Berita Nasional Terkini
Ismail Bolong Diduga Menghilang, Kabareskrim Bantah sudah Diperiksa Terkait Tambang Ilegal di Kaltim
Mantan anggota Polres Samarinda Ismail Bolong diduga menghilang seusai 'nyanyian' soal setoran uang dari binis tambang batu bara ilegal viral.
TRIBUNKALTARA.COM - Mantan anggota Polres Samarinda Ismail Bolong diduga menghilang seusai 'nyanyian' soal setoran uang dari binis tambang batu bara ilegal viral.
Video tayangan testimone Ismail Bolong yang menyebut sejumlah nama petinggi Polri menerima uang miliaran rupiah dari bisnis tambang ilegal viral di media sosial.
Namun belakang, Ismail Bolong meralat pernyataan tersebut, bahwa yang dia sampaikan tidak benar.Dan mengaku dirinya dalam tekanan salah satu petinggi Polri juga.
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto menyampaikan Ismail Bolong kini tidak lagi berada di rumahnya, saat penyidik mengirimkan surat pemanggilan pemeriksaan soal nyanyian tambang ilegal.
"Iya, yang jelas mereka di rumahnya tidak berada di tempat. Tapi kami sudah titipkan ya kepada RT-nya," kata Pipit kepada wartawan, Selasa (29/11).
Pipit menyatakan, Ismail Bolong kini juga tak diketahui keberadaannya.
Diduga, Ismail Bolong menghilang meninggalkan rumahnya seusai video testimoni tambang batu bara ilegalnya viral di media sosial.
Baca juga: Reaksi Terbaru Ferdy Sambo soal Dugaan Bisnis Tambang Ilegal yang Disebut Ismail Bolong di Kaltim
"Iya kan sejak viral video itu beliau tidak diketahui keberadaanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pipit menambahkan penyidik akan menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) bagi Ismail Bolong jika tak kooperatif.
Khususnya, jika Ismail Bolong tak hadir pemanggilan pemeriksaan pada hari ini.
"Nanti kita lihat kalau misalnya tidak kooperatif sama sekali kan kita lengkapi pembuktian kita DPO-kan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan komitmen Polri dalam mengusut soal kasus dugaan tambang ilegal mantan anggota Polres Samarinda Ismail Bolong.
Diketahui, dalam kasus itu diduga melibatkan Kabareskrim Polri Komjen pol Agus Andrianto dan mantan Kapolda Kalimantan Timur Irjen pol Rudolf Nahak.
Sigit menyebut, pihak kepolisian saat ini ingin mengamankan Ismail Bolong terlebih dahulu untuk mengklarifikasi soal pengakuannya melalui video.
"Tentunya kami mulai dari Ismail bolong dulu," kata Sigit.
