Terungkap Alasan Yunus Nusi Mendadak Mundur dari Waketum PSSI, Menpora Amali Dampingi Ratu Tisha

TRIBUNKALTARA.COM – Terungkap alasan Yunus Nusi mendadak mengundurkan diri setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI, dan proses pemungutan suara diulang.

Hasil pemungutan suara ulang dalam Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI, Yunus Nusi meraih 53 suara di bawah Ratu Tisha dengan 54 suara dan Menpora Zainudin Amali hanya 44 suara.

Namun, karena Sekjen PSSI periode 2029-2023 ini mundur, Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ) Zainudin Amali resmi mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Umum PSSI ( Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ) 2023-2027.

Yunus Nusi menyatakan dirinya mundur dari pencalonan sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tak lama penetapan.

"Demi kebersamaan kita bersama. Hari ini dengan teguh hati saya mengundurkan diri jadi Wakil Ketua Umum PSSI," ucap Yunus dalam KLB PSSI.

Walhasil, Ratu Tisha akan mengawal kerja kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebagai Waketum PSSI I dan Zainudin Amali menjabat Waketum PSSI II.

Diketahui pemilihan Waketum PSSI penuh drama.

Baca juga: Hanya 38 Menit Erick Thohir Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Pesan Jokowi untuk Sepak Bola Indonesia

Sebelumnya satu di antara voter yakni Direktur Keuangan Persiba Balikpapan Togar Simanjuntak sempat melakukan protes atas hasil pemilihan Waketum PSSI.

Togar mengatakan hasil penghitungan wakil ketua umum belum sah karena adanya manipulasi suara. 

Bahkan usai pengumuman, para voter sempat ricuh dan menanyakan kepada Komite Pemilihan. 

"Banyak yang tulis nama Tisha hilang. Ada yang tulis Syauqi hilang, ada yang tulis nama Riyadh juga hilang.

Usul dari teman-teman voter ganti KP tapi mantan Ketum Pak Iwan bilang hitung ulang jadi ini diselematkan oleh Pak Iwan. Kita dengarkan kewibawaan dia," kata Togar.

"Kami marahnya itu itu para exco itu yang mengkhianati Ibul dan sekarang mau menghianati juga peserta kongres. itu yang buat kita marah," tegasnya.

Togar membeberkan suasana di dalam ballroom sangat ricuh karena para voter menanyakan suara yang hilang atau tak dihitung.