Liga 1
Ingat Ronald Fagundez? Dulu Andalan PSM Makassar, Persik, dan PSIS Semarang, Kini Bantu Tavares
Ronald Fagundez mengaku kehadirannya di latihan PSM Makassar untuk membantu Bernardo Tavares, sebagai asisten pelatih?
TRIBUNKALTARA.COM - Nama playmaker asal Uruguay Ronald Fagundez pernah jadi andalan PSM Makassar, Persik Kediri, dan PSIS Semarang, kini bantu Bernardo Tavares di skuat Juku Eja
Saat BRI Liga 1 dihentikan sementara, PSM Makassar tetap geber latihan
Latihan PSM Makassar menggunakan Stadion Kalegowa dan Lapangan Syekh Yusuf di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
Di sela latihan PSM Makassar, eks playmaker idola pecinta Juku Eja, Ronald Fagundez muncul
Kehadiran Ronald Fagundez bukan lagi sebagai pemain di PSM Makassar
Namun Ronald Fagundez mengaku kehadirannya di latihan PSM Makassar untuk membantu Bernardo Tavares
Itu artinya, Bernardo Tavares menambah asisten pelatih yang akan membantunya mengarsiteki PSM Makassar di BRI Liga 1
Sebelumnya diketahui, sudah ada Alan Haviludin, Paulo Duarte, dan Ahmad Amiruddin
Pengalaman Ronald Fagundez sebagai eks pemain Persik Kediri, PSIS Semarang, hingga PSM Makassar diharap bisa bantu Juku Eja
Saat ini BRI Liga 1 masih disetop pasca insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang
Insiden itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya
132 orang meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Tak hanya itu, ada ratusan korban luka akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Menurutnya, perekrutan dirinya merupakan permintaan Bernardo Tavares dengan tugas khusus.
"Bantu-bantu tim di sini, kalau tim berangkat dan ada yang tinggal nanti saya bantu-bantu latih di sini.
Nanti ada program dari Coach yah," ucap Ronald Fagundez dikutip dari TribunTimur.com
Baca juga: Dulu jadi Venue PSM Makassar Juara Piala Indonesia Usai Kalahkan Persija, Nasib Stadion Mattoanging?
Baru bergabung sebagai asisten pelatih tak membuat Ronald Fagundez buta akan skuad PSM Makassar.
Ia menyebut skuad yang ada sekarang cukup berkualitas.
Kualitas pemain biar saya baru lihat langsung yah tapi saya sering nonton, mereka punya kualitas bagus semua pemain muda dan senior," ucapnya.
Ronald Fagundez pun tak bisa menyembunyikan rasa bangganya bisa kembali ke PSM Makassar.
Ia berharap, bisa sukses sebagai asisten pelatih sesukses kala dirinya berstatus pemain di PSM Makassar.
"Memang beda yah, ini kebanggaan bisa kembali di sini, waktu jadi pemain (di Indonesia) pertama yang saya bela PSM dan sekarang untuk jadi pelatih PSM lagi yang pertama, semoga bisa sukses yah," tutup Ronald Fagundez.
Baca juga: Termasuk Tandem Yuran Fernandes, 2 Pemain PSM Makassar Dipantau Tim Medis, Respons Bernardo Tavares?
Si Jenius Ronald Fagundez
Dia boleh saja memenangkan gelar Liga Indonesia bersama Persik Kediri, tapi bagi Ronald Fagundez, PSM Makassar selalu di hati.
Buktinya, setelah pensiun dari sepakbola Ronald Fagundez memilih menetap dan mencari nafkah di kota Daeng.
Ronald Fagundez pertama kali tiba di di Indonesia dan langsung bergabung dengan PSM Makassar pada 2003 lalu.
Penampilannya di lini tengah tim juku eja langsung menghipnotis suporter.
Julukan si jenius pun melekat pada diri pemain asal Uruguay ini.
Playmaker kelahiran 12 Mei 1979 ini sangat masyur sebagai pengocek lawan.
Umpan-umpannya sangat terukur dan pergerakan tanpa bolanya sering menyulitkan lawan.
Satu lagi, Fagundez memiliki kaki kiri yang mematikan terutama saat melakukan tendangan bola mati.
Selama 3 musim bersama PSM Makassar, Ronald Fagundez berhasil 2 kali mengantar pasukan Ramang sebagai runner up liga Indonesia.
Dari 74 penampilannya bersama PSM, Fagundez mencetak 14 gol.
Dia juga berkontrubusi atas gol-gol yang diciptakan bomber PSM kala itu, Cristian Gonzales.
PSM Makassar klub pertama yang mengendus bakatnya sebagai gelandang handal.
Selama tiga musim di Juku Eja, ia menjadi idola fans.
Pada 2006 Ronald Fagundez hijrah ke Persik Kediri.
Dan di tahun pertamanya berhasil mengantar Persik sebagai juara Liga Indonesia dan tampil di Liga Champions AFC 2007.
Bersama Danilo Fernando dan Christian Gonzales Fagundez dikenal sebagai tria Amerika Latin yang berbahaya.
Puncaknya adalah ketika berhasil membawa Persik Kediri juara pada tahun 2006 dan tampil di Liga Champions AFC 2007.
Di Liga Champions AFC 2007, Persik Kediri menunjukan perlawanan sengit di grup E yang dihuni Shanghai Shenhua, Urawa Red Diamonds, dan Sydney FC.
Persik Kediri berada di peringkat 3 Klasemen Grup E di bawah Urawa Red Diamonds (Juara Liga Champions AFC 2007) dan Sydney FC serta unggul diatas Shanghai Shenhua.
Musim 2009 ia hengkang ke Persisam Putra Samarinda.
Dan klub yang terakhir diperkuatnya adalah PSIS Semarang 2013-2014.
Sebelum bergabung dengan PSIS Semarang, Fagundez hampir saja bergabung dengan Persepam Madura United, tetapi cedera membuatnya batal bergabung.
AKhirnya di tengah musim 2013 ia bergabung dengan PSIS Semarang.
Meskipun hanya 1,5 musim bersama PSIS Semarang, Fagundez menjadi kesayangan publik Semarang.
Dia membawa pengaruh positif dalam permainan Laskar Mahesa Jenar bahkan ia menjadi roh permainan PSIS Semarang sejak Musim 2013.
Buktinya, ada laga khusus sebagai bentuk perpisahan terhadap Ronald Fagundez.
Lalu bagaimana kabar Fagundez sekarang?
Meski melanglang buana ke berbagai klub dan mendapat sambutan dari suporter klub yang dibelanya, nyatanya cinta Fagundez terlajur tertambat di Makassar.
Pada 2018, Fagundez memutuskan menetap di Kota Makassar.
Pasalnya, Nancy Kondengis sang istri berasal dari kota ini.
Dia dan istri merintis bisnis roti dan membuka toko roti di salah satu mal di Makassar.
Meski demikian, ia mengaku tak bisa lepas dari dunia sepakbola.
“Saya sulit jauh dari sepak bola, saya beberapa kali tetap menyempatkan diri menonton PSM main di stadion secara langsung," katanya sebelum Pandemi Covid-19.
Selain berbisnis, Ronald Fagundez juga mengaku mengambil lesensi kepelatihan dan suatu saat melatih klub di Indonesia.
Baca juga: Skuat Timnas Indonesia U-20 Persiapan TC Eropa, Penggawa PSM Makassar Termasuk, Petuah Shin Tae-yong
Nama: Ronald Daian Fagundez Olivera
Lahir: Motevideo, Uruguay, 12 Mei 1979
Posisi: Gelandang
Karier
1999-2003: Huracan Buceo (40 main/8 gol)
2003-2006: PSM Makasssar (72/14)
2006-2009: Persik Kediri (73/25)
2009-2012: Persisam Samarinda (67/8)
2013-2014: (50/17).
(*)