Piala Dunia

Profil Hakim Ziyech, Gelandang Kreatif Maroko di Piala Dunia 2022, Ancaman Nyata Spanyol di 16 Besar

Berikut profil Hakim Ziyech, gelandang kreatif Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 yang menjadi ancaman nyata bagi Spanyol.

Photo by FADEL SENNA / AFP
Gelandang Maroko Hakim Ziyech menendang bola selama pertandingan sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Maroko dan Kroasia di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 23 November 2022. Berikut profil Hakim Ziyech, gelandang kreatif Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 yang menjadi ancaman nyata bagi Spanyol. (Photo by FADEL SENNA / AFP) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut profil Hakim Ziyech, gelandang kreatif Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 yang menjadi ancaman nyata bagi Spanyol.

Laga sulit akan dihadapi Maroko di fase 16 besar Piala Dunia 2022 dengan menghadapi Spanyol, Selasa (6/12/2022) pukul 22.00 WIB.

Meski unggul di atas kertas, Spanyol disarankan untuk tidak meremehkan kekuatan Maroko di Piala Dunia 2022.

Kualitas serangan balik telah ditunjukkan Maroko di Qatar.

Strategi tersebut mengantarkan anak asuh Walid Redragui memuncaki klasemen Group setelah menghajar Belgia dan Kanada, dan imbang kontra Kroasia.

Efektivitas serangan balik Maroko didukung oleh kelincahan Hakim Ziyech di sektor sayap kanan.

Sejauh ini di Piala Dunia 2022, Hakim Ziyech telah menyumbang satu gol, dan satu assists.

Para pemain Timnas Maroko melempar pelatih mereka, Walid Reragui ke udara
Para pemain Timnas Maroko melempar pelatih mereka, Walid Reragui ke udara saat mereka merayakan kemenangan dalam laga sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Kanada melawan Maroko di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022) waktu setempat. Timnas Maroko berhasil melaju ke babak 16 besar.

Dia tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepas umpan di kotak penalti (17) bagi timnya, juga paling rajin mengkreasi peluang (4).

Dalam pertandingan melawan Spanyol, Hakim Ziyech diprediksi menjadi sosok sentral membawa Timnas Maroko melaju ke fase perempat final Piala Dunia 2022.

Profil Hakim Ziyech

Pemain dengan posisi utama sebagai gelandang serang yang mempunyai kaki kiri dominan ini menarik perhatian dengan penampilannya yang kerap melakukan gerak memotong dari sayap kanan.

Tak hanya itu, hakim Ziyech juga dapat beroperasi sebagai pemain sayap yang lebih tradisional di kiri atau ditempatkan di tengah tepat di belakang striker.

Lahir di Belanda, Hakim Ziyech memulai karirnya di Eredivisie bersama Heerenveen.

Di klub tersebut, Hakim Ziyech melakukan debut seniornya pada Agustus 2012 dan masuk ke tim utama secara reguler pada musim berikutnya.

Setelah kepindahannya ke Twente pada 2014, potensinya sebagai talenta kelas dunia menjadi sangat jelas.

Pemain incaran AC Milan Hakim Ziyech menjadi Man of The Match saat membela negaranya Maroko melawan Belgia di Piala Dunia 2022.
Pemain incaran AC Milan Hakim Ziyech menjadi Man of The Match saat membela negaranya Maroko melawan Belgia di Piala Dunia 2022. (Twitter/@brfootball @hziyech)

Selama dua musim bersama Twente, Hakim Ziyech mencatatkan angka-angka yang mengesankan.

Dia mencetak 15 gol dan membuat 17 assist di musim pertamanya, sebelum melangkah lebih jauh dengan 17 gol liga di musim keduanya.

Itu mendorong Ajax untuk membawa Hakim Ziyech ke Amsterdam dan dia membantu tim muda yang sedang berkembang untuk mencapai final Liga Europa di musim pertamanya di sana.

Dia juga memainkan peran penting dalam kesuksesan Ajax di musim berikutnya, ketika mereka mencapai semifinal Liga Champions.

Sekaligus Hakim Ziyech mencetak gol pertamanya di kompetisi tersebut saat mereka mengalahkan Real Madrid di babak 8 besar.

Musim 2018-2019 juga menghadirkan trofi pertama dalam karir Ziyech, saat tim Amsterdam memenangkan double winners dengan juara liga dan piala Belanda.

Hakim Ziyech merampungkan kepindahan ke Chelsea dari Ajax pada Juli 2020.

Dia sebelumnya setuju untuk bergabung ke Chelsea dengan kontrak lima tahun pada Februari, menjadikannya pemain internasional Maroko pertama di klub ini.

Sayang, perjalanan karier Ziyech di Chelsea tidak mulus.

Selama bermain di Chelsea, Ziyech terus mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan baik oleh Thomas Tuchel ataupun Graham Potter.

Akibatnya, penyerang Timnas Maroko itu kekurangan menit bermain dan kehilangan sentuhan magis dari kaki kirinya.

Musim ini, Hakim Ziyech baru memainkan 9 pertandingan bersama Chelsea.

Menit bermain disinyalir menjadi alasan utama Hakim Ziyech memutuskan hengkan dari Chelsea, setelah Piala Dunia 2022.

Hakim Ziyech sendiri sebenarnya sudah menarik perhatian salah satu klub Liga Italia, AC Milan. Rosonerri diyakini menjadi tim yang sangat dekat dengan sang pemain.

Lika-liku karier di Timnas Maroko

Dikutip TribunKaltara.com dari Skor.id, Hakim Ziyech bukanlah tipe orang yang bisa diprediksi di dalam maupun di luar lapangan. Reputasinya sebagai pemain bandel telah mengikutinya sepanjang kariernya.

"Bagaimana Anda bisa begitu bodoh memilih bermain dengan Maroko ketika Anda memiliki kesempatan untuk bergabung bersama tim nasional Belanda?" kata Marco van Basten, pelatih yang sama yang memberinya momen debut di Eredivisie bersama Heerenveen pada 2012. Saat itu Ziyech berusia 19 tahun empat bulan.

"Memilih tim nasional tidak dilakukan dengan otak tetapi dengan hati. Pada kasus saya, saya tidak ragu. Saya (mungkin) lahir di Belanda, tetapi saya selalu merasa Maroko (dalam hati). Saya tahu banyak orang tidak akan pernah memahami perasaan ini," Ziyech, membela diri.

Kenyataannya, Ziyech menerima panggilan untuk memperkuat 'Oranje' - timnas Belanda - pada tahun 2015, walau sangat disayangkan dia keluar dari daftar karena cedera.

Ziyech lalu 'balas dendam' dengan menempatkan Maroko di Rusia pada 2018, sementara itu Belanda terpaksa menyaksikan Piala Dunia di televisi.

Dengan 'Atlas Lions', Ziyech mengalami pasang surut. Hervé Renard mencoretnya dari Piala Afrika 2017 dan Vahid Halilhodzic mengeluarkannya dari CAN 2021 karena ketidakdisiplinan.

"Untuk pertama kalinya dalam karier kepelatihan saya, saya melihat seorang pemain dari tim nasional yang tidak mau berlatih, mengatakan bahwa dia cedera. Ada grup yang terkonsolidasi dan saya ingin mempertahankannya. Saya sudah memaafkannya dua kali, dan itu sepertiga terlalu banyak. Saya tidak bisa memanggil Ziyech... bahkan jika dia sebagus Lionel Messi," Halilhodzic, pelatih berkebangsaan Bosnia, mengakui pada saat itu.

Tanggapan Ziyech pun langsung, dan kejam. Pada bulan Februari, pada usia 28 tahun, dia mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional Maroko.

"Saya tidak akan kembali ke tim nasional. Ini keputusan terakhir saya. Saya jelas tentang itu. Saya memahami pendapat para penggemar, saya merasa kasihan mereka," ujarnya.

Namun, kedatangan Walid Reragui membawa Ziyech kembali ke timnas. "Kami sangat tahu apa yang harus kami lakukan untuk membuat orang Maroko bangga dengan kami," begitu kata pemain No '10'Chelsea itu menjelang keberangkatan mereka ke Qatar.

Mereka tahu itu dan mereka telah mencapainya. 'Los Leones del Atlas' berhasil menembus babak 16 besar Piala Dunia 36 tahun kemudian! "Terima kasih, sebagian besar, itu karena 'lampu ajaib' Ziyech," tulis media lokal.

Mantan pemain Ajax itu menjadi orang Maroko ketiga, setelah Mustapha Hadji dan Abdeljalil Hadda, yang mencetak gol dan assist di Piala Dunia yang sama.

Dia memberi Aboukhal 0-2 saat melawan Belgia dengan gerakan berjalan di atas tali yang membuatnya mendapatkan gelar 'MVP' dan 'membuka golnya' melawan Kanada (1-2) dengan menaklukkan penjaga gawang Milan Borjan.

Reragui tahu bagaimana menangani anak bandel itu. "Luar biasa. Banyak orang mengatakan bahwa Hakim Ziyech adalah anak yang sulit untuk ditangani, tetapi yang saya lihat adalah jika Anda memberinya cinta dan kepercayaan, dia bahkan rela mati untuk Anda. Dia telah mengembalikan semua kepercayaan yang telah saya berikan kepadanya."

"Saya tidak punya kata-kata"
Kini Maroko akan saling berhadapan lagi dengan Spanyol. Ziyech sudah jadi starter dalam pertemuan terakhir kedua tim yang berkesudahan 2-2 di Rusia pada 2018.

Sambil menunggu babak 16 besar, dia hanya ingin menikmati momen tersebut: "Ini sungguh bersejarah, luar biasa. Saya tidak punya kata-kata, tetapi kami tidak bisa lebih bangga lagi. Sangat fantastis untuk mencetak gol di Piala Dunia."

Di Belanda, sebaliknya, mereka memutar otak untuk mengatasi Ziyech. "Fakta bahwa dia bersinar di Piala Dunia berbicara tentang kualitas yang dia miliki. Setiap kali saya melihatnya, saya berpikir: 'Sayang sekali dia tidak bermain dengan Oranje'. Kami tak punya pemain seperti itu," keluh Van der Vaart di 'AS'.

Biodata Hakim Ziyech

Nama lengkap: Hakim Ziyech

Tempat Lahir: Dronten, Belanda

Tanggal lahir: 19 Maret 1993

Tinggi badan: 1,81 m

Kekuatan kaki: Kiri

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved