15 Desa di Malinau Diberi Tambahan Alokasi Dana Desa Rp 50 Juta Tahun Ini, Khusus Tangani Stunting

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tahun 2023, ada 15 desa yang ditetapkan sebagai lokus penanganan stunting di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Dari total 109 desa, 13 diantaranya tercatat sebagai wilayah dengan angka stunting tertinggi di Malinau, dan menjadi lokus prioritas.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa menyebutkan ada 13 desa yang menjadi prioritas penanganan stunting tahun 2023.

Baca juga: Pemkab Malinau Suntik Tambahan Alokasi Dana Desa Rp 100 Juta Tiap Desa, Persiapan Festival Irau 2023

"Paking, Harapan Maju, Long Pena, Long Betaoh, Nunuk Tanah Kibang, Seruyung, Long Uro, Sungai Barang, Long Uli, Punan Adiu, Long Lake, Punan Mirau, termasuk Halanga," ujarnya, Rabu (1/2/2023).

13 desa tersebut menjadi prioritas karena dinilai dari tahun ke tahun tercatat dengan angka stunting tertinggi di Malinau.

Baca juga: Dapat Tambahan Alokasi Dana Desa Rp 1 Miliar, Pemdes Sambungan Tana Tidung Fokus Ketahanan Pangan

Desa-desa tersebut terbagi di 9 kecamatan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Kecamatan Malinau Utara, Desa Seruyung,

2. Kecamatan Mentarang, Desa Paking dan Harapan Maju,

3. Kecamatan Malinau Selatan, Desa Nunuk Tanah Kibang,

4. Malinau Selatan Hilir, Desa Punan Long Adiu,

5. Malinau Selatan Hulu, Desa Long Lake, Punan Mirau, Halanga,

6. Pujungan, Desa Long Pena

7. Kayan Hulu, Desa Long Betaoh

8. Bahau Hulu, Desa Long Uli

9. Kayan Selatan, Long Uro, Long Sungai Barang

Baca juga: Fernando Sinaga Apresiasi Kejari Malinau Lakukan Upaya Preventif Cegah Korupsi Dana Desa dan ADD

Pemerintah Kabupaten Malinau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga telah mengalokasikan tambahan Alokasi Dana Desa atau ADD Rp 50 juta khusus untuk belasan desa tersebut.

"Ke desa-desa tersebut sesuai Alokasi Dana Desa tambahan, kita arahkan khusus penanganan stunting. Besaran anggaran yang kita support di tahun 2023, ada 15 desa setiap locus kurang lebih Rp 50 juta," ujar Kepala Dinas PMD Malinai, Muhamad Fiteriady.

(*)

Penulis : Mohammad Supri