UMKM Kaltara
UMKM Kaltara, Jamune Mbak Yola Cuan di Masa Pandemi, Olah Rimpang jadi Minuman Herbal Menyehatakan
Mengolah rimpang jadi minuman herbal eksehatan, pelaku UMKM Kaltara, Jamune Mbak Yola cuan dari usaha aneka jamu kekinian
TRIBUNKALTARA.COM- Saat pandemi melanda banyak bisnis rumahan milik pelaku UMKM Kaltara naik pamor.
Salah satunya usaha jamu atau minuman herbal kesehatan.
Bagaimana tidak, pandemi menjadi momentum bagi banyak orang untuk semakin sadar memelihara kesehatan tubuh.
Peluang inilah yang kemudian dilirik seorang ibu rumah tangga bernama Viola Sesaria untuk menekuni bisnis jamu kemasan dengan mengusung brand Jamune Mbak Yola.
Jika dulu penjual jamu menjajakkan produknya dengan keliling dari rumah ke rumah menggunakan bakul gendongan atau sepeda, kini jamune Mbak Yola menawarkan sensasi berbeda dengan kemasan botol yang lebih kekinian.
Usaha minuman rempah tradisional milik Viola Sesaria ini pertama kali diperkenalkan di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Kaltara pada tahun 2020 silam.
Kala itu Viola Sesaria menyebut angka penderita covid sedang tinggi-tingginya
Ia lalu membuat jamu untuk konsumsi pribadi sekeluarga.
"Awalnya itu dikonsumsi sndiri..buat naikin imun..., tapi ternyata ada berminat,"kenang Viola Sesaria.
Bertepatan Ramadan 2020, Viola Sesari kemudian memberanikan diri menjual aneka macam jamu dari kreativitasnya mengolah aneka rimpang yang biasa menjadi perbumbuan di dapur.

Muncul kemudian ide menjual jamu aneka varian hingga saat ini.
Soal resep, Viola Sesaria mengaku jamu buatannya merupakan racikan yang diadopsi dari keluarga besarnya di Jawa.
Diungkap Viola Sesaria bahwa ada resep jamu turun temurun yang memang diracik sejak sang nenek buyut.
Aneka Jamu Olahan Jamune Mbak Yola
Sejak diperkenalkan tahun 2020 Jamune Mbak Yola sekarang menjual beberapa varian jamu yaitu jamu imun booster dari kunyit asam jahe,
jamu sari rapet madura dari kunyit sirih pinang serta Jjamu kencur dari jahe merah.
Selama produksi meningkat Viola Sesaria mengaku mulai kewalahan.
Viola berharap bisa mendapatkan tambahan karyawan dan segera memiliki alat sari jamu otomatis.
Pasalnya selama ini Viola mengaku masih mengolah produksi secara manual.
Dalam sehari Viola Sesari mengaku baru sanggup memproduksi sekitar 70an botol.
Adapun untuk harga jamu, Viola banderol dengan harga Rp 12 ribu-Rp 15 ribu.
Baca juga: UMKM Kaltara, Usaha Camilan dari Bahan Rumput Laut, Kisah Nindawati Raup Omzet Rp 80 Juta Sebulan

Saat ini untuk penjualan, Viola Sesari masih mengandalkan media sosial facebook da whatsapp untuk pemesanan.
Bagi yang berminat bisa menghubungi nomor 082141285654.
Baca juga: UMKM Kaltara, Mantan Guru Honorer Putar Haluan Berbisnis dari Rumah, Garap Produk Camilan Keluarga
Viola Sesaria menyebut saat ini ia sedang ngebut untuk menuntaskan persoalan legalitas dari produk jamu buatannya.
"Untuk saat ini harapannya bisa nambah alat produksi yg bs memaksimalkan pmintaan konsumen, bisa punya tmpt produksi yg ssuai sop...dan pastinya PIRT bisa segera ke luar,"pungkas Viola Sesaria.
(*)