INSIDEN MAUT DI STADION KANJURUHAN

Kapolda Jatim Sebut Tembakan Gas Air Mata saat Ricuh di Stadion Kanjuruhan Sudah Sesuai Prosedur

Tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan saat ricuh supporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya dianggap sudah sesuai prosedur.

SURYA/PURWANTO
Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNKALTARA.COM - Tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan saat ricuh supporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya dianggap sudah sesuai prosedur.

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta saat konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

Sebelumnya Irjen Nico Afinta menyebut ada 127 korban tewas atas insiden tersebut, dua di antaranya anggota kepolisian.

Dari jumlah tersebut, 34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan markas Arema FC, dan 93 orang lainnya tewas di rumah sakit.

Selain itu, juga terdapat 180 orang suporter yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Supporter berhamburan ke tengah lapangan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Supporter berhamburan ke tengah lapangan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). (Twitter/@ProfanityNewz)

Baca juga: Kondisi Terkini Skuat Persebaya Usai Permalukan Arema FC di BRI Liga 1 hingga Ricuh di Kanjuruhan

Dipastikan oleh Irjen Nico Afinta bahwa penembakan gas air mata kepada suporter Aremania di atas tribun saat terjadi kericuhan sudah sesuai prosedur.

Menurut Nico, hal itu sebagai upaya menghalau serangan suporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkis.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan.

"Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya.

Namun, Nico memastikan bahwa dari sekitar 42.288 suporter yang memenuhi tribun, tidak semuanya turun ke dalam lapangan.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan. Sekitar 3.000 suporter," jelasnya. "Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," imbuhnya.

Dari tragedi tersebut juga ada 13 kendaraan mengalami kerusakan akibat amukan massa suporter Aremania.

Sebanyak 10 mobil dinas Polri, yang terdiri dari mobil Brimob, K-9, dan tiga di antaranya mobil pribadi.

Kronologi

Seorang suporter menceritakan kronologi kericuhan di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-11, Sabtu (1/10/2022).

Supporter tersebut membagikan kesaksiannya mengenai kejadiaan nahas dari hasil pertandingan Arema FC vs Persebaya melalui akun twitternya @RezqiWahyu_05.

Polda Jawa Timur menyebut, kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya membuat 127 nyawa melayang dan sekitar 180 meninggal dunia.

Akun atas nama @RezqiWahyu_05 tersebut mengucap sukur karena diberi keselamatan sampai di rumah usai menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya.

"Syukur alhamdulillah, sy di beri keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini.

Rezqi memulai memulai ceritanya bahwa pertandingan antara Arema FC vs Persebaya awalnya semua berjalan aman dan tertib.

"Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00

Menurut Rezqi, kericuhan kecil mulai terjadi saat jeda pertandingan yang menghasilkan kekalahan bagi Arema FC di kandang sendiri.

"Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang.

"Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta

"Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter (Arema FC) menontonnya...

"Hingga peluit ahir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan.

Awal tragedi dimulai setelah pluit panjang berbunyi dan Persebaya menang atas Arema FC 3-2.

"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter..

"Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa
Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka..

"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum" tersebut..

"Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain..

"Di ikuti dengan lempar" berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib

"Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan...

"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya

"Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat..
Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif...

"parat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan

Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi Selatan dan Utara

"Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata

"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion
Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..

"Didalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah
Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar
Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata

"dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata

"Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan

"Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan

Menurut Rezqi, selama menjadi pendukung Arema FC tahun sejak tahun 2007, 1 Oktober merupakan titik terendahnya sebagai supporter

"Dan selama saya jadi supporter arema... Saya dikenalkan arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini...

"Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter

"Saya masih belum percaya menyaksikan saudara" saya dengan kondisi seperti ini

Sebelum menutup ceritanya, Rezqi mengklaim bahwa kronologi yang disampaikannya adalah pengalaman pridbadinya.

"Tanpa mengurangi rasa respect saya kepada keluarga korban, Disini saya mencoba menjelaskan kronologi yang saya alami secara pribadi..

"saya sangat terpukul dengan adanya insiden ini.. Dan semoga kejadian ini adalah yang terahir di semua cabang olahraga & hiburan, khususnya di sepak bola.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, Kapolda Jatim Sebut Tembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur", https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/02/060343878/kerusuhan-suporter-di-kanjuruhan-malang-kapolda-jatim-sebut-tembakan-gas?page=1.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved