Berita Nunukan Terkini

Satu Korban KM Mase-Mase Ditemukan Meninggal Dunia, Polsek Sebuku Selidiki Dugaan Kelalaian Nakhoda

Satu korban hanyut akibat kecelakaan KM Mase-Mase di perairan Sebuku ditemukan meninggal dunia, Polsek Sebuku masih lidik dugaan kelalaian nakhoda.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Iptu Siswandoyo)
Proses evakuasi korban hanyut akibat kecelakaan KM Mase-Mase di Sungai Tikung, Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan yang ditemukan meninggal dunia, Kamis (20/10), pukul 06.00 Wita. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Seorang korban hanyut akibat kecelakaan KM Mase-mase di Sungai Tikung, Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan ditemukan meninggal dunia, Kamis (20/10), pukul 06.00 Wita.

Korban tersebut bernama Ridwan (25), pria asal Sungai Melayu, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan.

Sebelumnya, KM Mase-mase yang membuat sembako sebanyak 35 ton menabrak tunggu kayu di Sungai Tikung hingga akhirnya tenggelam pada Selasa (18/10), pukul 23.00 Wita.

Kapolsek Sebuku, Iptu Siswandoyo mengatakan korban tersebut sudah ditemukan setelah dilakukan pencarian selama dua hari oleh personel gabungan, terdiri dari Polsek, Koramil, BPBD, Dinas Perhubungan, dan masyarakat setempat.

Baca juga: Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan Beber Progres Pembangunan Jalan Penghubung Baru di Krayan Nunukan

Berlayar di malam hari, KM Imasemase tenggelam di perairan Sebuku, Desa Pembeliangan, Kabupaten Nunukan, Selasa (18/10/2022), sekira pukul 23.00 Wita.
Berlayar di malam hari, KM Mase-Mase tenggelam di perairan Sebuku, Desa Pembeliangan, Kabupaten Nunukan, Selasa (18/10/2022), sekira pukul 23.00 Wita. ((HO/ Basir BPBD Nunukan))

"Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Korban memang murni hanyut terbawa arus sungai malam itu. Ditambah korban informasinya tidak bisa berenang," kata Siswandoyo kepada TribunKaltara.com, Jumat (21/10/2022), sore.

Menurutnya, saat terjadi Laka dan kapal mulai tenggelam korban sempat panik dan melompat ke sungai yang mana malam itu arus sungai cukup deras.

"Korban panik dan lompat ke sungai. Sementara air lagi pasang karena cuaca hujan terus malam itu jadi arus air sungai deras," ucap Siswandoyo.

Dia beberkan proses evakuasi korban oleh personel gabungan dengan menggunakan kantong mayat yang sudah di siapkan oleh BPBD Kecamatan Sebuku.

Selanjutnya dinaikkan mobil ambulan Puskesmas Pembeliangan dan dibawa oleh ayah korban ke kampung asalnya.

"Atas permintaan ayah korban, jenazah Ridwan dibawa melalui jalur darat dari Desa Pembeliangan ke sungai ular, dilanjutkan perjalanan menggunakan speedboat ke kampungnya di Sebatik Timur," ujarnya.

Siswandoyo mengaku bahwa ayah korban menolak untuk dilakukan visum dan otopsi terhadap mayat anaknya tersebut.

Baca juga: Dinkes Nunukan Segera Cek Obat Sediaan Sirup di Apotek dan Toko Obat, Miskia Minta Warga tak Panik

Berlayar di malam hari, KM Imasemase tenggelam di perairan Sebuku, Desa Pembeliangan, Kabupaten Nunukan, Selasa (18/10/2022), sekira pukul 23.00 Wita.
Berlayar di malam hari, KM Imasemase tenggelam di perairan Sebuku, Desa Pembeliangan, Kabupaten Nunukan, Selasa (18/10/2022), sekira pukul 23.00 Wita. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Basir BPBD Nunukan)

"Ayah korban menolak dilakukan visum dan otopsi. Sehingga kami meminta pernyataan secara tertulis atas penolakan dari pihak keluarga korban untuk dilakukan pemerikasaan jenazah," tuturnya.

Sementara itu, mengenai dugaan kelalaian nahkoda hingga menyebabkan tenggelamnya KM Mase-mase, masih dalam proses penyelidikan (Lidik) oleh Polsek Sebuku.

"Nahkodanya masih kami Lidik. Untuk sementara yang bersangkutan wajib lapor, karena nahkoda cukup kooperatif," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved