Berita Kaltara Terkini

KPK dan Akademisi Kaltara Ajak Generasi Milenial Pilih Pemimpin yang Antikorupsi di Pemilu 2024

Kasatgas Kampanye Anti Korupsi KPK menyatakan generasi milenial memiliki posisi strategis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Pegiat Antikorupsi sekaligus Ketua TGUPP Kaltara Dr Bastian Lubis saat menyampaikan materi di hadapan ratusan pelajar SMA/SMK/MA di Kaltara dalam Seminar Nasional "Milenial Kaltara Melawan Korupsi" Kamis (12/1/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kepala Satgas Kampanye Antikorupsi KPK Wuryono Prakoso mengungkapkan pemuda dan generasi milenial memiliki posisi strategis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Wuryono Prakoso mengatakan sepanjang sejarah perjalanan bangsa, pemuda selalu memiliki posisi strategis dalam membawa arah dan masa depan bangsa Indonesia.

Posisi strategis pemuda itu ia ilustrasikan lewat sejumlah hal, mulai dari organisasi Boedi Oetomo, peristiwa Sumpah Pemuda hingga peristiwa penculikan Bapak Bangsa, Soekarno-Hatta di Rengasdengklok oleh pemuda yang berujung pada proklamasi kemerdekaan.

Hal itu ia sampaikan secara daring di hadapan ratusan siswa-siswi SMA di Kaltara dalam Seminar Nasional Hari Anti Korupsi " Milenial Kaltara Melawan Korupsi" yang diselenggarakan oleh TribunKaltara.com, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Berikan Pendidikan Karakter Kejujuran Sejak Dini, Persiapkan Ciptakan Generasi Kaltara Antikorupsi

"Sejarah negeri ini tidak lepas dari pemuda, mulai dari Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda hingga Proklamasi dan terus berlanjut sampai Reformasi 1998 hingga hari ini," kata Wuryono Prakoso.

Karena itu Wuryono berharap generasi milenial dan pemuda tetap optimis dalam menyongsong masa depan. Dirinya juga meminta pemuda memahami dan menggunakan posisi strategis tersebut.

Salah satunya, kata Wuryono, ialah dengan memilih anggota legislatif dan eksekutif yang memiliki rekam jejak yang bersih dan antikorupsi di Pemilu serentak 2024 mendatang.

"Pemilih muda ini cukup banyak dan kalau teman-teman jadi pemutus mata rantai, ini bisa memilih pemimpin-pemimpin yang baik dan antikorupsi," katanya.

Sementara itu, pegiat antikorupsi sekaligus Ketua TGUPP Kaltara Dr Bastian Lubis mengatakan menolak praktek politik uang dalam Pemilu 2024 dapat menjadi salah kontribusi pemuda dan generasi milenial dalam pemberantasan budaya korup di Indonesia.

"Pesan saya karena adik-adik ini nanti jadi pemilih pemula maka harus buat perubahan," kata Dr Bastian Lubis.

"Kalau ada yang berikan uang, itu juga bagian dari korupsi, jadi kita harus berani untuk tidak melakukan itu," katanya.

Dukungan kepada pemuda dan generasi milenial untuk terus berkontribusi dalam semangat antikorupsi juga disampaikan oleh Guru Besar UBT Prof Dr Yahya Ahmad Zein.

Guru Besar di bidang Hukum ini menilai upaya penindakan korupsi saja tidak akan pernah cukup tanpa adanya penumbuhan budaya antikorupsi terhadap generasi yang akan datang.

Baca juga: Realisasi Program Wajib Belajar Malinau, Perlengkapan Sekolah Gratis Dibagikan Mulai Januari 2023

"Generasi milenial memang harus banyak terlibat dalam kegiatan antikorupsi," kata Prof Dr Yahya Ahmad Zein.

"Karena upaya represif itu tidak cukup, tidak mungkin kita tangakepin, potong-potong ranting saja, tapi kita juga perlu akarnya yang tumbuh, generasi ke depan ini, memang benar-benar bersih dan antikorupsi," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved