Advertorial

Tingkatkan Daya Saing Global, Aruna Masuk Tahap Pre-Assessment Sertifikasi MSC

Kegiatan pre-assessment Sertifikasi MSC yang dilakukan Aruna terkait hasil industri perikanan dan kelautan

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TIM HUMAS ARUNA
Kegiatan pre-assesment untuk memperoleh sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC) dilaksanakan di Jenebora Provinsi Kalimantan Timur sejak 4 Januari 2022 sampai 5 Januari 2022 oleh Aruna bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur dan DKP Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). (TIM HUMAS ARUNA) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan pre-assesment untuk memperoleh sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC) dilaksanakan di Jenebora Provinsi Kalimantan Timur sejak 4 Januari 2022 sampai 5 Januari 2022 kemarin.

Kegiatan pr-assesment Sertifikasi MSC ini dilaksanakan Aruna bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur dan DKP Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Dalam prosesnya, Aruna menunjuk Bio Inspecta Conformity Assessment Body (CAB) dari Australia, pemberi kredensial keberlanjutan melalui sertifikasi terhadap standar praktik global terbaik untuk industri makanan laut.

Kegiatan Sertifikasi MSC ini merupakan sertifikat bergengsi untuk industri perikanan.

Dengan dimilikinya sertifikasi tersebut, kredibilitas produk Aruna pun akan semakin diakui dan komitmen Aruna terhadap fisheries improvement akan semakin terwujud.

Dijelaskan H. Irhan Hukmaidy, S. Pi., M.P, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, langkah pertama yang ditempuh untuk memperoleh sertifikasi ini adalah pre-assessment gap analysis dilakukan, dimana kesenjangan antara situasi Aruna saat ini dan apa yang idealnya terjadi diidentifikasi.

Selanjutnya, ketika informasi dasar sudah diperoleh, pemutusan action plan untuk meningkatkan kinerja pun baru dapat dilakukan.

"Standar Sertifikasi MSC sendiri memiliki tiga prinsip utama yang harus dipenuhi.

Pertama, cadangan ikan berkelanjutan yang harus terjaga, di mana praktik perikanan tidak boleh menyebabkan penurunan populasi," ungkapnya.

Rajungan hasil produksi Aruna.
Rajungan hasil produksi Aruna. (TIM HUMAS ARUNA)

Kedua, minimalisasi dampak lingkungan agar keragaman ekosistem tetap terpelihara.

Ketiga, tata kelola industri perikanan yang efektif, di mana praktik perikanan harus tetap menghormati hukum, kearifan lokal, standar nasional dan internasional.

Ketiga prinsip ini merupakan suatu kesatuan yang wajib dilaksanakan oleh para pelaku di industri perikanan, termasuk Aruna.

Tujuannya tentu bukan hanya untuk merealisasikan visi jangka panjang Aruna sendiri saja, tetapi juga untuk mengimplementasikan keberlanjutan ekosistem laut dan perikanan secara lebih luas dan riil.

"Aruna telah banyak peduli terhadap keberlanjutan ekosistem laut secara keseluruhan, khususnya di Jenebora ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved