Berita Tarakan Terkini

Kaltara Digadang Jadi Penyangga Pangan IKN, Kementan RI Siap Bantu, Ini Penjelasan Jan Samuel

Jan Samuel Maringka sebut untuk mendukung Kaltara jadi penyangga pangan, Kementan RI mendukung kabupaten kota mempekuat program.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ilustrasi petani di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKANKalimantan Utara digadang menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu upaya yang dilaksanakan Kalimantan Utaramemperkuat program yang sudah dilaksanakan di masing-masing kabupaten kota di Kalmantan Timur dan Kalimantan Utara

“Salah satunya yang kita bangun sekarang adalah memberikan dukungan kepada kabupaten dan kotanya. Baik tumbuhan maupun pada ternaknya, sebagian sudah kita kembangkan dan kita harapkan bisa lebih menarik lagi di masa yang akan datang,” ungkap Inspektur Jenderal Kementan RI, Dr Jan Samuel Maringka saat berkunjung ke Kalimantan Utara pada Sabtu kemarin.

Jan Samuel Maringka melanjutkan, di Tarakan sendiri, tak ditampiknya dari sisi kendala yakni persoalan distribusi dari luar Tarakan. Sehingga dalam hal ini, provinsi diharapkan bisa ikut menjembatani apa yang menjadi kendala itu.

Baca juga: Petani Malinau Dapat Dua Ton Benih Padi Super Genjah, Program Penguatan Pangan Kementan RI

“Jadi kita bahas bersama apa yang bisa kita berikan solusinya, seperti untuk mendukung UPT karena kementerian juga punya UPT termasuk memiliki Balai Karantina. Misalnya ayam sudah over dari sini maka kita bisa geser ke kaputen kota lain karena saat ini sumber protein paling cepat ya termasuk ayam itu,” ungkap Jan Samuel Maringka.

Sehingga lanjutnya upaya-upaya ini menjadi kekuatan yang bisa dikendalikan Kalimantan Utara.

Jan Samuel Maringka juga menanggapi ancaman krisis pangan di tengah isu resesi, menurutnya, semua lini tentu berupaya secara optimal.

Baca juga: Evaluasi dan Monitoring Ketahanan Pangan, Irjen Kementan Beber Bantuan Bernilai Miliaran ke Kaltara

“Kita melihat bahwa ancaman krisis dunia Indonesia justru mendapatkan penghargaan sebagai negara swasembada beras. Ke depan secara positif kita berharap ini menjadi swasembada pangan, kita berharap lagi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” ungkapnya.

Namun lajutnya, dengan kondisi ini tidak boleh berpuas diri. Justru harus semakin mawas diri membangun sinergi apa yang menjadi kekuatan kelemahan harus diselesaikan bersama-sama.

Ia juga menyinggung persoalan pupuk yang dialokasikan untuk petani. Bersama Pupuk Indonesia, dengan jumlah petani mencapai 30 juta dan yang disiapkan hanya 10 juta.

Jan Samuel 14112022
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Jan Samuel Maringk

“Kalaupun masih ada yang kekurnagan 20 juta karena itu kemarin kalau tidak salah ada kebijakan kita menyederhanakan dari 60 jenis tanaman kita akan lebih fokus kepada 9 jenis komoditas sehingga mungkin diharapkan penerima pupuknya bisa lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Yusri, SFF Wilayah Timur PT Pupuk Indoensia mengungkapkan Kaltara sebagai penyangga IKN, untuk alokasi pupuk idealnya sebenarnya berapapun kebutuhan di Kaltara pihaknya siap men-support.

Baca juga: Bertandang ke Perbatasan RI-Malaysia, Irjen Kementan Minta Jaga Keamanan dan Ketahanan Pangan

“Karena memang terkait dnegan alokasi ini yang membagi-bagi adalah Kementan. Kalau dari kami hanya menyediakan berapa dibutuhkan,” ujarnya.

Namun lanjutnya, jika ada 9 juta ton yang dibuuthkan, dengan stok 14 juta ton saat ini maka masih ada sekitar 5 juta ton yang tersisa.

“Kalau kurang bisa kita impor. Kita juga harus menjaga stok, dan juga membangun pabrik sehingga tidak ada masalah,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved