Natal dan Tahun Baru

Renungan Natal: Yesus Kristus Terang Dunia

Bagi Nabi Yesaya, kelahiran Yesus berarti datangnya terang yang besar bagi bangsa yang berjalan dalam kegelapan (Yes. 9:1).

Editor: Sumarsono
TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
Persiapan Natal di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Assumpta Tanjung Selor, Kalimantan Utara. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

(1) Terang pagi adalah terang yang memberi kehidupan bagi    tanaman. Berbeda dengan panas terik dan panas sore;

(2) Yesus adalah terang hidup manusia. Rasul Yohanes menulis demikian: "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia" - Yohanes 1:4;

(3) Yesus adalah jalan dan kebenaran dan kehiduan. Rasul Yohanes menulis demikian, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" - Yohanes 14:6.

Melalui ayat ini, Yesus ingin menjelaskan bahwa hanya Dialah satu-satunya jalan yang membawa manusia sampai kepada Bapa di dalam sorga.

Selain itu, Yesus juga secara langsung menutup pintu bagi pengantara lain. Artinya tidak ada nama lain, hanya nama Yesuslah yang berkenan kepada Bapa di sorga.

Rasul Lukas menulis demikian: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" - Kisah Para Rasul 4:12.

Allah adalah sumber terang tersebut. Terang inilah yang dapat memberi kita pengertian lebih dalam tentang hal-hal rohani, keselamatan, dan identitas diri.

Pengertian inilah yang dibutuhkan manusia lebih dari pengertian mengenai alam.

Ilustrasi perayaan Natal di Gereja Katedral Santa Maria Assumpta Tanjung Selor pada 2021 lalu.
Ilustrasi perayaan Natal di Gereja Katedral Santa Maria Assumpta Tanjung Selor pada 2021 lalu. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)

Pengertian inilah yang akan membawa kita untuk mengenal siapa diri kita dan siapa Allah.

Terang bersifat menyingkapkan atau mewahyukan.

Di mana ada terang, di situ tidak ada kegelapan. Hal ini berarti dengan adanya terang kita dapat melihat sesuatu.

Karena itu, kehadiran Kristus sebagai terang, memampukan kita untuk melihat hidup kita yang begitu kotor dan gelap. Terang itu menerangi dan menelanjangi setiap perbuatan dosa kita di hadapan Tuhan agar kita sadar dan mau berbalik kepada-Nya.

Setelah sadar akan identitas diri kita dan hidup di dalam terang, baru kita dapat mengerti bagaimana berelasi dengan sesama kita.

Relasi dengan sesama yang sudah dirusak oleh dosa, kembali diperbarui di dalam terang kebenaran.

Baca juga: Rayakan Natal 2022, Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan Pilih Merayakan Bersama Keluarga di Malinau

Cara kita berhubungan antarmanusia yang benar hanyalah melalui dasar bahwa Tuhan adalah terang. Demikianlah kita disebut sebagai anak-anak terang.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved