Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Bertema Hujan, Berisi Pesan Syahdu untuk Ungkapan Rindu hingga Romantis
Simak kumpulan pantun bertema hujan, bisa jadi kata-syahdu nan romantis untuk orang tersayang
TRIBUNKALTARA.COM- Berikut ini kumpulan pantun bertema hujan yang berisi pesan syahdu untuk ungkapan rindu hingga romantis.
Ketika hujan turun, akan terasa suasana yang berbeda yang dirasakan masing-masing orang.
Ada yang menjadi kangen karena hujan membangkitkan kembali kenangan lama.
Tak sedikit juga yang mendadak ingin memberikan kata-kata manis nan romantis setiap hujan turun.
Nah, apa pun suasana hati yang dirasakan kala hujan, tak ada salahnya membuat gebrakan beda dengan berpantun.
Simak selengkapnya kumpulan pantun bertema hujan yang bisa jadi referensi menyusun kata-kata puitis penuh makna.
Jenis pantun tentang hujan ini bisa kamu kirim untuk sang kekasih atau jadi kode buat doi yang sedang menanti pernyataan cinta darimu.
Ibu menenun kain batik
Motifnya indah bergambar itik
Hujan turun rintik-rintik
Hati kangen dikau yang cantik.
Hutan lebat ditumbuhi perdu
Lihat gajah sedang beradu
Suara hujan terdengar merdu
Buat suasana terasa syahdu.
Bikin sambal tambah belacan,
Belacan itu dari Bangka.
Kutitip rindu pada saat hujan,
Untuk dirimu jauh di sana.
Sungai Musi semuanya lebar,
Pergi ke hilir ikut aliran.
Wahai kekasih apa kabar?
Di sini hujan aku sendirian.
Hari senin dan hari kamis
Jadwal kita bermain tenis
Duduk sendiri menikmati gerimis
Mengenang dia berwajah manis.
Jalan berliku di kota Mataram
Duduk menangis seorang pertapa
Langit mendung, surya temaram
Rupanya gerimis datang menyapa.
Minyak panas di atas wajan
Ibu ke pasar diantar delman
Indah suasana di kala hujan
Karena dirimu beri senyuman.
Tengah kota banyak persimpangan
Kakak melompat ke atas sampan
Hujan lebat membawa kenangan
Teringat dirinya yang amat tampan.
Masak bihun dicampur beras
Setelah makan langsung keramas
Hujan turun teramat deras
Hatiku galau berselimut cemas.
Ikan hiu ikan lohan
Lumba-lumba bermain bola
Hujan jatuh dengan perlahan
Aku pandang di balik jendela.
Pisau tumpul harus diasah
Ibu duduk depan madrasah
Hujan turun membuat basah
Aku melamun, hati gelisah.
Negeri Arab negeri gurun,
Angin berhembus sungguh pelan.
Malam ini hujan turun,
Membawa 1000 Kenangan.
Pekalongan kota batik,
Batik tradisi aneka warna.
Hujan turun rintik-rintik,
Teringat Dikau yang disana.
Sawah ladang penghasil panggilan,
Ambil kain untuk alingan.
Kalau gerimis memulai hujan,
Kamu manis dengan senyuman.
Angin datang begitu ringan,
Menemani orang bersampan.
Hujan gerimis membawa kenangan,
Tentang dia yang begitu tampan.
Arab Saudi banyak gurun,
Makan di restoran lauk ayam.
Sebentar lagi hujan turun,
Di dalam kamar aku berdiam.
Masih kecil mungkin manja,
Akan berubah saat dewasa.
Alangkah indah gerimis senja,
Kupandang dari balik jendela.
Bunga mawar bunga berduri,
Harumnya sampai dalam kelambu.
Gerimis turun di pagi hari,
Membawa suasana terasa syahdu.
Bunga mawar memang berduri,
Lebih indah dari melati.
Hujan gerimis Di malam hari,
Membawa damai di dalam hati.
Perahu Layar di Batanghari,
Melewati desa yang sunyi.
Hujan gerimis di siang hari,
Setelah gerimis ada pelangi.
Anak menangis ingin jajan,
Setelah jajan pergi berenang.
Ketika hari Mulai hujan,
Di dalam hati terasa senang.
kalau belajar harus cermat,
menjawab soal dengan tepat.
Semoga Hujan membawa rahmat,
Menebar kebaikan untuk umat.
Masak bebek di dalam wajan,
Setelah itu membuat ketan.
Dingin-dingin di saat hujan,
Minum kopi untuk menghangatkan.
Burung pipit terbang melayang,
Terbang tinggi tanpa tujuan.
Bikinin kopi dong Sayang,
Tentu nikmat saat hujan.
Gaun indah merah marun,
Gula manis untuk semut.
Kalau hujan sudah turun,
Mari tidur satu selimut.
Tahu gejrot tahu petis,
Tahunya besar diiris-iris.
Hujan Gerimis memang romantis,
Apa lagi berduaan dengan si manis.
Hutan rimba tempat si Macan,
Banyak pula berbagai hewan.
Jika malam turun hujan,
Diriku sendiri gak bisa berduaan.
Kuda berlari kaki berderap,
Lintasi gurun begitu hebat.
Kepadamu aku berharap,
Semoga kau pulang cepat-cepat.
Membaca cairan berirama,
Langit luas banyak petirnya.
Aku Menunggu begitu lama,
Hujan turun pada akhirnya.
Sungguh tinggi Gunung Agung,
Naik kepuncak bersama ajudan.
Hujan-hujan bakar jagung,
Senang-senang hangatkan badan.
Dari tadi jadi beras,
Dari benang menjadi kain.
Kalau hujan semakin deras,
Enaknya kita ngapain?
Bambu kuning bambunya lurus,
Kalau meliuk bisa melintir.
Hujan deras turun terus,
Hati-hati datang banjir.
Pohon Pinang pohon gandul,
Tumbuh satu di tepi rawa.
Pohon ditebang hutan gundul,
Hujan turun banjir melanda.
Batu gurun amat keras,
Gurun luas terasa sepi.
Kalau hujan turunnya deras,
Paling enak kita ngopi.
Wangi-wangi daun pandan,
Pemilik kebun beserta tomat.
Dingin-dingin saat hujan,
Minum jahe begitu nikmat.
Baca juga: Kumpulan Pantun Soal Hemat Energi, Bisa jadi Ucapan Menyambut Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2022
Aroma wangi dari asiri,
Asiri tumbuh jauh di tepi.
Hujan deras seorang diri,
Adakah yang mau mengirim kopi?
Syair lama puisi setanggi,
Ditulis oleh Amir Hamzah.
Hujan deras dari pagi,
Genteng bocor rumahnya basah.
Makan opor dari Betawi,
Gurih sekali karena kelapa.
Hujan di Bogor banjir di sini,
Sudah nasib jadi orang Jakarta.
Ingin jajan anak Belanda,
Pergi lari ke kebun tebu.
Ketika hujan deras melanda,
Kenapa rindu menggebu-gebu.
Jalan-jalan ke Pantai Carita,
Pulangnya membeli mie kucai.
Pada hujan aku bercerita,
Tentang cinta yang tak pernah usai.
Obat herbal mari diramu,
Walau pahit tuk mengobati.
Cinta ini kukirimkan padamu,
Semoga engkau akan mengerti.
Baca juga: Kumpulan Pantun Jenaka Mengusir Kebosanan, Dijamin Anti Boring dan Menghibur Banget
Pohon sagu pohon kelapa,
Sungguh enak dimakannya.
Kuketuk pintu dan jendela cinta,
Semoga engkau membukakannya.
Mangga kueni dari lembah,
Lembah hijau begitu sunyi.
Cinta ini begitu indah,
Lebih indah dari pelangi.
(*)