Berita Tarakan Terkini
Sasar Jurnalis PWI Tarakan, Dosen Fakultas Hukum UBT Beri Penyuluhan Hukum saat Kritisi Kebijakan
Seorang jurnlis yang tergabung dalam PWI Tarakan diharapkan dapat mengkritisi suatu kebijakan. Untuk itu UBT berikan penyuluhan soal hukum.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - Peningkatan Pemahaman Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari Segala sumber hukum bagi jurnalis anggota PWI Tarakan menjadi tema yang diusung dalam kegiatan penyuluhan hukum yang dilaksanakan akademika, Yasser Arafat, Dosen Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan (UBT), Minggu (23/10/2022) malam.
Kegiatan penyuluhan dan sosialiasi ini diharapkan seluruh jurnalis termasuk yang tergabung sebagai anggota PWI Tarakan Kalimantam Utara menjadi bekal saat mengkritisi satu kebijakan.
Baca juga: Hari Pers Nasional Ke-76, Polda Kaltara & Polres Bulungan Beri Hadiah Para Jurnalis Hidangan Tumpeng
"Teman-teman wartwan bisa menjadikan Pancasila sebagai batu ujinya, sebagai paradigma dalam mengkritisi pemerintah. Ini wujud pengabdian kepada masyarakat yang biasa dilakukan dosen. Salah satunya melakukan sosialisasi jika berbicara pengabdian hukum, penyuluhan hukum," ungkap Yasser Arafat.
Dalam hal ini menyasar insan pers karena dipahami saat ini pers bagian dari tonggak demokrasi di negara Indonesia.
Baca juga: Peringati HUT Bhayangkara, 10 Jurnalis Kaltim Touring ke Sulsel Sembari Sosialisasi Bahaya Covid-19
Salah satu pilar demokrasi di Indonesia adalah pers yang memainkan kontrol sosial. Dalam menjalankan peran kontrol sosial, pers dituntut kritis terhadap regulasi maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
"Diharapkan dengan adanya penyuluhan hukum ini kepada wartawan, anggota PWI Tarakan, sudah memiliki modal ketika mengkritisi satu kebijakan, satu regulasi, itu berparadigma Pancasila, berdasarkan pada nilai-nilai pancasila," beber Yasser Arafat usai kegiatan sosialisasi.

Termasuk salah satunya, bagaimana mengoperasionalkan kedudukan Pancasila yang selama ini sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Baca juga: Hari Pers Nasional Ke-76, Polda Kaltara & Polres Bulungan Beri Hadiah Para Jurnalis Hidangan Tumpeng
"Salah satunya dengan membuat kajian mendalam mengenai Pancasila dan kemudian membuat indikator misalnya kebijakan A atau regulasi A bertentangan dengan sila kesatu karena indikator apa, misalnya karena ada diskriminasi agama misalnya. Kalau indikator itu dilanggar maka bisa dikatakan bertentangan dengan nilai pancasila," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Pancasila
anggota PWI Tarakan
penyuluhan hukum
Yasser Arafat
Universitas Borneo Tarakan
Kalimantan Utara
TribunKaltara.com
Cerita Muhammad Rahmat, Siswa SMA Hang Tuah Tarakan Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional |
![]() |
---|
JPU Tolak Eksepsi Terdakwa Pembunuh Arya, Pengacara Keluarga Korban Nilai Tepat, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Update Sidang Ketiga Kasus Pembunuhan Berencana Arya Gading, JPU Tolak Eksepsi Pegacara Terdakwa |
![]() |
---|
Kejurnas Panahan Resmi Dibuka Gubernur Kaltara, Harap Lahir Bibit Atlet Tembus Level Internasional |
![]() |
---|
McDonald’s Masuk ke Tarakan, Wali Kota Khairul Berharap Bisa Menyerap Tenaga Kerja Lokal |
![]() |
---|