INSIDEN MAUT DI STADION KANJURUHAN
Kurniawan Yulianto Masuk Tim TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Punya Catatan Karier Mentereng bersama PSM
Kurniawan Dwi Yulianto menyita perhatian usai ditunjuk menjadi anggota TGIPF tragedi Stadion Kanjuruhan, punya catatan karier mentereng bersama PSM.
TRIBUNKALTARA.COM - Kurniawan Dwi Yulianto menyita perhatian setelah ditunjuk menjadi anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Stadion Kanjuruhan, punya catatan karier mentereng bersama PSM Makassar.
Spesialis Kurniawan Dwi Yulianto semasa aktif sebagai pemain adalah penyerang.
Sepanjang karier sebagai pesepak bola, Kurniawan Dwi Yulianto sudah memmbela 13 klub.
Dari 13 klub itu, prestasi paling mentereng yang sukses Kurniawan Dwi Yulianto torehkan adalah menjadi juara Liga Indonesia bersama PSM Makassar (1999/2000) dan Persebaya Surabaya (2004).
Sebagai seorang striker, Kurniawan Dwi Yulianto memiliki naluri mencetak gol yang tinggi.
Di musim 1997/1998, Kurniawan Dwi Yulianto keluar sebagai top skor Liga Indonesia.
Berkat ketajamannya di depan gawang, membuat nama Kurniawan Dwi Yulianto menjadi striker andalan Timnas Indonesia di masa 1995 hingga 2005.
Bersama Timnas Indonesia, Si Kurus, julukan Kurniawan Dwi Yulianto berhasil mengantar Garuda meraih beberapa prestasi.
Diantaranya, Piala Kemerdekaan (2000), runner up Piala AFF (2000, 2004), dan medali perak SEA Games (1997).
Tak hanya itu, catatan golnya bersama Garuda juga terhitung begitu produktif.
Dilansir Transfermarkt, dari 59 caps, Kurniawan sukses mencetak 33 gol.
Torehan gol Kurniawan untuk Timnas Indonesia hanya kalah dari Bambang Pamungkas yang sukses melesatkan 35 gol.
Berkat karier menterengnya semasa bermain, setelah pensiun ia melanjutkan perjalannya di dunia sepakbola sebagai pelatih.
Kurniawan mengawali dunia kepelatihan dengan menjabat sebagai assisten pelatih Borneo FC di tahun 2017.
Kemudian di tahun 2018 hingga 2019, ia dipercaya untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia senior dan U23.
Hingga akhirnya, setelah kontrak Kurniawan dan Timnas Indonesia berakhir.
Si Kurus meneruskan kariernya sebagai pelatih kepala bersama tim Malaysia, Sabah FA di akhir tahun 2019.
Namun, kariernya bersama Sabah FA hanya bertahan satu musim.
Hanya mampu membawa Sabah FA di papan tengah Liga Malaysia membuat kontrak Kurniawan tak diperpanjang.
Meski begitu bukan berarti kariernya sebagai pelatih berakhir.
Di tahun 2022 hingga sekarang, Kurniawan ditunjuk menjadi asisten pelatih klub kasta kedua Liga Italia, Como 1907.
Kurniawan Dwi Yulianto akan bekerja selama kurang lebih satu bulan sebagai anggota TGIPF untuk mengivestigasi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa.
Kurniawan Dwi Yulianto adalah legenda hidup Timnas Indonesia yang kini meneruskan kariernya sebagai pelatih sepak bola.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Kurniawan Dwi Yulianto, Legenda Timnas Indonesia yang Jadi Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, https://www.tribunnews.com/superskor/2022/10/03/profil-kurniawan-dwi-yulianto-legenda-timnas-indonesia-yang-jadi-anggota-tgipf-tragedi-kanjuruhan