Pemilu 2024, KPU Bulungan Akan Lakukan Verfak Keanggotaan Parpol, Sasar Semua Kecamatan

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - KPU Bulungan kembali melanjutkan proses verifikasi faktual  (Verfak) partai politik atau parpol.

Sebelumnya, dimulai sejak 16 Oktober kemarin, KPU Bulungan telah melakukan verifikasi faktual untuk kepengurusan parpol.

Parpol yang menjadi tujuan dalam verifikasi faktual adalah parpol yang telah dinyatakan lolos oleh KPU RI dalam tahapan verifikasi administrasi.

Baca juga: Partai Senior Pemilik Kursi di Senayan Tak Melalui Verfak, Ketua KPU Tarakan Beber Alasannya

Parpol-parpol itu terdiri dari parpol baru dan parpol lama yang tidak lolos ambang batas parlemen pada Pileg 2019 lalu.

"Hari Minggu kemarin ada lima parpol yang kami verifikasi, kemarin ada Ummat, Garuda, Buruh, lalu Perindo, Hanura, kemudian PBB, PKN, PSI, Gelora jadi ini parpol yang sudah lulus verifikasi administrasi," kata Ketua KPU Bulungan, Lili Suryani.

Lili mengatakan, usai melakukan verifikasi faktual kepengurusan dengan menyambangi kantor parpol tingkat kabupaten, pihaknya juga akan melakukan verifikasi faktual keanggotaan.

Baca juga: Mulai Besok KPU Malinau Verfak Keanggotaan Parpol Door to Door, Komisioner Beber Tantangan

Di mana nantinya, verifikasi faktual keanggotaan akan dilakukan di semua kecamatan di Bulungan.

"Setelah itu kami akan lakukan verifikasi keanggotaan di sepuluh kecamatan yang ada di Bulungan," ujarnya.

"Kita awali di Tanjung Selor, lalu ke Tanjung Palas dan Bunyu, lalu ke Tanjung Palas Barat dan Peso, Peso Hilir. Minggu berikutnya Tanjung Palas Tengah, Sekatak, Tanjung Palas Utara dan akhir Oktober nanti ke Tanjung Palas Timur," sambungnya.

Pihaknya memastikan telah siap untuk melakukan verifikasi faktual keanggotaan parpol.

Baca juga: Sembilan Parpol Tuntas Dilakukan Verfak, Hari Ini Masuki Tahap Verifikasi Keanggotaan

Untuk mengatasi kendala di lapangan menurutnya ada sejumlah metode verifikasi faktual keanggotaan yang dapat diterapkan.

"Semua verifikator itu dari KPU, metodenya itu nanti kita temui, kalau ditemui tidak ada, maka kami kumpulkan, kalau dikumpulkan tidak ada maka kami bisa gunakan video call dengan catatan mereka menunjukan KTA," jelasnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi