Berita Nunukan Terkini

Banjir Musiman di Sembakung Berangsur Surut, Pemkab Nunukan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

Banjiur di Sembangkung Nunukan, Kalimantan Utara sudah surut, namun untuk di dua desa masih belum dapat dilalui kendaraan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Arief Kepala BPBD Nunukan
Kondisi banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Rabu (01/02/2023), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Banjir musiman yang terjadi di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sejak Sabtu (28/01) kini berangsur surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arief Budiman mengatakan, sesuai pemantauan melalui tiang ukur pagi tadi, ketinggian air mencapai 4,15 meter.

"Ada penurunan 14 cm dari sebelumnya 4,29 meter. Tadi pagi di Sembakung cerah tapi sekarang ini lagi hujan," kata Arief Budiman kepada TribunKaltara.com, Jumat (03/02/2023), sore.

Baca juga: Banjir Sudah Surut, BPBD Malinau Beber Penyebab Ketinggian Air yang Sempat Bertahan Semalam

Dua RT di Desa Tembelunu yang terdampak parah, sampai saat ini kata Arief BudimN permukiman warga masih digenangi air. Sehingga akses jalan belum bisa dilalui kendaraan.

"Dua RT itu yakni RT 06 dan RT 07. Tapi air sudah tidak masuk ke dalam rumah warga. Hanya di depan rumah saja, jadi untuk sampai ke wilayah itu harus pakai perahu," ucap Arief Budiman.

Meski banjir berangsur surut, Arief menuturkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan telah menetapkan status siaga darurat bencana.

Baca juga: Mau Panen, Padi Petani di Malinau Terendam Banjir, Bupati Ingatkan Warga Hati-hati Perjalanan Sungai

"Status siaga darurat bencana berlaku selama satu bulan. Mulai 2 Februari sampai 3 Maret," ujar Arief Budiman.

Arief menyampaikan, Pemkab Nunukan akan memberikan sejumlah bantuan, utamanya Sembako kepada warga terdampak banjir.

"Bantuannya dari Dinas Sosial, seperti beras dan lain-lain yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir. Bahkan akan diajukan permohonan bantuan CSR ke sejumlah perusahaan," tutur Arief Budiman

Kondisi banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Rabu (01/02/2023), siang.
Kondisi banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Rabu (01/02/2023), siang. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Nunukan mengalami banjir musiman (tahunan) yang sebagian besar disinyalir merupakan banjir kiriman dari negeri jiran, Malaysia.

Banjir itu disebabkan oleh hujan deras yang terjadi dalam waktu yang cukup lama baik di wilayah Malaysia maupun Kabupaten Nunukan (Indonesia).

Hasil rapat koordinasi sebelumnya, ada 4 desa terdampak banjir tahunan di wilayah Kecamatan Sembakung yakni Desa Atap, Desa Manuk Bungkul, Desa Lubakan, dan Desa Tagul.

Baca juga: Empat Desa di Nunukan Terdampak Banjir Kiriman dari Malaysia, Warga Enggan Dievakuasi

Jarak permukiman warga di 4 desa tersebut dengan bantaran sungai Sembakung berkisar antara 10-500 meter.

Jumlah KK/ jiwa secara keseluruhan dari 4 desa terdampak banjir:

1. Desa Atap: 792 KK, 2760 jiwa (1.469 laki-laki dan 1.291 perempuan).

2. Desa Manuk Bungkul: 113 KK, 401 jiwa (227 laki-dan 174 perempuan).

3. Desa Lubakan: 164 KK, 585 jiwa (300 laki-laki dan 285 perempuan).

4. Desa Tagul: 136 KK, 540 jiwa (275 laki-laki dan 265 perempuan).

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tabloid Rumah
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved