Piala Dunia

Mimpi Messi dan Argentina Juara Piala Dunia 2022 Terancam Dihancurkan Tim Penuh Kejutan Kroasia

Mimpi Lionel Messi membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 terancam dihancurkan tim penuh kejutan Kroasia.

Photo by Jewel SAMAD / AFP
Pemain Kroasia merayakan setelah lolos ke babak berikutnya setelah mengalahkan Brasil dalam adu penalti pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia 2022 Qatar antara Kroasia dan Brasil di Stadion Education City di Al-Rayyan, barat Doha, pada 9 Desember , 2022. (Photo by Jewel SAMAD / AFP) 

TRIBUNKALTARA.COM - Mimpi Lionel Messi membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 terancam dihancurkan tim penuh kejutan Kroasia.

Timnas Argentina yang dipimpin Lionel Messi akan menghadapi Kroasia dengan kapten Luka Modric di semifinal yang akan digelar di Stadion Lusail Iconic, Doha pada Rabu (14/12/2022) pukul 02.00 WIB.

Tak kenal lelah, itulah ciri khas Timnas Kroasia. Tim berjuluk Vatreni ini siap menghalangi jalan Argentina ke final Piala Dunia 2022.

Keterkejutan Argentina atas kekalahan  dari Arab Saudi 1-2 dan melalui babak Perempat final dengan kemenangan yang melelahkan melalui adu penalti melawan Belanda, telah pulih.

Saat melawan Belanda, Argentina sempat unggul 2-0 dalam waktu 83 menit, Messi mengkreasikan gol Nahuel Molina Lucero dengan cara yang indah dan mencetak gol melalui tendangan penalti.

Tapi, Tim Tango, kebobolan dua gol oleh Wout Weghorst pada menit-menit akhir dan harus melewati perpanjangan waktu sebelum menang 4-3 dari Belanda lewat adu penalti.

Didukung oleh suporter yang jumlahnya besar telah membawa semangat, kebisingan, dan warna stadion terasa lebih seperti laga kandang bagi Argentina di Piala Dunia ini, Messi dan rekan satu timnya mulai percaya bahwa ini benar-benar bisa menjadi tahun mereka.

Para pemain Argentina merayakan kemenangan pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia
Para pemain Argentina merayakan kemenangan pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Belanda dan Argentina di Stadion Lusail, utara Doha pada 9 Desember 2022. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)

Baca juga: Tekad Perisic Jegal Argentina untuk Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2022, Modric jadi Kekuatan

"Kami memiliki nyali, semangat, hati dan kami melakukan ini untuk 45 juta orang," kata penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez.
Dia optimistis, Argentina kini semakin meningkat setelah melihat rival besar, Brasil tersingkir.

Messi yang sekarang telah berusia 35 tahun menganggap turnamen besar kali ini sebagai kesempatan terakhir untuk memenangkan Piala Dunia, delapan tahun setelah kekalahan Argentina di final dari Jerman di Rio de Janeiro.

Dia bertekad untuk merebut kesempatan besar kali ini. Messi telah mencetak dua gol pertamanya di babak sistem gugur Piala Dunia, mencetak gol melawan Australia di babak 16 besar sebelum mencetak gol dari tendangan penalti melawan Belanda.

Sukses di Piala Dunia akan melengkapi karier yang luar biasa bagi Messi, pemenang Ballon d'Or tujuh kali dan mungkin juga merupakan pemain klub terhebat sepanjang masa.

Setelah bertahun-tahun gagal di timnas Argentina, Messi sukses menginspirasi Argentina untuk meraih kemenangan di Copa America tahun lalu, tetapi dia tahu tidak ada lawan yang lebih tangguh atau tahan lama selain Kroasia.

Lagi pula, rasa lega karena terhindar melawan Brasil di empat besar juga dibayangi prospek menghadapi tim Kroasia yang menyingkirkan Brasil melalui adu penalti.

"Mereka adalah tim hebat yang setara dengan Brasil dan terkadang jauh lebih baik," aku Messi.

"Mereka memiliki pemain bagus di seluruh lini tengah dan mereka telah bekerja dengan pelatih yang sama sejak Piala Dunia terakhir, jadi mereka semua saling mengenal dengan sangat baik."

Pelatih Argentina Lionel Scaloni beralih ke pertahanan lima pemain saat melawan Belanda. Dia memasukkan Lisandro Martinez ke dalam susunan pemainnya.

Tapi lini tengah selalu menjadi kunci saat laga melawan Kroasia, dengan Modric masih mengendalikan permainan di usia 37 dan Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic melengkapi trio yang tangguh.

Setelah mencapai final empat tahun lalu, Kroasia mengalahkan Jepang dan Brasil melalui adu penalti untuk mencapai semifinal di sini.

Mereka telah melaju hingga perpanjangan waktu dalam delapan dari sembilan pertandingan sistem gugur di turnamen besar terakhir mereka.

Kroasia, negara yang berpenduduk hanya empat juta orang tidak akan rugi saat mereka mengincar tempat di final untuk menghadapi melawan Prancis atau Maroko.

Dan Kroasia memiliki seorang maetro di sosok Luka Modric, dia adalah peraih Ballon d'Or 2018 yang menjadi bintang saat Kroasia mengalahkan Argentina 3-0 di babak penyisihan grup empat tahun lalu.

"Saya pikir Mateo, Luka dan Marcelo adalah lini tengah terbaik dalam sejarah. Ketika Anda mengoper bola kepada mereka, itu lebih aman daripada menyimpan uang Anda di bank. Kami sangat beruntung memiliki mereka di tim," kata Josip Juranovic, bek kanan Krosia.

Sejarah Modric dengan Argentina mengingatkan pada momen tahun 2006, ketika ia melakukan debut internasionalnya untuk Kroasia pada usia 20 tahun dalam pertandingan persahabatan.

Messi mencetak gol dalam pertandingan itu tetapi Kroasia menang 3-2. Pasukan Zlatko Dalic tidak akan gentar dengan Argentina atau nomor 10 mereka saat kedua tim bertemu lagi di Stadion Lusail.

Ditanya tentang bagaimana mereka akan menangani Messi, pemain depan Kroasia, Bruno Petkovic menjawab: "Kami tidak memiliki rencana khusus, setidaknya belum, untuk menghentikan Messi dan biasanya kami tidak berkonsentrasi pada satu pemain, tetapi Argentina bukan hanya Messi," katanya.

Dua pemain Argentina tidak bisa tampil untuk Argentina di pertandingan ini. Mereka adalah bek Gonzalo Montiel dan Marcos Acuna, keduanya terkena akumulasi kartu.

Kroasia yang percaya diri bertekad untuk mengakhiri mimpi Piala Dunia Lionel Messi. Mereka sedang merasa percaya diri setelah menyingkirkan tim favorit Brasil.

Setelah mengakhiri impian Piala Dunia Neymar, sekarang mereka berharap melakukan hal yang sama kepada Lionel Messi dari Argentina.

Namun, Kroasia tidak akan berusaha menghentikan superstar Argentina itu dengan melakukan man-marking padanya, sebaliknya mereka akan fokus melumpuhkan seluruh tim di semifinal.

"Kami belum memiliki rencana khusus untuk menghentikan Messi dan biasanya kami tidak berkonsentrasi menghentikan satu pemain tetapi seluruh tim," kata striker Kroasia Bruno Petkovic.

“Kami akan mencoba menghentikan mereka sebagai tim dan bukan dengan man-marking. Argentina bukan hanya Messi, mereka memiliki sejumlah pemain hebat. Kami harus menghentikan seluruh tim Argentina,” katanya.

Kroasia berusaha untuk mencapai final untuk Piala Dunia kedua berturut-turut setelah kalah dari Prancis di final 2018.

Tanpa pemain yang diskors dan tidak ada masalah cedera, tim Kroasia sedang dalam kondisi penuh dengan kepercayaan diri.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved