Berita Nasional Terkini
Kursi Menteri Asal Nasdem 'Digoyang,' Jajaran Megawati di PDIP Singgung Impor Beras hingga Pupuk
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang turut bersuara menyorot posisi Menteri asal Partai Nasdem di kabinet Joko Widodo - Maruf Amin.
TRIBUNKALTARA.COM - Kabar terbaru terkait wacana reshuffle kabinet di pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin
Belakangan wacana reshuffle kabinet semakin santer diberitakan
Terutama wacana reshuffle ditujukan kepada Menteri yang berasal dari Partai Nasdem
Teranyar, kursi Menteri asal Partai Nasdem kembali 'digoyang.'
Adalah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang turut bersuara menyorot posisi Menteri asal Partai Nasdem di kabinet Joko Widodo - Maruf Amin
Bahkan jajaran Megawati Soekarnoputri di PDIP itu meminta Menteri asal Partai Nasdem mengundurkan diri.
Saat ini di kabinet Joko Widodo - Maruf Amin ada tiga Menteri asal Partai Nasdem
Trio Menteri asal Partai Nasdem iti, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( SYL ), dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate
Kabar terbaru, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyinggung kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyingung soal impor beras, food estate, hingga kelangkaan pupuk
Ia pun meminta kinerja Menteri asal Partai Nasdem di kabinet Joko Widodo - Maruf Amin dievaluasi.
Diketahui, wacana reshuffle kabinet menguat pasca Partai Nasdem nyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024
Nama Anies Baswedan merupakan eks Gubernur DKI Jakarta yang beberapa waktu lalu dideklarasikan sebagai Capres yang akan diusung oleh Partai Nasdem di Pilpres 2024
Melansir laman Tribunnews.com, Djarot meminta agar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), dievaluasi.
Ia juga mengkritisi langkah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
"Satu kinerjanya, dua termasuk partainya.
Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya lebih baik mengundurkan diri," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Jawaban Terbaru Jokowi soal Wacana Reshuffle Kabinet, Bagaimana Nasib Menteri Asal Partai Nasdem?
Djarot menilai dua Menteri dari Partai Nasdem tersebut rupanya tidak cocok dengan kebijakan Presiden Jokowi.
"Sebab, rupanya mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," ujarnya.
Djarot mengatakan sebagai Anggota Komisi IV DPR RI, ia mengungkapkan alasan mengapa kedua Menteri tersebut harus dievaluasi.
Ia mencotohkan ketika Indonesia berusaha menjadi negara swasembada pangan atau kedaulatan pangan, namun produksinya ternyata tidak mencukupi.
"Sehingga, harga beras naik dan baru saja datang impor beras dari luar 500 ribu ton.
Padahal prinsipnya adalah Pak Jokowi ingin membangun kedaulatan pangan," ungkap Djarot.
Selain itu, Djarot juga mengungkit terkait kebijakan food estate yang sebagiannya dinilainya gagal.
"Ini kan tanggung jawab dari Kementerian Pertanian untuk food estate, siapapun yang menginisiasi di depan tentang program food estate tapi Menteri Pertanian itu harus di depan," ucapnya.
Ia menambahkan demikian halnya pada musim tanam, Indonesia pasti mengalami kelangkaan pupuk.
Djarot pun menantang Kementerian Pertanian untuk memberikan kepastian harga pupuk.
"Berani enggak kita terutama Kementerian Pertanian berada di garis depan untuk bisa memberikan kepastian harga dan memberikan subsidi kepada harga, bukan kepada pupuk, tapi kepada outputnya," jelasnya.

Baca juga: Ditanya soal Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Menganggukkan Kepala: Clue-nya? Ya Udah
DItantang Nasdem
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menantang PDIP agar adu prestasi Menteri, merespons usulan evaluasi terhadap dua menterinya.
"Mau adu prestasi menteri dari Nasdem?
Hati hati, Menteri Nasdem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara," kata Irma dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).
Ia juga menantang PDIP agar mengaudit penyaluran bantuan sosial (Bansos) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) selama pandemi.
"Yang kedua nggak usah jauh jauh, bicara prestasi, coba cek bantuan sosial jumlahnya triliunan itu, ternyata pendistribusiannya tidak tepat sasaran, karena data digunakan tidak tepat, pengawalannya lemah, terus dimana prestasinya? Ayo audit itu Bansos Kemensos selama pandemi," ujar Irma.
Irma menilai pernyataan Djarot soal Mentan SYL mendesak untuk melancarkan import beras karena cadangan beras nasional kurang, tidak berdasar.
Menurutnya, permintaan datang dari Bulog dan Kemendag dan justru Mentan membela petani yang jelas-jelas memiliki gabah yang cukup.
"Sebagaimana saya sudah sampaikan sebelumnya, import beras itu maunya Bulog dan Kemendag, kalau Mentan jelas bilang gabah petani cukup, Bulog saja tidak mampu serap gabah petani! Jadi jangan asbun (asal bunyi) deh," ungkap Irma.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Mencuat, Eks Panglima TNI Dipanggil Jokowi, Prabowo Masuk via Pintu Istimewa
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok officialtribunkaltara
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Artikel ini telah tayang di Tribun news.com dengan judul,
Politisi PDIP: Kalau Gentle, Lebih Baik Menteri dari NasDem Mundur dari Kabinet, https://m.tribunnews.com/nasional/2023/01/04/politisi-pdip-kalau-gentle-lebih-baik-menteri-dari-nasdem-mundur-dari-kabinet?page=all
Partai Nasdem
Nasdem
Megawati Soekarnoputri
PDIP
reshuffle kabinet
reshuffle
Djarot Saiful Hidayat
Menteri Pertanian
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
SYL
Joko Widodo
Jokowi
Maruf Amin
TribunKaltara.com
impor
beras
pupuk
Sosok Brigjen Hendra Wirawan, Akpol 1996 Jenderal Baru Hasil Mutasi Polri |
![]() |
---|
Sosok Irjen Gatot RH Petugas Kamtibmas Di Ruang Digital |
![]() |
---|
4 Jenderal Polisi Muncul saat Prabowo Reshuffle Kabinet, Ahmad Dofiri jadi Penasihat Khusus Presiden |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Gidion Arif Setyawan, Akpol 1996 Jenderal Baru Hasil Mutasi Polri |
![]() |
---|
Sosok Irjen Amur Chandra, Akpol 1990 Ganti Irjen Krishna Murti jadi Kadivhubinter usai Mutasi Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.