Tarzanomic di Pusaran Digitalisasi

Oleh: Dr. Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan

TRIBUNKALTARA.COM - Perubahan teknologi saat ini sangat cepat.  Bak supersonik, perubahannya melesat jauh ke depan. Untung suaranya masih tertinggal, dan hanya itu yang “terdengar”.

Jangan heran jika kita terasa gagap melakukan penyesuaian diri.

Tidak hanya produk dan pengetahuan yang cepat usang.

Strategi pun segera menjadi jadul. Karena itu, strategi harus di revisi dengan strategi baru yang lebih update. 

Jika tidak begitu, bersiaplah untuk tereliminasi dan terlupakan selamanya. Dahsyat bukan,,!?

Perubahan dan perkembangan yang luar biasa ini diakselerasi oleh perkembangan teknologi informasi.

Saking cepatnya, nyaris tak sempat kita berdiskusi terlalu lama.

Karena bisa jadi setelah diskusi selesai, situasi sudah berubah. Hingga hasil diskusinya keburu menjadi usang.

Tulisan ini membahas tentang perubahan  teknologi informasi dalam sistem ekonomi.

Takdir Digitalisasi

Inovasi melahirkan keseimbangan baru. Tanpa inovasi kita tetap barada pada situasi dan kondisi lama. Tanpa perubahan.

Tanpa peningkatan. Berkaitan dengan itu, Schumpeter menyatakan bahwa ciri inovasi adalah; produk baru, metode baru, bahan baru, pasar baru, dan organisasi baru.

Apapun yang baru adalah inovasi. Tentu kebaharuan  yang mengantarkan pada fase yang lebih  baik.