Berita Tana Tidung Terkini
Tarif Tiket Speedboat Reguler Naik, Dinas Perhubunhan Tana Tidung Klaim Penumpang Masih Normal
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan DishubTana Tidung, Reni sebut harga tiket speedboat reguler speedboat dari Rp 220 ribu jadi Rp 235 ribu per orang
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Tarif tiket speedboat reguler di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara naik, ipasca kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Tana Tidung, Reni Anggraeni menyebutkan harga tiket speedboat reguler speedboat saat ini Rp 235 ribu yang sebelumnya Rp 220 ribu.
Meski ada kenaikan tarif tiket speedboat reguler, dia mengatakan animo penumpang speedboat di Kabupaten Tana Tidung masih normal.
Baca juga: Harga Tiket Naik Rp 25 Ribu, Penumpang Speedboat Reguler Rute Tanjung Selor-Tarakan Kaget
"Normal-normal aja, seperti biasa. Kadang penuh kadang ndak," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Jumat (23/9/2022)
Sekedar diketahui, penumpang speedboat Kabupaten Tana Tidung saat ini hanya dilayani satu speedboat reguler yakni, Speedboat Harapan Baru.
Dia menambahkan, biasanya speedboat reguler akan penuh penumpang pada hari weekend saja.
Baca juga: Mulai Hari Ini Harga Tiket Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Naik Jadi Rp280.000
"Kalau speedboat paling weekend itu aja biasanya penuh. Tapi kalau hari-hari biasa normal aja. Kan kebetulan ini (speedboat reguler) cuma satu yang jalan," katanya.
Tak hanya speedboat reguler, dia mengatakan animo penumpang kapal feri juga masih normal.

Meski tak ada kenaikan tarif pada layanan kapal feri, dia mengklaim tak ada peningkatan penumpang kapal feri.
Dia menyampaikan, tarif tiket kapal feri bagi penumpang saat ini Rp 48 ribu.
Baca juga: Imbas Kenaikan BBM, Harga Tiket Speedboat Nunukan-Tarakan Bakal Naik, Same: Belum Ada Surat Edaran
Sementara tarif penumpang yang membawa kendaraan sendiri, dibandrol dengan harga yang berbeda-beda, tergantung jenis kendaraannya.
"Normal juga, kalau penuh ya penuh juga. Tapi kan rata-rata bukan dari kita (KTT). Penumpang ini kan ada dari luar daerah juga yang naik feri," terangnya.
(*)
Penulis: Risnawati