Berita Daerah Terkini

Remaja di Makassar Bunuh Murid SD Tergiur Uang Rp 1,2 M, KPAI: Tutup Situs Penjualan Organ Tubuh!

Tragis nasib yang dialami MFS alias Dewa, murid SD berusia 11 tahun beralamat di Jl Batua Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Editor: Sumarsono
tribuntimur.com
Polrestabes Makassar merilis kasus pembunuhan berencana terhadap bocah 11 tahun MFS alias Dewa, di Kantor Polrestabes Makassar. FOTO: TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

"Terus (dia bilang) saya (Alif) juga nah panggil tapi saya tidak mau," ujar Erni menceritakan pengakuan Alif.

Malam kian larut, Dewa tidak kunjung pulang. Sang ayah, Karmin (38) pun mulai was-was dan panik atas kondisi anak keduanya dari dua bersaudara itu.

Baca juga: Takut Hendak Diculik, Anak-anak Mengunci Diri di Kamar Saat Dijemput Tsania Marwa

Keesokan harinya, Senin (9/1), Karmin pun mendatangi Polsek Panakkukang untuk mengadukan bahwa anaknya hilang.Terhitung sudah masuk 24 jam, saat Dewa dijemput oleh AD.

Jajaran Polsek Panakkukang khususnya Unit Resmob pun bergegas melakukan penyelidikan sembari mencari keberadaan Dewa terakhir hilang.

Sementara sang ayah Karmin, dan keluarganya menyebarkan foto Dewa beserta nomor kontak bagi yang menemukan keberadaan bocah kelas lima SD itu.

Foto Dewa pun tersebar di sejumlah grup WhatsApp.Unit Resmob Polsek Panakukkang mendapatkan petunjuk awal dari keterangan Alif.

Bahwa, Dewa terakhir kali terlihat saat dijemput remaja berbaju hitam, sehari sebelumnya.

Dari petunjuk awal itu, Tim Resmob mendatangi TKP (salah satu minimarket) di Jl Batua Raya. Lalu mengambil potongan rekaman CCTV yang terpasang di halaman parkir.

Alhasil, AD yang menjemput Dewa pun didatangi Tim Resmob di rumahnya Jl Batua Raya 7.

Dewa yang diinterogasi polisi berpakaian preman apa Resmob, tidak dapat mengelak.

Ia mengaku telah membunuh Dewa dengan cara mencekik leher lalu membenturkan kepalanya ke tembok.

Namun AD mengaku tidak sendiri, ia melakukan pembunuhan itu bersama adik kelasnya di SMA, MF (14).

MF yang tertidur pulas di rumahnya di Jl Ujung Bori, Kelurahan Bitoa, Kecamatan Manggala, pun turut dijemput.

Keduanya pun mengaku membuang mayat Dewa di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa.Mayat Dewa pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved