Gelar Konsolidasi PKH di Bulungan Kaltara, Kemensos Sebut Penerima Manfaat Berpeluang Bertambah

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar kegiatan konsolidasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara.

Konsolidasi itu dilakukan untuk mempersiapkan program PKH di tahun 2023 ini.

Selain konsolidasi, Kemensos juga memberikan bantuan terhadap penerima PKH dan penyandang Disabilitas di Bulungan, Kaltara.

Mewakili pihak Kemensos, Kepala Sentra Terpadu Kartini Iyan Kusmadiana mengatakan konsolidasi tersebut dilakukan sekaligus sebagai sarana sosialisasi terhadap program PKH.

Baca juga: KPU Usul Rp 39 Miliar, Ajukan Pembagian Anggaran Bersama Pemprov Kaltara

"Kegiatan ini adalah konsolidasi terkait dengan SDM PKH di Bulungan," kata Iyan Kusmadiana, Senin (23/1/2023).

"Ini sekaligus sosialisasi kebijakan dalam rangka PKH di 2023," ungkapnya.

Menurut Iyan besaran penerima manfaat PKH di Bulungan, Kaltara berpeluang bertambah.

Sepanjang daerah tersebut melakukan pemutakhiran dan mengirimkan data calon penerima PKH ke Kemensos.

"Untuk 2023 kami masih menunggu data dari Pusdatin," katanya.

"Tapi kalau untuk 2022 itu ada sekitar 16 ribu data yang tersalur untuk se-Kaltara, kalau peningkatan tergantung dari daerah yang mendorong dan menyerahkan data," tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Deddy Sitorus mengapresiasi berbagai program yang telah dilakukan oleh Kemensos.

Menurutnya di tengah keterbatasan anggaran, Kemensos sudah cukup maksimal menjalankan program-program prioritas.

Baca juga: Kemenkes Putuskan Booster Kedua Bisa untuk Masyarakat Umum, Ini Capaian Vaksinasi Covid-19 Kaltara

"Kemensos itu saya kira yang mereka lakukan itu sudah maksimal sesuai dengan anggarannya yang ada," kata Deddy Sitorus.

Meski dirasa sudah maksimal, Anggota DPR dari Dapil Kaltara ini berharap Kemensos turut mengembangkan program bantuan pendidikan khususnya bagi anak-anak di Kaltara.

"Kami tentu berharap diperbanyak bantuan-bantuan untuk pendidikan anak-anak di Kaltara, karena kesulitan geografis dan sebagainya jadi itu yang harus jadi concern," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi