bulan ini sebagai sosial of control, melihat hal bertentangan kepentingan rakyat akan kami perjuangkan,” tegasnya.

Meski demikian diakuinya, aksi hari ini cukup kondusif dan semua massa bisa bekerja sama.

Lebih jauh menyoal tuntutan, dikatakan Dicky sebenarnya ada tujuh tuntutan yang diajukan awalnya. Namun dirangkum menjadi tiga tuntutan.

Pertama mengenai penolakan kenaikan BBM yang menjadi isu nasional dan menurutnya itu perlu dikawal bersama mahasiswa.

Selanjutnya kedua, terkait isu daerah atau isu lokal diketahui adanya persoalan minyak dan gas yang hadir di Kaltara dan Tarakan. Salah satunya kelangkaan BBM.

Ketiga persoalan permasalahan mengenai limbah atau bocornya limbah dimana dari Pertamina sudah memberikan penjelasan.

“Kami berharap tujuh tuntutan yang dikerucutkan menjadi tiga tuntutan dikawal bersama DPRD dan dari DPRD bisa rekomendasikan hal tersebut sampai ke pusat,” jelasnya.

Pihakhya sebagai mahasiswa dan elemen masyarakat siap mengawal dan apabila tuntutan itu tidak dijalankan dan direalisasikan, maka pihaknya akan turun ke jalan kembali melaksanakan fungsi mahasiswa sebagai social of control dari masyarakat.

Ia melanjutkan rekomendasi yang disampaikan DPRD, nanti akan bersama-sama menyusun file surat rekomendasi.

Untuk batas waktu dan bagaimana pengawalan ke pusat, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan DPRD Tarakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved