Breaking News:

Berita Nunukan Terkini

30,36 Hektar Sawah Petani di Krayan Nunukan Gagal Panen Gegara Banjir Bandang, Segera Dapat Bantuan

Pemda Nunukan akan memberikan Bansos berupa uang tunai kepada masyarakat yang sawahnya rusak

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com/Arief
Banjir bandang yang terjadi pada Senin (12/09) di Krayan, Kabupaten Nunukan membuat lahan persawahan masyarakat setempat seluas 30,36 hektar menjadi rusak. (HO/ Arief). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Banjir bandang yang terjadi pada Senin (12/09) di Krayan, Kabupaten Nunukan membuat lahan persawahan masyarakat setempat seluas 30,36 hektar menjadi rusak.

Rusaknya lahan persawahan masyarakat di Krayan berakibat pada gagal panen tahun ini.

Lahan sawah dengan kondisi rusak berat dan rusak sedang, terjadi di 5 desa, Kecamatan Krayan.

Di antaranya Desa Wa’Laya (lokasi Terang Baru). Desa Pa’ Matung (lokasi Terang Baru). Desa Liang Biadung (lokasi Terang Baru). Desa Cinglat (lokasi Pa’Padi). Desa Pa’Padi (lokasi Pa’Padi).

Bahkan banjir bandang juga merusak pematang persawahan masyarakat dengan panjang total 4.466 meter.

"Sudah dirapatkan mengenai status bencananya siaga darurat.

Bagian Kesra Pemda (pemerintah daerah) akan memberikan Bansos berupa uang tunai kepada masyarakat yang sawahnya rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Nunukan, Arief Budiman kepada TribunKaltara.com, Minggu (25/09/2022), pagi.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Krayan Nunukan, BPBD Nunukan Mencatat Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Arief mengatakan teknis pemberian Bansos berupa uang tunai kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang akan dirapatkan dalam waktu dekat.

"Hari Rabu mendatang mau dirapatkan teknis pemberiannya.

Apakah ditransfer langsung rekening mereka atau seperti apa," ucapnya.

Saat ini kata Arief, tim BPBD Nunukan sedang mengumpulkan data seperti KTP dan KK untuk dibuatkan berita acara pemberian Bansos.

Ia menyebut nominal uang tunai yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak, berbeda-beda tergantung tingkat kerusakan sawahnya.

"Jadi 5 kecamatan di Krayan sedang kami data mana sawah yang rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat.

Tapi beda perlakuan dengan Krayan Selatan,karena wilayahnya terisolir sehingga sembako yang disuplai ke sana," ujar Arief.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved