Piala Dunia
Korea Selatan vs Portugal di Piala Dunia 2022, Jalan Terjal Son Heung Min Cs Lolos ke 16 Besar
Korea Selatan menemui jalan terjal dalam perjalanannya menuju babak 16 besar Piala Dunia 2022 dengan menghadapi Portugal.
TRIBUNKALTARA.COM - Korea Selatan menemui jalan terjal dalam perjalanannya menuju babak 16 besar Piala Dunia 2022 dengan menghadapi Portugal.
Matchday ketiga Piala Dunia 2022 akan dilakoni Korea Selatan dengan menghadapi lawan berat yaitu Portugal pada Jumat (2/12/2022) pukul 22.00 WIB.
Bagi Portugal, laga melawan Korea Selatan ini hanya formalitas.
Sebab, Cristiano Ronaldo dan rekannya sudah memastikan diri melaju ke fase berikutnya.
Meski Portugal dijagokan menang dalam laga ini, ternyata Korea Selatan malah unggul secara head to head.
Kedua tim baru berjumpa satu kali di Piala Dunia 2002 silam.
Di mana kala itu gelaran akbar tersebut digelar di Korea-Jepang.
Baca juga: Keberhasilan Jepang Lolos 16 Besar Piala Dunia 2022 Berpolemik, Jerman jadi Korban
Pertemuan itu berakhir untuk kemenangan Taegeuk Warriors.
Dengan skor tipis 0-1, sudah cukup mengantarkan Korea menjadi pemuncak klasemen Grup.
Kini 20 tahun berselang, laga tersebut kembali terjadi.
Dengan kondisi yang berbeda, Korea saat ini justru menemui jalan terjal.
Bagaimana tidak, skuat asuhan Paulo Bento wajib menang atas Portugal jika ingin melenggang ke 16 besar.
Pasalnya saat ini posisi Korea berada di urutan ketiga klasemen Grup H.
Sementara tepat di atasnya terdapat Ghana dengan raihan tiga poin.
Oleh karena itu satu-satunya syarat agar Korea bisa lolos ke 16 besar adalah dengan menumbangkan Selecao.
Jika berdasarkan head to head, Korea unggul atas Portugal.
Mengingat pertemeuan terakhir kedua tim berakhir untuk kemenangan Korea.
Ironi Paulo Bento
20 tahun lalu lalu pada Piala Dunia 2002, Paulo Bento membela timnas Portugal untuk terakhir kalinya saat disingkirkan tuan rumah Korea Selatan di babak penyisihan grup.
20 tahun kemudian, Paulo Bento ironisnya berpotensi bertemu dengan takdir yang sama.
Namun berada di tim yang berbeda. Kali ini, Paulo Bento menukangi Korea Selatan yang akan melawan Portugal dalam laga terakhir Grup H di Stadion Education City, Ar-Rayyan, Jumat (2/12).
Pada Piala Dunia 2002 kala itu, Korea Selatan terus berlari kencang sampai semifinal, yang jadi prestasi terbaik mereka sepanjang hajatan besar sepak bola empat tahunan ini.
Setelahnya, tim "ksatria Taeguk" ini lolos di empat pentas Piala Dunia dengan tiga kali kandas di penyisihan grup, dan sekali terhenti di babak 16 besar.
Kali ini, mereka terancam kembali kandas.
Dalam drama di Ar-Rayaan tiga hari lalu, Korsel dengan gagah berani sempat bangkit menyamakan kedudukan 2-2 setelah tertinggal 0-2.
Dua gol dari Cho Gue-sung dalam durasi empat menit sempat membangkitkan harapan.
Namun, gol Mohamed Kudus di menit ke-68 membuat Ghana unggul 3-2, dan mematikan harapan yang sempat mekar.
Son-Heung Min pun terlihat mengucurkan air mata di balik topengnya. Pelatih Fernando Bento mencak-mencak, dan protes ke wasit hingga mendapat kartu merah.
Peluang tim Ksatria Taeguk untuk lolos ke babak 16 besar memang jadi semakin sulit setelah hanya meraup satu poin hasil imbang 0-0 kontra Uruguay.
Saat ini, Portugal sudah pasti lolos, dan memuncaki grup H dengan enam poin.
Ghana di peringkat dua dengan tiga poin, diikuti Korea Selatan di peringkat tiga, dan Uruguay juru kunci masing-masing dengan satu poin.
Untuk bisa lolos, Korsel harus mengalahkan Portugal, sembari berharap Uruguay mengalahkan Ghana dengan skor tipis.
Di luar skenario itu, tim Ginseng bakal tersingkir.
Situasi makin sulit lantaran Pelatih Bento tak bisa hadir di bench menyusul kartu merah yang diterima. Posisinya diganti ssisten pelatih, Sergio Costa.
"Kami akan bertarung dengan semangat, dan keberanian serupa. Strategi kami tak akan berubah. Kami hanya menatap kemenangan, dan tak melihat ke pertandingan tim lain," kata sang asisten.
Kubu Portugal pastinya sudah melupakan dendam kekalahan 20 tahun lalu. Tapi, mereka tak mau mengambil risiko berbaik hati memberi kekalahan kepada tim Ginseng.
Pasalnya, A Selecao tak mau mengambil risiko disalip Ghana dari takhta Grup H untuk lengser menjadi runner-up.
Mereka menghindari risiko kemungkinan bertemu favorit juara, Brasil -- yang kemungkinan besar jadi kampiun grup G--, pada babak 16 besar.
"Kami akan mengincar posisi teratas, dan bukan hanya karena (menghindari) Brasil. Kami hanya ingin selalu menang," kata pelatih Portugal, Fernando Santos.
Dia kemungkinan akan dipaksa melakukan lebih banyak perubahan pada starting XI-nya setelah bek kiri Nuno Mendes cedera di babak pertama melawan Uruguay, dan digantikan oleh Raphael Guerreiro.
Bek tengah Danilo Pereira absen karena patah tulang rusuk sehingga bek berusia 39 tahun Pepe kemungkinan akan mempertahankan tempatnya dan ditugaskan untuk menjaga striker Korea Selatan Cho Gue-sung, yang mencetak dua gol dalam tiga menit melawan Ghana.
Gelandang Otavio juga melewatkan pertandingan melawan Uruguay karena cedera. Kapten Cristiano Ronaldo juga diragukan kondisinya, dan absen saat latihan terakhir bersama tim.
Ronaldo sejauh ini sudah mengemas delapan gol dalam lima piala Dunia.
Dia berkesempatan menyamai rekor topskor Portugal di Piala Dunia, yang masih dipegang sang legenda, Eusebio dengan sembilan gol.
Seandanya Ronaldo absen, posisinya bakal diisi oleh Striker RB Leipzig, Andre Silva, atau oleh Bomber AC Milan, Rafael Leao.
"Saya selalu siap bermain, dan siap mencetak gol," kata Leao bertekad.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prediksi Skor Korea Selatan vs Portugal Piala Dunia 2022, Taegeuk Warriors Unggul Head to Head, https://www.tribunnews.com/piala-dunia-2022/2022/12/02/prediksi-skor-korea-selatan-vs-portugal-piala-dunia-2022-taegeuk-warriors-unggul-head-to-head.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Korea-Selatan-vs-Portugal-di-Piala-Dunia-2022-011222.jpg)