Sasar Pelajar, Lomba Ketangkasan Menutup Puncak HUT ke-77 Palang Merah Indonesia di Kota Tarakan

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Menutup rangkaian kegiatan Hari PMI Nasional yang jatuh pada 17 September kemarin, Minggu (18/8/2022) sore tadi, menjadi puncak kegiatan dengan menggelar lomba ketangkasan menyasar seluruh pelajar di Kota Tarakan.

Pelajar tersebut mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA antusias mengikuti pelatihan sekaligus lomba tersebut.

Terakhir yang diperlombakan sejak pagi hingga sore tadi yakni bagaimana peserta bisa menguasai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di antaranya bagaimana pembuatan tandu, pemindahan korban, penanganan dan evakuasi korban.

Dikatakan Muhammad, Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua PMI Bidang Diklat dan Relawan PMI Provinsi Kaltara, para peserta disebut juga relawan PMI harus diajarkan sejak dini.

Ia melanjutkan, lomba ketangkasan ini sendiri sudah lama tidak gelar khususnya selama pandemi dua tahun.

Sehingga antusias peserta begitu tinggi mengikuti total ada 11 sekolah yang mengikuti dan ada 23 tim yang menjadi peserta tingkat SD, kemudian tingkat SMP ada 8 sekolah, total 18 tim dan SMA dan SMK ada 10 sekolah total 24 tim.

“Jadi ini dilaksanakan dalam rangka HUT ke-77 PMI dan sudah dirayakan kemarin. Sudah dilaksanakan sejak Sabtu sampai hari Minggu ini,” ujarnya.

Baca juga: Momen Hari Palang Merah Sedunia, PMI Tarakan Bagi 50 Sembako Kepada Penggali Kubur dan Marbut Masjid

Ia melanjutkan, ada uang pembinaan diberikan kepada masing-masing peserta yang mendapatkan juara.

“Juara 1 uang pembinaan Rp 750 ribu, piagam dan piala, juara 2 Rp 550 ribu dan juara 3 Rp 350 ribu,” sebutnya.

Lebih lanjut ia menjabarkan, selama ini PMI membina dan melatik pelajar menjadi relawan KSR PMR di tingkat SD, SMP dan SMA bahkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan wajib di setiap sekolah diadakan.

“Tujuan lomba ini ingin mengetahui sejauh mana pemahaman yang didapatkan adik-adik kita di sekolah tentang apa yang sudah dilatih.

Ketangkasan itu bisa dalam hal penanggulangan bencana, pertolongan pertama pada kecelakaan di jalan raya, edukasi dini tentang pencegahan dini penanggulangan bencana,” urainya.

Dan akan menjadi bahan evaluasi di internal PMI apakah selama ini sudah maksimal melaksanakan sosialisasi termasuk langkah pembinaan selanjutnya yang harus ditingkatkan.

“Anak-anak kita yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan kita nantinya,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah