Berita Nasional Terkini
Hendra Kurniawan Dituduh jadi Otak Video Testimoni Ismail Bolong, Mantan Jenderal Polisi Ambil Sikap
Terdakwa dugaan kasus obstruction of justice, Hendra Kurniawan dituduh jadi otak video testimoni Ismail Bolong, mantan Jenderal polisi ambil sikap.
Bahkan, dari pengakuannya tersebut, Ismail Bolong mengaku menyetor sejumlah uang yang nilainya miliaran rupiah hingga ke petinggi Mabes Polri.
Tentu saja, dengan pengakuannya melalui video yang telah viral tersebut, banyak masyarakat yang ingin tahu tentang kehidupan Ismail Bolong.
Sempat dilakukan penelusuran, Ismail Bolong ternyata memiliki sebuah rumah di kawasan perumahan, di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Setelah didatangi, TribunKaltara.com mendapati sebuah rumah yang berbeda dari rumah sekitarnya.
Baca juga: Reaksi Brigjen Hendra saat Namanya Disebut Ismail Bolong dalam Video Viralnya, Ancam akan Polisikan

Rumah beton besar berwana dominan putih bersih tersebut kokoh berdiri di kawasan perumahan tersebut.
Tampak pula terparkir di depan rumah, dua buah mobil mewah diduga milik Ismail Bolong.
Serasi dengan warna rumah, dua mobil mewah tersebut juga berwarna putih.
Terparkir tepat di depan puntu rumah Ismail Bolong, mobil sedang Lexus.
Sedangkan tepat di sebelah kanannya, ada mobil Toyota Fortuner putih.
Selain itu, tampak pula terparkir beberapa motor di garasi rumah sebelah kanan.
Video pengakuan Ismail Bolong yang mengatakan telah menyetor sejumlah uang disusul data berisi setoran bernilai puluhan miliar Rupiah kepada sejumlah petinggi Polri berbuntut panjang.
Setelah kasus tersebut bergulir, keberadaan dari Ismail Bolong pun dipertanyakan.
Mencoba menjawab rasa penasaran, TribunKaltara.com pun mencoba menelusuri kediaman Ismail Bolong yang berada di kawasan Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Selasa (8/11/2022).
Sesampainya di sana, nampak rumah mantan anggota Polri tersebut nampak mencolok di antara rumah warga lainnya.
Rumah beton mewah tersebut berwarna dominan putih.
Terlihat asri dengan beberapa tanaman hias di halaman rumahnya.
Terlihat dari balik pagar besi cokelatnya, mobil Lexus dan Fortuner putih beserta beberapa sepeda motor terparkir di teras dan garasi.
Rumah terlihat lenggang namun samar terlihat mobilitas di dalamnya.
Pewarta ini pun berkesempatan berbincang dengan Ketua RT setempat yang bernama Titus Sidete.
Ketua RT asal Bone, Sulawesi Selatan ini mengaku terakhir berjumpa dengan Ismail Bolong pada Kamis (3/11) lalu dalam suatu acara pernikahan warga setempat.
"Setelah itu tidak pernah lagi bertemu. Nomornya juga semua sudah ganti," sebutnya.
Baca juga: Video Viral Ismail Bolong Berdebat dengan Petugas di Lokasi Tambang, Sebut Beri Makan Orang Banyak
Titus juga menyebutkan bahwa Ismail Bolong telah tinggal di kawasan tersebut selama 10 tahun lamanya.
"Dia punya 4 anak. Yang tinggal di rumah itu kurang lebih 10 orang, sudah termasuk pembantunya ya," sebutnya.
Dijelaskannya, sejak pertama datang, Ismail Bolong sudah menjadi anggota Polri.
Ia tidak mengingat pasti kapan salah satu warganya tersebut mulai menjalankan bisnis pertambangan, hingga resmi pensiun dini dari satuan kepolisian per Juni 2022 lalu.
"Jadi setahu saya memang usaha tambang," bebernya.
Terkait kehidupan sosial, pria berdarah Bone tersebut mengatakan Ismail Bolong sekeluarga merupakan pribadi yang santun, rendah hati, mau berbaur dan selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan lingkungan.
"Ada kegiatan apa saja pasti beliau bantu. Soal nilai (bantuan tunai) beliau tidak pernah keberatan, Ada yang nikahan, perbaikan dan program pemerintah pasti dia bantu. Apalagi kalau orang sakit dan dia tahu, pasti sangat cepat membantu," pujinya.
Oleh sebab itu, terkait kasus yang menyeret warganya tersebut, dirinya enggan berkomentar.
Walaupun ia bersama warga setempat mengaku terkejut dengan munculnya permasalahan yang viral belakangan ini.
"Jujur saya kaget sekali ada kasus seperti itu. Tapi lepas dari itu di mata kami beliau sangat berjiwa sosial tinggi. Itulah mengapa kami di sini memanggil beliau Bos," pungkasnya.
Akademisi Usul Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Tambang Ilegal
Video klarifikasi Ismail Bolong yang sudah beredar luas dengan menyatakan tidak ada aliran dana ke petinggi Polri dikomentari banyak pihak.
Akademisi dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah atau akrab disapa Castro salah satu yang menanggapi dengan mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus.
Dalam klarifikasi yang disampaikan Ismail Bolong soal "upeti" pertambangan, Castro pun menyinggung bahwa tetap harus diusut tuntas terkait tambang ilegal di Kaltim.
"Yang dia bantah aliran dananya. Tapi tambang ilegalnya kan tidak. Harusnya segera diproses. Biar ketahuan siapa saja yang terlibat dan menilmati bisnis haram ini," tegas Castro, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Ismail Bolong Senggol Pati Mabes Polri, Kapolresta Samarinda Akui tak Tahu Data Setoran yang Beredar

Castro yang juga masuk dalam Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kaltim, menyuarakan agar desakan mengusut tuntas tambang ilegal di Kaltim serta siapa saja oknum yang terlibat.
Meskipun, dia agak pesimis pihak kepolisian bisa objektif dan profesional menangani kasus ini.
Aksi pengakuan yang telah diklarifikasi oleh Ismail Bolong bukan harus memberhentikan aktivitas kepolisian untuk mengusut tuntas para pemain yang mengeruk "emas hitam" secara ilegal.
"Karena mustahil jeruk makan jeruk. Tapi setidaknya patut didesak kan untuk diproses terlebih dahulu. Opsi lainnya bisa ditangani aparat penegak hukum lainnya, KPK atau Kejaksaan," tukasnya.
"Atau juga bisa dibuat tim khusus yang sifatnya independen dan melibatkan publik. Memang mesti dikawal terus," sambung Castro.
Dia sendiri enggan menanggapi adanya pernyataan atau isu-isu yang berkembang akibat Ismail Bolong yang menyampaikan pengakuan ini, termasuk ada isu "perang bintang" ditubuh internal Polri sendiri.
"Soal perang bintang, saya sih nggak terlalu peduli. Urusan internal mereka saling sikut. Kita fokus ke proses hukum tambang ilegalnya," tegasnya.
Castro juga menyinggung, di Kaltim sendiri sedang ramai terkait 21 IUP palsu yang kemungkinan besar ada hubungannya dengan semua yang terjadi baru-baru ini dengan ramainya video Ismail Bolong.
Terlebih sampai saat ini Gubernur Kaltim sebagai pihak yang dicatut tandatangannya dalam 21 IUP palsu tersebut juga belum sama sekali mengambil tindakan.
"Sangat besar kemungkinan (terkait juga dengan 21 IUP palsu). Kan urusannya tambang ilegal juga IUP bodong itu," imbuh Castro.
Menunggu Mabes Polri
Pengakuan dari eks anggota Satintelkam Polresta Samarinda, Ismail Bolong dalam pemeriksaan kepolisian.
Ditengah proses pemeriksaan, Polda Kaltim diketahui sebatas bersifat pasif seraya menunggu hasil pemeriksaan tersebut.
Ditemui di Mapolda Kaltim, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo menegaskan, pihaknya tak tau-menau terkait video tersebut awalnya.
Namun begitu, dirinya memastikan pengakuan dari Ismail Bolong sendiri sedang diperiksa di Mabes Polri.
Baca juga: PROFIL Ismail Bolong, Viral Ngaku Pengepul Batu Bara ilegal Kaltim dan Singgung Kabareskrim Polri

"Jadi per tanggal 1 Juli 2022 beliau sudah pensiun dini. Terkait dengan video yang telah beredar ataupun pengakuan yang bersangkutan, bukan ditangani Polda Kaltim," jelas Yusuf, Senin (7/11/2022).
Disinggung lokasi Ismail Bolong, Yusuf meneruskan, pihaknya tak mengetahui sama sekali.
Pun juga dengan alasan pengunduran dirinya.
Yusuf tak menyebut pengunduran dari petugas yang terakhir berpangkat Aiptu tersebut terkait dengan pengakuannya.
Hanya menuturkan semata alasan pribadi.
Kembali ia menekankan, Polda Kaltim hanya berlaku pasif dan menunggu petunjuk berikutnya dari Mabes Polri.
Di mana pihaknya siap jika akan dilibatkan.
Yusuf menjelaskan, Polda Kaltim tak dimungkinkan jika melakukan penyelidikan terpisah.
Pasalnya hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan hasil lidik yang tumpang tindih.
"Makanya kami nunggu hasil pemeriksaan. Apa nanti petunjuknya, kita laksanakan. Cuma sampai saat ini belum ada," tandasnya.
PROFIL Ismail Bolong
Setidaknya pada akhir pekan ini nama Ismail Bolong ramai jadi bahan diskusi terlebih setelah viralnya video pengakuannya yang kini telah di klarifikasi.
Lantas bagaimana sosok eks anggota kepolisian di lingkup Polresta Samarinda ini?
Dari berbagai sumber terpercaya media ini, Ismail Bolong kini berusia 46 tahun dan memang asli berasal dari Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
April 2022 lalu, Ismail Bolong juga menyempatkan berkunjung ke kampung halamannya di Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Baca juga: Ismail Bolong Tidak Terlibat, Tambang Ilegal di Marang Kayu Kutai Kertanegara
Dalam rangkaian kegiatan menghadiri undangan Bupati Bone dan menjelang Hari Jadi Bone ke-692.
Tak banyak sumber bersedia mengatakan tanggal lahir pria ini, maupun bertempat tinggal dimana dan kapan berpindah ke Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Masuknya Ismail Bolong di jajaran Kepolisian Kota Samarinda, disebut tercatat pada antara tahun 1995 atau 1996 silam melalui jalur bintara.
Bertugas di Satuan Intelkam sampai non-aktif dan mengajukan pensiun dini dengan pangkat terakhir Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu).
"Dari 1995 atau 1996, tugasnya memang di Intelkam sampai tidak lagi aktif," kata sumber media ini.
Ismail Bolong mengajukan pensiun dini bulan April 2022, namun baru disetujui 1 Juli 2022.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli terkait status Ismail Bolong juga menegaskan bahwa sudah tidak lagi menjadi anggota Polri aktif.
Ismail Bolong dipastikan tidak lagi berseragam Kepolisian pasca pensiun dini.
"Sudah tidak aktif lagi. Permohonan non-aktif yang bersangkutan dari Februari dan bulan April 2022 sudah non-aktif," tegas Kombes Pol Ary.
Dalam organisasi sendiri, Ismail Bolong juga tercatat menjadi pemimpin di struktural.
Seperti pada 14 November 2021 lalu, Ismail Bolong Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kaltim 2021-2025.
Baca juga: Kasus Ismail Bolong Dalam Pemeriksaan Mabes Polri, Kombes Pol Yusuf Sutejo: Kami Tunggu Hasil
Tak hanya itu, seperti diawal pemberitaan ini pada April 2022 lalu Ismail Bolong sempat berkunjung ke kampung halamannya di Kabupaten Bone.
Kunjungannya juga membawa nama organisasi yang dipimpinnya yakni Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Kaltim.
Diketahui Ismail Bolong 12 Februari 2022 lalu, dikukuhkan sebagai Ketua DPP Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB).
(*)
berita nasional terkini
TribunKaltara.com
Ismail Bolong
Hendra Kurniawan
Karo Paminal Mabes Polri
Jenderal
Hary Tanoesoedibjo Jabat Menkominfo Ganti Johnny G Plate yang Ditahan Gegara Korupsi? Jawaban Jokowi |
![]() |
---|
Polri Kembali Terapkan Tilang Manual, Hanya Boleh Dilakukan Polisi Lalu Lintas Bersertifikat |
![]() |
---|
Alhamdulillah, Tahun Ini Indonesia Dapat Tambahan 8.000 Kuota Haji Khusus Lansia dan Pendampingnya |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Siap Hadir dan Lakukan Shotgun Start di Turnamen Golf Tribunnews Bersama Sinarmas Land |
![]() |
---|
Diungkap Elite Demokrat, Kabar Koalisi Perubahan Usai Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi |
![]() |
---|