Berita Tarakan Terkini

Halaman dan Pagar Gereja Toraja Tarakan Ambruk Kena Longsor, Ibadah Natal Dialihkan ke Dalam Ruangan

Longsor di Tarakan kembali terjadi dan merusak halaman dan pagar Gereja Toraja Jemaat Betlehem Tarakan, ibadah Natal dialihkan ke dalam ruangan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kondisi pagar yang ikut ambruk karena longsor di halaman Gereja Toraja Jemaat Betlehem Tarakan, Kamis (15/12/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Longsor di Tarakan kembali terjadi dan merusak pagar Gereja Toraja Jemaat Betlehem Tarakan, Kamis (15/12/2022) yang berlokasi di Jalan Danau Jempang, RT 5 Kelurahan Pamusian Kota Tarakan.

Kronologisnya diceritakan salah seorang petugas dan penjaga gereja, Moses Tandika Dere, longsor yang terjadi hari ini adalah longsoran kedua.

Longsor pertama alias tanah bergeser terjadi pada Rabu (14/12/2022).

“Tapi kemarin itu hanya bergeser atau terturun sedikit bagian siringnya mungkin ada 20 sentimeter saja. Yang hari ini baru longsor parah ada sekitar 3 meter ini turun,” urainya.

Baca juga: Pimpin Upacara Hari Jadi ke-25 Kota Tarakan, dr Khairul: Daerah ini Sudah Lalui Tantangan dan Ujian

Kejadiannya terjadi pukul 05.00 WITA pagi tadi.

Kondisi tanahnya sebenarnya sudah desiring namun, tanah yang dibangun di atasnya ada gereja ini adalah tanah timbunan.

“Mungkin kondisi tanahnya tidak keras, In ikan timbunan separoh ke sana, tiga meter sampai di batas longsoran ini,” bebernya.

Meski demikian tidak ada korban jiwa dan korban rumah. Namun berdasarkan pantauan TribunKaltara.com di lokasi siang tadi, kondisi longsor berpotensi bisa menimbun dua rumah di bawahnya jika longsor terjadi lagi dan bisa membahayakan warga yang tinggal di dua rumah tersebut.

“Untuk warga di sana sudah diingatkan untuk sementara pindah dan tidak tidur khawatir terjadi longsor lagi. Untuk perbaikannya ini kami belum tahu juga karena akan rapat dengan majelis,” jelasnya.

Namun dari pihak kelurahan sudah melakukan peninjauan ke lokasi longsor termasuk informasinya dari pihak DPRD juga sudah meninjau lokasi.

“Informasinya Bapak Dewan tadi juga ada tinjau. Mudahanlah cepat selesai. Kami belum tahu dijanjikan kapan dikerjakan, tapi secepatnya kami harapkan bisa segera diperbaiki,” ungkapnya.

Jika ditaksir kerugian materil memakan biaya cukup besar. Untuk pondasi termasuk pembuatan siringnya saja diperkirakan bisa mencapai Rp 300 juta.

“Karena ini sangat tinggi dari bawah itu, pagarnya belum masuk. Ini masih pondasi, karena kemarin juga pengerjaan bertahap, pagar dikerjakan lain, siring lain. Kalau pagarnya mungkin sekitar Rp 200 juta jadi sekitar Rp 500 juta. Pagar ini pakai besi,” bebernya.

Baca juga: DPC Partai Hanura Tarakan Siapkan Caleg dari Akademisi dan Kaum Muda, Lolos Peserta Pemilu 2024

Ia mengakui saat ini jemaat juga cukup terganggun dengan kondisi longsoran ini termasuk cukup berbahaya jika dipaksakan beribadah sampai di halaman gereja.

“Kami mau Natal hari ini, ibadah Natal Kerukunan rencananya dilakukan di halaman gereja, tapi karena kondisinya longsor jadi dilaksanakan di dalam ruangan gereja saja,” ungkapnya.

Sistemnya tetap tidak dibatasi dan anggota jemaat yang diundang tetap akan datang.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved