Ambruknya Atap Bagian Luar, UPT Pasar Induk Tanjung Selor Belum Dapat Simpulkan Penyebabnya

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - UPT Pasar Induk Tanjung Selor menyatakan belum dapat menyimpulkan penyebab ambruknya atap bagian luar bangunan pasar buah.

Diketahui atap bagian luar bangunan pasar buah tepatnya di sisi barat dan sisi selatan ambruk pada pagi hari, Senin (20/2/2023).

Warga sekitar lokasi bangunan pasar buah mengaku mendengar suara gemuruh sekitar pukul 05:30 Wita atau waktu subuh.

Baca juga: Ini Tanggapan UPT Pasar Induk Tanjung Selor, Soal Atap Ambruk dan Bangunan Belum Ditempati Pedagang

Kondisi cuaca di sekitar lokasi bangunan disebut dilanda hujan lebat dan disertai angin kencang.

Kepala UPT Pasar Induk Tanjung Selor M. Gazali mengatakan dirinya belum dapat mengambil kesimpulan mengenai penyebab ambruknya atap bagian luar bangunan pasar buah.

Menurut M. Gazali pihaknya hanya melakukan invetarisasi kerusakan, di mana hasil pemantauannya kerusakan hanya terjadi di bagian atap luar bangunan atau kanopi.

Baca juga: Atap Bagian Luar Pasar Buah di Pasar Induk Tanjung Selor Ambruk, Bangunan Belum Ditempati Pedagang

"Saya juga baru tahu pagi tadi, kerusakan di bagian bangunan atap luar saja," kata M. Gazali.

M. Gazali mengatakan dirinya tidak dapat berkomentar lebih jauh terkait penyebab kerusakan.

Karena dirinya belum menjabat sebagai Kepala UPT Pasar Induk Tanjung Selor saat pembangunan bangunan pasar buah yang menelan biaya Rp5,3 miliar itu berlangsung.

"Saya belum tahu apakah karena secara teknis yang salah atau cuaca ekstrem, Saya tidak bisa menjelaskan karena waktu ini dibangun saya belum menjabat," ungkapnya.

Dengan adanya kejadian tersebut M. Gazali mengatakan penempatan pedagang pasar buah berpotensi molor.

Menurut dia, pihak UPT Pasar Induk Tanjung Selor menghendaki adanya perbaikan atap tersebut.

Baca juga: Masih Tunggu Kabar PUPR Bulungan Bangun Lahan Parkir, Pasar Buah Tanjung Selor Belum Beroperasi

Meskipun dirinya mengaku belum dapat menentukan siapa yang berkewajiban memperbaiki kerusakan itu.

"Itu saya belum bisa jawab, kalau dipanggil kemungkinan (kontraktor) bisa saja dipanggil dimintakan informasinya," tuturnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi