INSIDEN MAUT DI STADION KANJURUHAN
Pengakuan Panglima TNI Andika Perkasa, 5 Tentara Diperiksa Usai Insiden Kanjuruhan, Nasibnya Kini
Panglima TNI Andika Perkasa beber lima oknum TNI di tengah diperiksa pasca insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang
Selain itu, lanjut Andika, pihaknya juga sedang memeriksa unsur pimpinan dalam perkara ini.
"Kita memeriksa juga yang lebih atasnya.
Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan?
Dan ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ," jelas Andika.
"Ini juga sebagai bentuk evaluasi. Karena (kekerasan) enggak boleh terjadi.
Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," tambahnya.
Sebelumnya, dari sekian video aksi berlebihan pengamanan yang terekam kamera, terdapat satu yang paling menyita perhatian publik Indonesia.
Adalah video anggota TNI yang melakukan tendangan kungfu kepada seorang suporter.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak pria berbaju hitam yang sedang berjalan di sisi lapangan ditendang oleh seorang berseragam TNI.
Aksi tersebut diindikasi merupakan kekerasan aparat yang sampai disoroti Komnas HAM.
Kendati demikian, persoalan aksi kungfu oknum anggota TNI tersebut sudah berakhir damai.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto telah menemui keluarga suporter korban tendangan kungfu dan menyampaikan permohonan maaf, Rabu (5/10/2022).
"Saya selaku Pangdam V/ Brawijaya meminta maaf atas kejadian itu. Saat ini, prajurit itu sedang diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Mayjen TNI Nurchahyanto dikutip dari Suryamalang.
"Ada lima orang yang sekarang diperiksa di Pomdam Malang, sedang dalam proses dan kita lihat perkembangannya," imbuhnya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Kompetisi Liga 1 Dihentikan 2 Pekan, Borneo FC Tetap Gelar Latihan Seperti Biasa
Update Klasemen BRI Liga 1, Intip Posisi Arema FC dan Persebaya Surabaya Usai Ricuh di Kanjuruhan