Liga Italia
Pantang Menyerah, Pioli Tetap Pakai Formasi 3-5-2 saat AC Milan Jumpa Torino, Malick Thiaw Starter
Setelah kekalahan menyakitkan dari Inter Milan, Stefano Pioli telah menyiapkan taktik 3-5-2 jelang duel AC Milan kontra Torino di Liga Italia.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Cornel Dimas Satrio
Alibi Stefano Pioli saat Mencadangkan Rafael Leao
Juara Liga Italia 2021/2023 AC Milan kembali dipermalukan rival sekota mereka, Inter Milan. Keputusan Stefano Pioli mencadangkan Rafael Leao jadi sorotan.
Untuk kedua kalinya, AC Milan kalah dari Inter Milan. Laga bertajuk Derby della Madonnina pada Senin (6/2/2023) dini hari tadi menjadi milik Nerazzurri.
Kekalahan AC Milan atas Inter menambah daftar panjang kekalahan Rossoneri sepanjang musim 2022/2023.
Klub besutan Stefano Pioli itu tercatat sudah lima kali menelan kekalahan di Serie A, tiga di antaranya diperoleh berturut-turut tahun ini.
Di luar kompetisi Serie A, AC Milan juga takluk atas Inter Milan di final Piala Super Italia dan tersingkir dari Coppa Italia setelah kalah tipis dari Torino.
Adapun kekalahan atas Inter Milan malam tadi seakan menjadi puncak bobroknya performa AC Milan.
Menilik statistik pertandingan Derby della Madonnina semalam, AC Milan hanya mencatatkan empat tembakan saja.
Klub yang ditukangi Olivier Giroud itu juga kalah dari segi penguasaan bola, hinga akurasi passing.

Baca juga: Golnya Berhasil Jerumuskan AC Milan ke Jurang Krisis di Liga Italia, Ini Kata Lautaro Martinez
Sementara Inter Milan yang memang dalam performa baik mampu mempertahankan tren positif mereka lewat sundulan Lautaro Martinez.
Inter Milan nyaris membuat kekalahan AC Milan lebih menyakitkan sebelum dua gol dari Romelu Lukaku (83') dan Lautaro Martinez (90') dianulir VAR.
Kekalahan dalam Derby della Madonnina ini membuat AC Milan semakin disorot dan dihujani kritik.
Juru taktik Rossoneri, Stefano Pioli tidak lepas dari sorotan itu.
Eksperimen Pioli untuk memainkan formasi 3-5-2 dalam laga kontra Inter Milan malam tadi bisa dibilang gagal total.
Keputusannya untuk memasang Junior Messias di lini tengah dan mencadangkan Rafael Leao bak menjadi mimpi buruk.