Berita Nunukan Terkini

Data Kebutuhan Daging Ayam tak Sinkron, DPRD Nunukan Beri Kritik Tajam ke Dinas Pertanian Peternakan

Data kebutuhan daging ayam tak sinkron, anggota DPRD Nunukan beri kritik tajam ke Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FELIS
Asosiasi Peternak Ayam Potong lokal geruduk Kantor DPRD Nunukan lantaran tak terima dengan maraknya pasokan ayam beku dari luar daerah, Selasa (17/01/2023), pagi. Daging ayam segar hasil produksi peternak lokal Nunukan yang dijual di pasaran, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Nunukan mendapat kritik tajam dari anggota DPRD Nunukan saat rapat dengar pendapat dengan asosiasi peternak ayam potong lokal, Selasa (17/01/2023).

Kritik tajam yang terjadi di Ruang Rapat Ambalat I DPRD Nunukan, dipicu oleh tidak sinkronnya data kebutuhan daging ayam di Nunukan yang disajikan oleh DPPKP dengan Balai Karantina Ikan dan Tumbuhan Tarakan Wilayah Kerja Nunukan.

Kepala DPPKP Nunukan, Mukhtar mengatakan kebutuhan daging ayam di daerahnya berkisar antara 209.000 Kg dengan daya produksi sekira 189.550 Kg.

"Kalau melihat angka itu maka terjadi minus sekira 19.779 Kg. Namun jika berbicara kebutuhan skala Pulau Nunukan saja diperkirakan sekira 95.300 Kg dengan jumlah kemampuan produksi tercatat 105.000 Kg," kata Mukhtar kepada TribunKaltara.com, pukul 19.30 Wita.

Baca juga: Daging Ayam Beku dari Luar Banjiri Pasar, Asosiasi Peternak Ayam Potong Nunukan Geruduk Kantor Dewan

Ketua Komisi I DPRD Nunukan, Gad Khaleb saat menyampaikan pandangan dalam rapat dengar pendapat di Ruang Rapat Ambalat I DPRD Kabupaten Nunukan, Selasa (17/01/2023), siang.
Ketua Komisi I DPRD Nunukan, Gad Khaleb saat menyampaikan pandangan dalam rapat dengar pendapat di Ruang Rapat Ambalat I DPRD Kabupaten Nunukan, Selasa (17/01/2023), siang. (TRIBUNKALTARA.COM / FELIS)

Ia menyebut daging ayam beku yang masuk ke Nunukan dari Tarakan sejak 7 September 2022-11 Januari 2023 hanya 6,3 Ton.

"Pengusaha yang memasukkan daging bukan dari Surabaya tapi dari Tarakan. Kontainer didrop dari Tarakan baru lanjut ke Nunukan. Jadi 6.300 Kg atau 6,3 Ton itu tidak signifikan," ucapnya.

Menurutnya, masalah yang terjadi saat ini antara peternak dan pedagang pasar. Peternak menjual daging ayamnya dengan harga Rp31.000 per Kg. Sementara sampai di lapak jual seharga Rp48.000 per Kg.

"Harga daging ayam beku di Surabaya hanya Rp30.000 per Kg. Ongkos kontainer diperkirakan Rp2.000 per Kg. Sampai di Nunukan Rp32.000 per Kg. Selisih harganya jauh dengan ayam lokal," tutur Mukhtar.

Lanjut Mukhtar,"Kalau kami lebih menjamin daging ayam beku daripada daging ayam segar. Soalnya hanya bisa bertahan sampai 4 jam," tambahnya.

Terpisah, Dokter Hewan Balai Karantina Ikan dan Tumbuhan Tarakan Wilayah Kerja Nunukan, drh Prayitno menyampaikan selama tahun 2022, data Day Old Chicken (DOC) yang masuk sebanyak 1.300.000 ekor.

"Jika dikalkulasi per bulan sekira 108.000 DOC yang masuk Nunukan. Itu dari Berau dan Tarakan," ungkap Prayitno.

Sedangkan pemasukan daging ayam beku ke Nunukan tercatat sebanyak 300 Kg pada awal 2022. Kemudian melonjak naik sejak November 2022-17 Januari dengan berat 25 Ton.

"Jadi selama tiga bulan pemasukan daging ayam beku ke Nunukan rata rata 8,5 Ton per bulan," imbuhnya.

Kritik Tajam Anggota DPRD Nunukan

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved